Saturday, July 18, 2020

Melestarikan Tanaman Obat Keluarga

Budidaya tumbuhan obat untuk keluarga (TOGA) merupakan budidaya tumbuhan bidang obat-obatan herbal. Setiap keluarga sanggup membudidayakan tumbuhan obat secara berdikari dan memanfaatkannya sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan keluarga. “Kembali ke alam” merupakan anjuran dari pemerintah sebagai upaya dalam peningkatan derajat kesehatan pada masyarakat khususnya bagi warga masyarakat yang tinggal di tempat pedesaan alasannya yakni masih tersedianya lahan kosong yang cukup melimpah untuk dimanfaatkan. Pekarangan rumah sanggup dimanfaatkan dengan menanam aneka macam tumbuhan yang mempunyai fungsi ganda, yakni tumbuhan yang sanggup memperindah pekarangan sekaligus sanggup berfungsi sebagai obat dan mempunyai nilai jual tinggi.

Melestarikan Tanaman Obat Keluarga
Lumajang, di sela-sela persiapan jelang evaluasi pelaksana pemanfaatan pekarangan Tanaman Obat Keluarga (Toga) di Desa Kenongo Kecamatan Gucialit, Kepala Desa, Warjoyo mengajak semua warga desa untuk ikut andil memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam jenis tumbuhan yang bermanfaat bagi kesehatan.

“Ada sekitar lima ratus jenis tumbuhan obat dari seluruh jenis tumbuhan yang dibudidayakan oleh warga desa. Sebagian besar warga telah memakai pekarangan rumahnya untuk tumbuhan obat. Warga telah mencicipi manfaatnya, selain memperindah lingkungan, mereka tidak perlu lagi harus membeli obat untuk menyembuhkan penyakit dan keluhan ihwal kesehatan”, ujar pak Inggih, sapaan dekat kepala desa Kenongo. “Rencana jangka panjangnya, saya ingin terus menambah jenis tumbuhan obat, terutama jenis yang langka menyerupai sirih merah dan kumis kucing, alasannya yakni negara kita ini mempunyai ribuan jenis tumbuhan yang bermanfaat bagi kesehatan”. Ujarnya lagi.

Lomba tumbuhan obat keluarga yang diadakan setiap perayaan hari kemerdekaan ini menambah motivasi warga untuk merawat tumbuhan mereka. Saat ini budidaya Toga telah merambah ke desa-desa lain di kecamatan Gucialit.

“Toga ini yakni bab dari agenda melestarikan tumbuhan obat, diharapkan jenis yang langka akan terus berkembang, dan kedepannya sanggup dijadikan tempat studi banding bagi tempat lain,” ungkap Warjoyo Kepala Desa Kenongo, Gucialit.
  1. Apa yang dimaksud dengan TOGA? TOGA akronim dari Tanaman Obat Keluarga, yaitu jenis tumbuhan yang mempunyai khasiat menyembuhkan penyakit atau menjaga kesehatan tubuh.
  2. Apa yang dilakukan oleh kepala desa Bapak Warjoyo? Kepala desa Kenongo menciptakan agenda yang mewajibkan pekarangan setiap warga dimanfaatkan untuk menanam jenis tumbuhan obatobatan.
  3. Apa manfaat agenda tersebut bagi warga desa Kenongo? Manfaat agenda tersebut bagi warga desa Kenongo, yaitu dengan adanya TOGA selain memperindah pemandangan juga warga tidak perlu membeli obat ketika sakit.
  4. Apakah kepala Desa Kenongo telah ikut melestarikan tumbuhan? Jelaskan dengan singkat! Ya, kepala Desa Kenongo telah ikut melestarikan tumbuhan, alasannya yakni dengan agenda TOGA, maka jumlah tumbuhan semakin bertambah dan diharapkan jenis tumbuhan langka akan terus meningkat.

Laporan Investigasi Tanaman Obat Keluarga
Struktur teksKalimat
Penjelasan
Umum
Lidah buaya (Aloe vera) yakni sejenis tumbuhan yang dipakai sebagai penyubur rambut, penyembuh luka, dan untuk perawatan kulit. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, manfaat tumbuhan pengecap buaya berkembang sebagai materi baku industri farmasi dan kosmetika, serta sebagai materi masakan dan minuman kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian, tumbuhan ini kaya akan kandungan zat-zat menyerupai enzim, asam amino, mineral, vitamin, polisakarida dan komponen lain yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Fakta-faktaSama dengan tumbuhan lainya pengecap buaya mempunyai struktur akar, daun, dan bunga. Beberapa ciri khusus tumbuhan pengecap buaya antara lain sebagai berikut.
  1. Lidah buaya biasa hidup di tempat yang mempunyai suhu panas. 
  2. Daunnya agak runcing berupa taji, tebal, getas, pinggirnya bergerigi/ berduri kecil, permukaannya berbintik-bintik.
  3. Bunga pengecap buaya bertangkai yang panjangnya mencapai 60-90 cm, bunga berwarna kuning kemerahan ( jingga ), Bunga berbentuk pipa yang mengumpul, keluar dari ketiak daun. Bunga mempunyai ukuran kecil, tersusun dalam rangkaian berupa tandan, dan panjangnya sanggup mencapai 1 m. 
  4. Mempunyai Akar serabut yang kuat, panjang akar berkisar pada 50 – 100 cm. 
  5. Lidah buaya berbatang pendek. Batangnya tidak terlihat alasannya yakni tertutup oleh daun-daun yang rapat dan beberapa terbenam dalam tanah. Pada batang terdapat tunas anakan. Batang pengecap buaya juga sanggup disetek untuk perbanyakan tanaman.
  6. Apabila ditanam secara komersial, daun pengecap buaya dipanen setiap enam sampai delapan ahad dengan mengambil tiga ke empat daun per batang.
  7. Lidah buaya membutuhkan tanah yang subur dan gembur dibagian atasnya biar sanggup tumbuh maksimal.
 Setiap keluarga sanggup membudidayakan tumbuhan obat secara berdikari dan memanfaatkannya sehi Melestarikan Tanaman Obat Keluarga
Lidah buaya merupakan tumbuhan yang gampang dibudidayakan. Cara menanam tumbuhan pengecap buaya juga harus diperhatikan, yaitu tanah dan pasir yang ada pada pot harus dipastikan tetap kering sebelum disiram. Pembibitan pengecap buaya dilakukan dengan cara vegetatif, yakni dengan mengambil anakan yang menempel pada tumbuhan induk. Cara penanaman jangan terlalu dalam biar tumbuhan bibit tidak mengalami pembusukan dan juga tidak terlalu dangkal biar bibit tidak roboh. Kedalaman yang ideal untuk menanam bibit pengecap buaya kurang lebih 10 cm. Selain itu, pada ketika menanam bibit lakukan dengan hati-hati biar daun tidak patah dan bibit tidak terhimpit.

