Friday, July 3, 2020

Susunan Rancangan Penelitian Sosial

Rancangan penelitian yaitu taktik logis suatu penelitian yang memuat suatu rancangan yang harus dikembangkan untuk menjawab suatu pertanyaan (problematika), atau menguji suatu hipotesis, atau untuk menjabarkan suatu situasi. Rancangan penelitian itu sebagai pemilihan perangkat metode tertentu yang dijadikan aliran bagi peneliti dalam melakukan kegiatan penelitiannya.

1. Penentuan Topik Penelitian
Penelitian yaitu seperangkat perjuangan yang terorganisasi untuk mengetahui, mengkaji, dan mengambil fungsi terhadap sesuatu yang menjadi objek dalam rangka memperoleh pengetahuan dasar atau dalil
untuk pengembangan suatu ilmu pengetahuan. Hal-hal yang penting dalan penelitian sebagai berikut.
  1. Penelitian bermutu selalu berpangkal tolak pada pemikiran yang sempurna dan jelas.
  2. Kemampuan dan keterampilan berbahasa mempunyai dampak yang besar terhadap menarik dan tidaknya isi penelitian.
  3. Peneliti memerlukan pengetahuan yang cukup ihwal objek yang diteliti.

Manfaat suatu penelitian sebagai berikut.
  1. Penerapan suatu pengetahuan dan dalil atau aturan yang sudah dimiliki peneliti sebelumnya.
  2. Pengembangan wawasan ilmu dan ruang lingkup ilmu pengetahuan tertentu yang dikembangkan.
  3. Peneliti sanggup memperoleh manfaat berupa pengetahuan dan keterampilan yang bersifat khusus pada bidang atau subbidang pengetahuan tertentu.
  4. Peneliti sanggup memperoleh aturan atau dalil yang besar keuntungannya bagi orang banyak.

a. Sumber dan Topik Penelitian
Topik yaitu suatu persoalan atau pokok pembicaraan yang akan dibentuk atau dibahas dalam penelitian. Agar terhindar dari kesulitan memperoleh topik, seorang peneliti harus memperhatikan petunjuk berikut.
  1. Menambah pengalaman dengan banyak melihat, mendengar, membaca, dan mengalami sendiri banyak sekali peristiwa.
  2. Rajin mengamati sesuatu yang terjadi di sekeliling kita.
  3. Mengembangkan daya khayal, imajinasi, dan kreativitas.
  4. Mengadakan diskusi dan tukar pendapat untuk melatih mengemukakan pendapat.
  5. Memilih topik yang menarik dan ada kemampuan mengerjakan penelitian dan penulisan.
  6. Tidak menciptakan topik yang terlalu umum dan luas.

b. Pembatasan Topik
Topik yang terlampau umum, luas, dan tidak sesuai dengan kemampuan, ruang lingkupnya sanggup dibatasi dengan cara sebagai berikut.
  1. Menurut Waktu, Periode, Atau Zaman. Topik: seni lukis pada zaman pembangunan, lebih khusus daripada topik: sejarah seni lukis di Indonesia.
  2. Menurut Tempat. Topik: Indonesia lebih khusus daripada Asia; topik: Pulau Sumatera lebih khusus daripada topik: tanah air Indonesia
  3. Menurut Objek Materi dan Objek Formal. Objek materi yaitu materi yang dibicarakan, sedangkan objek formal yaitu dari mana materi itu ditinjau. Topik: perkembangan pers di Indonesia, sanggup dikhususkan menjadi perkembangan pers di Indonesia ditinjau dari segi kebebasannya. Perkembangan pers di Indonesia merupakan objek materi, sedangkan ditinjau dari segi kebebasannya merupakan objek formal lantaran sudut pandangnya difokuskan pada segi kebebasan pers belaka.
  4. Menurut Pembagian Bidang Kehidupan Manusia. Topik pembangunan di Indonesia sanggup dibatasi menjadi pembangunan ekonomi di Indonesia.
  5. Menurut Hubungan Klausal (Sebab-Akibat). Topik: transmigrasi di Indonesia, sanggup dijadikan lebih spesifik menjadi beberapa hal yang mendorong timbulnya urbanisasi di Indonesia. Pengkhususan dilakukan menurut korelasi lantaran akibat.

2. Merumuskan Masalah dan Memilih Pertanyaan Penting Dalam Penelitian
Rumusan persoalan berisi pertanyaan ihwal hal-hal yang akan dicari balasan melalui kegiatan penelitian dan bermanfaat untuk menegaskan hal-hal utama yang akan diteliti. Untuk mempercepat dan mempermudah mencari data dalam penelitian, perlu dipersiapkan beberapa pertanyaan penting. Pertanyaan tersebut harus menunjang dalam melengkapi data yang diperlukan. Contoh: Pertanyaan dalam penelitian persoalan kependudukan, antara lain sebagai berikut.
  1. Berapakah jumlah anak bapak/ibu dan berapa umurnya masing-masing?
  2. Di manakah bawah umur sekolah?
  3. Apabila bawah umur ada yang sudah bekerja, di manakah mereka bekerja?
  4. Apakah pekerjaan bapak/ibu dan berapakah honor bapak/ibu per bulan?
  5. Apakah ada perjuangan lain dalam meningkatkan pendapatan keluarga?
  6. Apakah bapak/ibu ikut acara KB dan jenis kontrasepsi apakah yang digunakan?
  7. Apakah alasan bapak/ibu ikut KB?
  8. Sebutkan (bila ada) persoalan dalam mengikuti KB!
  9. Sebutkan kepentingan bapak/ibu dalam ikut KB!
  10. Sebutkan persoalan lingkungan yang ada di sekitar rumah bapak/ibu dan bagaimanakah perjuangan mengatasinya!

