Sunday, July 19, 2020

Pengolahan Produk Kesehatan Khas Daerah

Industri farmasi yakni industri terkait ketersediaan obat-obatan. Obat yakni paduan materi yang digunakan diantaranya untuk mencegah, menyembuhkan, dan memulihkan dari penyakit. Produksi dari industri farmasi sanggup berupa ramuan obat jadi atau materi baku obat. Produk ramuan obat jadi atau siap saji yang khas kawasan sanggup berupa obat tradisional menyerupai jamu-jamuan. Produk materi baku obat khas kawasan diantaranya yakni minyak atsiri. Minyak atsiri ada bermacam-macam jenisnya dan sanggup berasal dari tumbuhan khas daerah.

Obat sanggup dibagi menjadi obatan-obatan tradisional dan modern. Obat tradisional yakni materi atau ramuan materi yang berupa materi tumbuhan, materi hewan, materi mineral, sediaan sarian (galenik) atau gabungan dari materi tersebut, yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan menurut pengalaman. Sediaan galenik yakni hasil ekstraksi simplisia yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau hewan. Obat-obatan modern yakni obat yang mempunyai kandungan materi terukur, teknik produksi modern dan diuji dengan cermat, sehingga khasiatnya juga sanggup diketahui dengan pasti. Beberapa perbedaan obat tradisional dan modern antara lain sebagai berikut.
No.AspekJenis Obat
Obat tradisionalObat Modern
1.Kualitas bahanTidak standarStandar
2.Takaran bahanDiukur namun belum tentu presisiPresisi
3.KhasiatTerbukti secara empirik selama ratusan tahunTerbukti dalam pengujian penelitian laboratorium dan secara empirik
4.Panduan peracikanDipelajari turun temurunResep baku

Kekayaan alam tropis Indonesia juga mempunyai potensi besar untuk menghasilkan minyak atsiri. Diperkirakan terdapat 40 jenis minyak atsiri yang diproduksi dari banyak sekali jenis tumbuhan di Indonesia. Minyak atsiri yakni zat berbau yang terkandung di dalam tanaman, yang berfungsi untuk menarik binatang dan serangga sehingga membantu proses penyerbukan tanaman, mencegah kerusakan tumbuhan oleh binatang dan serangga, dan sebagai cadangan masakan bagi tanaman. Bahan baku minyak atsiri ini sanggup diperoleh dari daun, bunga, buah, biji, kulit batang, akar, dan rimpang. Komoditas Utama Ekspor Minyak Atsisi Indonesia antara lain sebagai berikut.
No.Komoditas EksporSentra
1.Minyak Nilam (Patchouli Oil)Aceh, Sumatera Utara, Lampung, Bengkulu, Jawa Tengah
2.Minyak Akar Wangi (Vetiver Oil)Jawa Barat
3.Minyak Pala (Nutmeg Oil)Aceh, Sumatera Barat, Jawa Barat, Sulawesi Utara, Maluku
4.Minyak Cengkeh (Cloves Oil)Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I. Yogyakarta, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan
5.Minyak Sereh Wangi (Citronella Oil)Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur
6.Minyak Kenanga (Cananga Oil)Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I. Yogyakarta
7.Minyak Kayu Putih (Cajeput Oil)Jawa Tengah, Jawa Timur, Maluku, Papua
8.Minyak Cendana (Sandal Wood Oil)NTT
9.Minyak Kayu Manis (Cinamon Oil)Sumatera Barat
10.LawangPapua
11.MasoiPapua

A. Produk Kesehatan Khas Daerah
Produk kesehatan khas kawasan merupakan identitas kawasan tersebut, dan sanggup menjadi pembeda dengan kawasan lainnya. Produk kesehatan khas kawasan sanggup berupa produk jadi atau setengah jadi, pada umumnya mengolah bahan-bahan yang berasal dari kawasan tersebut. Setiap kawasan di Indonesia sanggup mempunyai tumbuhan atau fauna khas untuk diolah menjadi produk kesehatan khas daerah. Produk khas kawasan sanggup juga serupa antara satu kawasan dengan kawasan lainnya, alasannya yakni potensi materi baku yang serupa.

