Saturday, July 18, 2020

Tumbuhan Sebagai Sumber Kehidupan

Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang sangat besar pengaruhnya bagi kelangsungan ekosistem dunia. Ketika ilmu pengetahuan sudah sangat maju dan berkembang peranan tumbuhan tetap tidak tergantikan. Ilmu pengetahuan wacana tumbuhan tetap pesat berkembang sehingga banyak bab badan tumbuhan yang dipelajari dan dimanfaatkan oleh para ilmuwan untuk kebaikan dan kepentingan masyarakat. Sayangnya sekarang jumlah tumbuhan (hutan) sudah mulai berkurang. Akibatnya aneka macam dampak kehidupan sosial ekonomi hingga perubahan iklim yang berdampak pada pemanasan global (Global Warming) yang diakibatkan berkurangnya jumlah tumbuhan di alam.

Keberadaan tumbuhan dalam mendukung segala aspek kehidupan manusia, binatang dan lingkungan hidup sangat ditentukan pada tinggi rendahnya kesadaran insan akan arti penting tumbuhan di dalam pemanfaatan dan pengelolaannya. Pemanfaatan tumbuhan apabila dilakukan sesuai dengan fungsinya, ibarat adanya fungsi lindung, fungsi suaka, fungsi produksi, fungsi wisata dengan santunan kemampuan pengembangan sumberdaya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi, akan sesuai dengan hasil yang ingin dicapai. Sayangnya, alasannya keserakahan manusia, keberadaan tumbuhan sekarang berkurang. Populasi tumbuhan di bumi sudah sangat sedikit.

Tumbuhan tidak saja berfungsi sebagai sumber makanan, namun tumbuhan juga bermanfaat bagi lingkungan. Betapa tumbuhan sangat besar kiprahnya dalam kehidupan kita. Kehidupan yang nyaman
tercipta dengan adanya aneka macam tumbuhan penjaga lingkungan di sekitar kita. Beberapa manfaat tumbuhan bagi insan dan makhluk hidup lainya antara lain sebagai berikut.
 Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang sangat besar pengaruhnya bagi kelangsungan ekosiste Tumbuhan sebagai Sumber Kehidupan
Bakau, Tumbuhan Penjaga Pesisir Pantai
Bakau merupakan tumbuhan unik yang terdapat di muara sungai, kawasan pasang surut, dan pesisir maritim (1). Tumbuhan ini unik, alasannya mempunyai ciri-ciri adonan dari tumbuhan yang hidup di darat dan di laut. Bakau mempunyai akar napas, yang berfungsi menyerap oksigen dari udara. Ini merupakan cara penyesuaian tumbuhan terhadap kondisi tanah yang miskin oksigen. Keberadaan bakau di lingkungannya, mempunyai aneka macam manfaat, antara lain sebagai berikut.
  1. Melindungi pantai dari erosi dan abrasi. Adanya bakau di pesisir pantai bermanfaat untuk menjaga semoga garis pantai tetap stabil, tidak terkikis oleh terpaan ombak. Rumpun-rumpun bakau bisa menyerap energi gelombang yang datang, sehingga hanya riak gelombang yang hingga di sisi pantai.
  2. Menahan rembesan air maritim ke darat. Intrusi air maritim yakni insiden penyusupan air asin ke dalam tanah di mana air asin menggantikan atau tercampur dengan air tanah tawar yang ada di dalam tanah. Penyusupan ini akan menyebakan air tanah tidak sanggup dimanfaatkan, dan sumur yang memanfaatkannya terpaksa ditutup atau ditinggalkan. Dengan adanya tumbuhan bakau intrusi air maritim sanggup dikurangi
  3. Sebagai perangkap zat-zat pencemar dan limbah industri. Selain menjaga daratan, ternyata bakau juga mempunyai kiprah penting dalam mengurangi polutan di air laut. Kehadiran bakau diharapkan untuk melindungi maritim dari polusi industri dan kapal laut.
  4. Menciptakan udara pesisir yang higienis dan segar. Daun bakau menyerap gas karbondioksida dan melepaskan oksigen ke lingkungan. Dengan demikian, udara di sekitar pantai tetap higienis dan segar.
  5. Menjadi habitat alami aneka macam biota darat dan laut. Kelestarian binatang maritim dan darat ibarat udang, kepiting, aneka macam jenis ikan, burung, monyet, serta biawak terjaga dengan adanya hutan bakau di pesisir pantai.
  6. Mengurangi dampak peristiwa akhir gelombang laut, ibarat topan dan gelombang pasang. Dengan adanya tumbuhan bakau topan dan gelombang air maritim akan tertahan oleh tumbuhan bakau sehingga saat hingga di daratan topan sudah tidak sebesar saat pertama tiba (2) (3).

Saat ini, terutama di kota besar, keberadaan bakau di sekeliling garis pantai semakin menyurut. Hal ini diakibatkan oleh penebangan bakau secara berlebihan maupun akhir pengalihan hutan bakau menjadi area tambak, pemukiman, maupun area perindustrian. Perlu digalakkan kesadaran masyarakat untuk merehabilitasi keberadaan tumbuhan bakau.

Upaya-upaya yang sanggup dilakukan untuk memperbaiki dan melestarikan hutan mangrove antara lain:
  1. Penanaman kembali mangrove sebaiknya melibatkan masyarakat. Modelnya sanggup masyarakat terlibat dalam pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta pemanfaatan  hutan mangrove berbasis konservasi. Model ini menunjukkan laba kepada masyarakat  antara lain terbukanya peluang kerja  sehingga terjadi peningkatan pendapatan masyarakat.
  2. Pengaturan kembali tata ruang wilayah pesisir: pemukiman, vegetasi, dll. Wilayah pantai sanggup diatur menjadi kota ekologi sekaligus sanggup dimanfaatkan sebagai wisata pantai (ekoturisme) berupa wisata alam atau bentuk lainnya.
  3. Peningkatan motivasi dan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan memanfaatkan mangrove secara bertanggungjawab.
  4. Ijin perjuangan dan lainnya hendaknya memperhatikan aspek konservasi.
  5. Peningkatan pengetahuan dan penerapan kearifan lokal wacana konservasi
  6. Perbaikkan ekosistem wilayah pesisir secara terpadu dan berbasis masyarakat. Artinya dalam memperbaiki ekosistem wilayah pesisir masyarakat sangat penting dilibatkan  yang kemudian sanggup meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir (4).

Beberapa komunitas pemerhati lingkungan berinisiatif menggerakkan acara menanam bakau. Kegiatan ini melibatkan masyarakat melalui pesan edukatif serta undangan untuk melestarikan keberadaan hutan bakau di lingkungan pesisir.

Secara alami, kondisi geografis suatu lingkungan didukung oleh keberadaan makhluk hidup untuk menjaganya, ibarat tumbuhan bakau menjaga pesisir pantai. Oleh alasannya itu, kiprah insan untuk tetap memelihara keberadaan tumbuhan sebagai pendukung kehidupannya

No comments:

Post a Comment