Sunday, July 19, 2020

Strategi Mengatasi Banyak Sekali Ancaman

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang beragam sebab terdiri dari banyak sekali macam suku bangsa. Sehingga bangsa Indonesia juga dikenal sebagai bangsa yang sangat bermacam-macam (bhinneka). Kebhinnekaan Bangsa Indonesia juga merupakan sebuah tantangan bahkan ancaman sebab Kebhinnekaan tersebut gampang membuat penduduk Indonesia berbeda pendapat. Kebhinnekaan Bangsa Indonesia selalu diarahkan pada persatuan dan kesatuan bangsa dan negara. Akan tetapi, persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia selalu menghadapi ancaman, tantangan, kendala dan gangguan baik yang tiba dari dalam maupun dari luar Indonesia.

A. Gangguan Ancaman Tantangan dan Hambatan
Sebagai Warga Negara yang baik, sudah seharusnya kita untuk ikut serta di dalam upaya Bela Negara dengan mencurigai dan mengatasi banyak sekali macam bentuk ancaman, tantangan, kendala dan gangguan (ATHG) terhadap NKRI, menyerupai halnya para pendekar yang rela berkorban demi kedaulatan dan kesatuan. Ancaman, tantangan, kendala dan gangguan tersebut sanggup tiba dari mana saja, menyerupai misalnya dari luar negeri atau bahkan dari dalam negeri sekalipun. Sebelum membahas mengenai hal tersebut ada baiknya kalau mengetahui arti dari ATHG tersebut,.Berikut ini pengertian mengenai istilah-istilah tersebut.
No.KonsepDeskripsi
1.AncamanAncaman yakni setiap perjuangan dan kegiatan, baik dalam negeri maupun luar negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa
2.TantanganTantangan yakni upaya yang bersifat menggugah kemampuan diri yang sanggup bermakna negatif atau positif.
3.HambatanHambatan yakni hal yang bersifat melemahkan atau menghalangi yang berasal dari dalam diri sendiri.
4.GangguanGangguan yakni perjuangan yang berasal dari luar dengan tujuan melemahkan atau menghalangi.

Ancaman, tantangan, kendala serta gangguan yang dihadapi Bangsa Indonesia harus dihadapi dengan taktik yang tepat, terutama dalam menghadapi ancaman terhadap persatuan dan kesatuan. Beberapa jenis ATHG antara lain sebagai berikut.
JenisAncaman dari Dalam NegeriAncaman dari Luar Negeri
Ancaman MiliterPemberontakan bersenjata, Konflik horizontal, Aksi terorisme, Sabotase, Gerakan separatis, Perang saudaraAgresi, Pelanggaran Wilayah oleh Negara Lain, Spionase/Mata-mata, Sabotase, Aksi teror dari Jaringan Internasional
Ancaman di Bidang IdeologiTumbuh kembangnya aliran-aliran agama yang menyimpang, Aksi kekerasan berbau SARAMasuknya paham yang tidak sesuai dengan Pancasila menyerupai komunisme
Ancaman di Bidang PolitikIntimidasi, Provokasi, Pengerahan masaIntervensi dari negara lain atau organisasi internasional, Campur tangan terhadap politik dalam negeri
Ancaman di Bidang EkonomiKemiskinan, Pengangguran, Inflasi, Infrastruktur yang tidak memadai, Sistem ekonomi yang tidak jelas.Ketergantungan terhadap negara lain, dampak negatif globalisasi, Pencurian ikan oleh kapal-kapal asing, Penyelundupan barang dari luar negeri
Ancaman di Bidang Sosial BudayaKonflik Antarsuku, Konflik Antargolongan, Kecemburuan sosial, Konflik vertikal antara pemerintah sentra dan daerahMasuknya budaya ajaib yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia (konsumerime, hedonisme)

B. Strategi Menghadapi Ancaman Militer
Ancaman militer yakni ancaman yang memakai kekuatan bersenjata yang terorganisasi yang
dinilai mem pu nyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.

Para pendiri negara melalui sidang BPUPKI telah mencantumkan upaya mempertahankan kemerdekaan kedalam Undang Undang Dasar 1945 Bab XII perihal Pertahanan Negara (Pasal 30). Menurut pasal 30 ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945, dalam menghadapi banyak sekali macam ancaman militer, Indonesia melaksanakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata).