Produk siap pakai sanggup dibagi menjadi produk kesehatan yang digunakan di luar badan dan produk kesehatan yang diminum atau dimakan. Produk kesehatan yang diminum sanggup berupa obat yang menyembuhkan penyakit atau minuman untuk menjaga kesehatan dan stamina, serta pemulihan kesehatan. Minuman untuk menjaga kesehatan dan stamina contohnya minuman jahe yang diminum pada ketika udara dingin.  Beberapa pola produk jadi lain yang dikenal di Indonesia di antaranya jamu kunyit asem, jamu beras kencur, minyak kayu putih, dan minyak tawon.

Produk setengah jadi diantaranya yakni minyak atsiri. Minyak atsiri sangat banyak jenisnya, diantaranya yakni minyak nilam, minyak kayu putih, minyak cengkeh. Produk kesehatan sanggup berupa produk jadi dan produk setengah jadi.

Produk kesehatan khas kawasan mempunyai tantangan maupun potensi untuk pengembangannya. Beberapa tantangan yang dimiliki produk kesehatan kawasan diantaranya produk yang kurang awet, ketersediaan materi yang tidak standar kualitasnya, dan tidak kontinu secara kuantitas (jumlah), proses pengolahan yang kurang higienis, produk yang kurang bervariasi atau pemasaran yang sulit.

B. Bahan untuk Produk Kesehatan Khas Daerah
Bahan baku produk kesehatan sanggup dibagi menjadi materi nabati dan hewani. Bahan hewani untuk produk kesehatan contohnya telur, susu, tripang, jantung kelelawar, dan sisik trenggiling. Bahan nabati untuk produk kesehatan lebih banyak jenisnya daripada materi hewani. Berikut ini beberapa materi produk kesehatan khas daerah.
HewaniNabati
Telur mempunyai kandungan protein yang tinggi. Kandungan zat gizi biologis pada telur mentah yakni 51% sedangkan pada telur matang 91%, atau hampir dua kali lipat daripada protein yang diserap badan dari telur mentah.Jahe atau Zingiber oficinale, mempunyai beberapa nama  yaitu halia, bahing, beeuing, sipodeh, jahi, dan jae. Rimpang jahe dimanfaatkan diantaranya untuk anti-inflamasi, mengatasi batuk dan menghilangkan nyeri otot.
Susu sanggup menetralisir racun menyerupai timah atau logam yang masuk ke dalam tubuh. Susu kuda bisa meningkatkan pertumbuhan basil baik di dalam usus insan dua kali lipat untuk melawan basil buruk.Secang atau Caesalpinia sappan, dimanfaatkan kulit kayunya dalam pengobatan tradisional. Ekstrak kulit kayu secang digunakan sebagai obat diabetes, disentri, luka dalam, malaria, tetanus, dan banyak lagi.
Teripang mengandung 86% protein yang mudah
diurai menjadi enzim peptin, yang berperan dalam membangun sistem kekebalan badan dan regenerasi sel. Ekstrak teripang sanggup membantu memperbaiki fungsi hati sehingga sanggup dimanfaatkan untuk mengobati sakit hepatitis
Sirih hijau atau Piper betle L. mengandung zat antiseptik yang sanggup membunuh bakteri, mengandung anti jamur, dan antioksidan. Daun sirih digunakan untuk mengobati perdarahan pada hidung, sebagai obat batuk, obat sariawan, obat jerawat
Sisik trenggiling mengandung zat aktif yang bersifat analgesik (penghilang nyeri), sehingga berpotensi menjadi materi baku obat.Ceguk atau Quisgualis indica, ekstrak bunga ceguk mempunyai merupakan antibakteri. Selain bunganya, biji, dan buah juga dimanfaatkan..
Kulit katak mengandung zat yang bisa mengaktifkan kelenjar pankreas. Ekstrak kulit katak sanggup digunakan untuk obat antidiabetes yang menstimuli insulin.Belimbing wuluh atau Averrahoa blimbi L., mempunyai khasiat mengobati batuk rejan. Selain buahnya, daun, bunga, dan ranting dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional.
Sisik trenggiling mengandung zat aktif yang bersifat analgesik (penghilang nyeri), sehingga berpotensi menjadi materi baku obat.Lidah Buaya (Aloe vera) mempunyai manfaat diantaranya menghilangkan rasa nyeri kepala/ stress dan materi pembersih untuk tubuh
Cacing tanah yaitu jenis Helodrilus caliginasus, Helodrilus foetidus, Lumbricus terrestris, dan Lumbricus rubellus berkadar protein tinggi, 64-76%. Ekstrak jenis-jenis cacing ini sanggup digunakan untuk mengobati tifus.Mengkudu (Morinda Citrifolia) bisa menjadi Obat Jantung Koroner dan membantu mencegah penyakit jantung koroner. Tanaman ini biasa ditanam di aceh pada setiap rumah warga karena biasa digunakan sebagai materi rujak 