Agar sanggup tumbuh dengan maksimal tumbuhan pengecap buaya memerlukan perawatan selama masa pertumbuhannya. Untuk merawat tumbuhan pengecap buaya beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
  1. Pemupukan Tujuan pemupukan yakni untuk mencukupi asupan kalium dan unsur-unsur nitrogen guna pertumbuhan vegatatif tanaman, pembentukan zat hijau daun serta pembentukan jaringan tanaman. Fosfat untuk membantu merangsang perkembangan dan pertumbuhan akar. Pemupukan dilakukan pada ketika tumbuhan berumur sekitar 3 – 4 bulan dan sehabis selesai masa panen pertama dengan memakai urea, TSP dan KCL.
  2. Pembumbunan dan Penyobekan. Pembubunan dilakuka pada ketika tumbuhan berumur 3 bulan, dengan cara meninggikan dan memadatkan tanah yang ada di sekeliling batang tanaman. Tujuannya, selain untuk memperkokoh berdirinya tanaman, juga untuk menggemburkan dan mendekatkan tumbuhan dengan makanan. Penyobekan tanaman, yakni memisahkan tumbuhan yang sudah mengeluarkan anakan dalam jumlah yang banyak. Tujuan dari penyobekan, selain biar tumbuhan induk memperoleh masakan yang cukup untuk sanggup berkembang dengan maksimal, 
  3. Pengendalian Hama dan Penyakit. Hama yang sering menyerang pengecap buaya yang ditanam dalam pot/polybag yakni ulat yang sanggup dikendalikan dengan menyemprotkan insektisida. Sedang penyakit yang paling sering menyerang yakni golongan jamur menyerupai Fusarium Sp yang sanggup membusukkan pangkal batang dan pangkal daun membusuk. Pengendalian penyakit ini sanggup dilakukan dengan memakai fungisida yang mempunyai materi aktif captafol, dazomete atau benomyl. Caranya, sebelum tumbuhan di tanam, bab akar terlebih dahulu dicelupkan ke dalam larutan fungisida, atau dengan menyemprotkannya pada tanaman.
KesimpulanLidah buaya merupakan tumbuhan yang mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan. Tanaman ini mempunyai struktur yang sama dengan tumbuhan lainya yaitu terdiri dari akar, batang, daun, dan bunga. Tanaman ini gampang dibudidayakan walaupun dalam lahan yang sempit. Tanaman pengecap buaya memerlukan perawatan biar tumbuh dengan maksimal. Tanaman pengecap buaya termasuk dalam Tanaman Obat Keluarga serta dengan membudidayakan tumbuhan pengecap buaya berarti telah melestarikan tumbuhan.

Soal Latihan
1. Perbandingan kebun A, B, dan C yakni 1:3:5. Luas kebun B yakni 900m2.
a. Luas kebun A dan kebun C, yaitu
A : B : C = 1 : 3 : 5 → A : 3A : 5A
Luas kebun B = 3A
Luas kebun C = 5A
Diketahui: 3A = 900,  C = 5A
A  = 900= 3000
3
C = 5A = 5 x 300 = 1.500 m²
b. Total luas kebun seluruhnya, yaitu Total = A + B + C = 300 + 900 + 1500 = 2700 m²

2. Pak Warjoyo memperkerjakan beberapa orang pegawai ketika masa panen tiba. Jika 4 pegawai memerlukan waktu 12 hari untuk menuntaskan panen di semua kebunnya, berapa orang pegawai yang dibutuhkan Pak Warjoyo untuk memanen semua kebun dalam waktu 3 hari?
OrangHari
412
n<3
(4 x 12) : n = 3 → 4 x 12 = 3n
48 = 3n
n = 48 : 3 = 16

3. Setiap panen kebun A akan menghasilkan 120 kg jahe-jahean. Jika ¼ bab dari total hasil panen kebun A dikonsumsi untuk keluarga, berapa kg yang jdijual kepada konsumen?
Hasil panen yang dikonsumsi   =  1 x 120 kg = 30 kg
4
Jahe-jahean yang dijual = 120 kg – 30 kg = 90 kg

4. Pak Warjoyo memperlihatkan harga diskon 12,5% pada pembeli pertama buah manggisnya. Jika setiap 1 kg buah manggis dijual seharga Rp12.000,00. Berapakah yang harus dibayar untuk pembelian 5kg buah manggis?
1 kg = Rp12.000,00 → 5 kg = 5 x Rp12.000,00 = Rp60,000
Diskon = Rp60.000 x 12,5% = 60.000 x 125= Rp7.500
100

No comments:

Post a Comment