3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian dimaksudkan sebagai balasan yang ingin ditemukan dari suatu penelitian. Perumusan tujuan penelitian harus sejalan dengan perumusan penelitian. Manfaat penelitian perlu dikemukakan biar diketahui hasil yang hendak dicapai dari penelitian dan untuk siapa hasil penelitian itu digunakan. Keterkaitan antara rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian sanggup dilihat teladan berikut.

Rumusan persoalan penelitian:
Berapakah persentase desa A yang menggangur (tidak bekerja)?
Tujuan penelitian:
Untuk mengetahui persentase penduduk yang bekerja dan tidak bekerja.
Manfaat penelitian:
Untuk aliran bagi perjuangan mengatasi pengangguran.

4. Tinjauan Kepustakaan Atau Studi Kepustakaan
Setiap rancangan penelitian memerlukan penelaahan kepustakaan. Bobot rancangan penelitian akan tercermin dari tinjauan kepustakaan. Fungsi tinjauan kepustakaan sebagai berikut.
  1. Menegaskan kerangka teoretis yang dijadikan landasan berpikir dalam menjawab persoalan penelitian yang dibuat.
  2. Memperdalam pengetahuan ihwal persoalan yang diteliti sehingga menguasai persoalan dengan baik.
  3. Menghindari terjadinya suatu pengulangan penelitian.
  4. Mempertajam konsep dan memudahkan perumusan hipotesis.

5. Hipotesis
Hipotesis yaitu suatu pendapat yang sifatnya masih sangat sederhana lantaran belum diuji oleh kenyataan di lapangan. Hipotesis yang dimunculkan di lapangan disebut hipotesis induktif. Hipotesis yang dimunculkan dari teori disebut hipotesis deduktif. Syarat-syarat dalam merumuskan hipotesis adalah:
  1. Kalimat harus terperinci dan tidak bermakna ganda;
  2. Kalimat disusun berdasar kalimat berita, bukan kalimat tanya; dan
  3. Dirumuskan secara operasional sehingga memudahkan pengujian.

Ciri-ciri hipotesis yang baik antara lain sanggup menjelaskan persoalan secara rasional, sanggup diterima dengan logika sehat, sanggup diuji kebenarannya, konsistensi dengan teori yang dibuat, dinyatakan sederhana dan singkat; dan menyatakan korelasi di antara variabel yang dipermasalahkan.

Berdasarkan isi dan rumusannya ada dua macam hipotesis.
  1. Hipotesis Kerja, Alternatif, Atau Asli (Ha). Hipotesis kerja, alternatif, atau orisinil yaitu hipotesis yang dirumuskan oleh peneliti baik yang bersifat relasional maupun deskriptif. Contoh: Perpindahan penduduk lebih tinggi di kawasan yang tingkat kepadatan penduduknya semakin besar.
  2. Hipotesis Nol (Ho). Hipotesis nol yaitu hipotesis yang memakai statistik untuk menguji kebenarannya. Hipotesis nol merupakan formulasi terbalik dari hipotesis kerja. Contoh: Tidak terdapat perbedaan perpindahan penduduk di kawasan yang mempunyai tingkat kepadatan penduduk tinggi dan tingkat kepadatan penduduk yang rendah.

6. Subjek (Sampel Penelitian)
Sampel yaitu objek penelitian yang dipilih dan ditetapkan untuk diteliti lebih jauh sesuai dengan yang diharapkan sebagai wakil dari populasi yang ada. Tujuan pengambilan sampel untuk mengadakan penghematan waktu, biaya, dan tenaga dengan validitas yang masih tetap terjaga secara baik. Populasi tergantung pada objek atau target penelitian. Populasi sanggup berupa sejumlah insan ataupun acara manusia.
Rancangan penelitian yaitu taktik logis suatu penelitian yang memuat suatu rancangan ya Susunan Rancangan Penelitian Sosial
7. Jenis Data yang Dikumpulkan
Data yang diperoleh secara pribadi dari objek ataupun responden disebut data primer, sedangkan data yang diperloleh dari kepustakaan atau literatur disebut data sekunder. Dalam penelitian, data sanggup dikelompokkan menjadi dua macam.
  1. Data kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kalimat atau uraian ibarat prasasti, buku-buku, dan piagam. Data ini banyak dipakai dalam penelitian deskriptif, filosofis, dan historis.
  2. Data kuantitatif yaitu data yang berwujud angka-angka. Data ini sangat penting dan umum dipakai dalam banyak sekali penelitian yang penyelesaiannya memakai metode statistik. Data kuantitatif, contohnya jumlah murid, tenaga administrasi, guru, persentase absensi, serta persentase lulusan.

No comments:

Post a Comment