C. Teknik Pengolahan Produk Kesehatan Khas Daerah
Teknik pengolahan produk bergantung dari materi baku dan produk simpulan yang akan dibuat. Pada dasarnya teknik yang digunakan untuk pengolahan produk kesehatan terdiri atas pengeringan (pembuatan simplisia), penyulingan, dan peracikan.
 Industri farmasi yakni industri terkait ketersediaan obat Pengolahan Produk Kesehatan Khas Daerah
  1. Simplisia yakni materi alami yang dikeringkan, yang digunakan sebagai obat. Simplisia sanggup berupa materi hewani maupun nabati. Pengeringan yakni proses pengurangan kadar air sampai sekitar 8-10%, bertujuan untuk menciptakan materi tahan terhadap jamur. Proses pembuatan simplisia mencakup tahap pencucian, pemotongan (untuk mendapat ukuran yang lebih kecil), dan pengeringan.
  2. Tepung dari materi nabati maupun hewani untuk produk kesehatan juga dibentuk dengan tujuan fasilitas penggunaan dan keawetan. Proses pembuatan tepung ada yang mengolah materi secara utuh atau hanya filtrat (cairan). Pembuatan tepung dari materi mencakup tahap pencucian, pomotongan (untuk mendapat ukuran yang lebih kecil), pengeringan, dan penghalusan, menyerupai pada pembuatan tepung tripang atau serbuk jahe.  Pembuatan tepung teripang dilakukan dengan cara memisahkan daging teripang dengan isi perutnya. Teripang dibelah dengan memakai pisau dan dicuci dengan air mengalir sehingga daging teripang betulbetul bersih. Daging tripang kemudian dipotong kecil-kecil dan dikeringkan. Daging tripang yang sudah kering dihaluskan dengan blender sampai menjadi tepung teripang. 
  3. Penyulingan digunakan untuk mengambil kandungan minyak atsiri yang terdapat pada tanaman. Ada tiga jenis teknik penyulingan yaitu metode perebusan, metode pengukusan, dan metode uap langsung. Perbedaan ketiga proses ini yakni pada proses penguapan minyak atsiri dari materi yang sudah dikeringkan dan dihaluskan menjadi serbuk. Pada ketiga proses tersebut, minyak atsiri menguap bersama uap air, dikondensasi dan dipisahkan miyak dan airnya. Hasil kondensasi berupa gabungan air dan minyak atsiri yang sangat gampang dipisahkan kerena kedua materi tidak sanggup saling melarutkan.
  4. Peracikan yakni penggabungkan beberapa materi dengan komposisi tertentu. Satu materi sanggup dimanfaatkan menjadi beberapa jenis obat melalui peracikan yang berbeda-beda.  Produk kesehatan yang siap pakai pada umumnya minuman, obat oles atau kompres, dan dalam bentuk pil. Pada prinsipnya peracikan mencakup tahapan persiapan materi dan alat, penimbangan bahan, peracikan, serta penyajian.

No comments:

Post a Comment