Hankamrata yakni sistem pertahanan yang bersifat semesta, yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah dan sumber daya nasional lainnya serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah, berkesinambungan dan berkelanjutan untuk menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan melindungi keselamatan segenap bangsa dari setiap ancaman.

Penyelenggaraan Sishankamrata didasarkan pada kesadaran hak dan kewajiban seluruh warga negara serta keyakinan akan kekuatan sendiri untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia. Ciri sistem pertahanan dan keamanan yang bersifat semesta antara lain :
  1. Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan kemanan negara diabdikan oleh dan untuk kepentingan seluruh rakyat.
  2. Kesemestaan, yaitu seluruh sumber daya nasional didayagunakan bagi upaya pertahanan.
  3. Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara menyebar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan kondisi geografi sebagai negara kepulauan.

Dalam mengahadapi ancaman militer, disiapkan komponen utama untuk melaksanakan Operasi Militer dalam Perang (OMP) dan komponen cadangan dilaksanakan sebagai pengganda komponen utama bila diperlukan, melalui proses mobilisasi/demobilisasi. Selagi komponen pertahanan siap dikerahkan, namun setiap bentuk perselisihan diutamakan melalui jalan hening terlebih dahulu. Penggunaan kekuatan pertahanan hanya dilaksanakan apabila cara hening tidak berhasil. Berikut yakni beberapa ancaman militer yang ketika ini terjadi dan pernah terjadi di Indonesia:
  1. Pesawat Singapura memasuki wilayah Indonesia tanpa izin.
  2. Pelanggaran wilayah yang dilakukan Malaysia terhadap Indonesia yang berlokasi di Ambalat yaitu terletak di maritim Sulawesi yang terjadi pada tanggal 24 dan 25 Februari 2007.
  3. Pemberontakan Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia (G-30-S/PKI)
  4. Aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh jaringan terorisme dalam negeri yang bereskalasi tinggi sehingga membahayakan kedaulatan Negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa.
  5. Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII).
  6. Pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)/
  7. Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta)
  8. Pemberontakan Kahar Muzakar ·
 Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang beragam sebab terdiri dari banyak sekali macam suku ba Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman
C. Strategi Menghadapi Ancaman Nir Militer
Ancaman nirmiliter yakni ancaman yang tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat menyerupai ancaman militer, sebab ancaman ini berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, gosip serta keselamatan umum

Ancaman terhadap aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya Bangsa Indonesia yakni merupakan ancaman nir-militer. Untuk menghadapi ancaman tersebut dibutuhkan taktik yang tepat. Walaupun ancaman ini sifatnya tidak secara eksklusif mengancam kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa. Namun, risiko yang ditimbulkan dari ancaman nir-militer sanggup berimplikasi mengganggu stabilitas nasional. Terganggunya stabilitas nasional tidak saja menghambat pembangunan nasional, tetapi lambat-laun sanggup bermetamorfosis permasalahan yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Beberapa taktik menghalangi ancaman nirmiliter antara lain sebagai berikut.
No.Bidang AncamanStrategi
1.Ideologi
  1. Lapisan terdepan dalam konsep penanganannya terdiri atas unsur pertahanan nir-militer, yakni kementrian atau forum pemerintah non-kementrian yang membidangi ideologi.
  2. Unsur pemerintah yang membidangi politik dalam dan luar negeri mengerahkan seluruh istrumen pemerintahan untuk menangkal pihak lain yang mengancam ideologi Pancasila.
  3. Unsur pemerintah yang membidangi gosip mempercepat gerakan untuk melaksanakan operasi gosip imbangan sehingga masyarakat sanggup menangkal banyak sekali efek ajaib yang mengancam ideologi.
  4. Unsur pemerintah yang membidangi pendidikan melaksanakan proses pembelajaran dan kesadaran akan ideologi Pancasila secara bertingkat dan berlanjut.
  5. Unsur pemerintah yang membidangi agama memberdayakan para pemimpin agama untuk membangun kerjasama dengan pemerintah demi membetengi masyarakat dari penetrasi ideologi asing.
  6. Peran lapis pertahanan militer menyerupai jadwal pelaksanaan bakti TNI.
2.Politik
  1. Pendekatan ke dalam. dilakukan dengan pembangunan sistem politik demokrasi yang menghargai kebhinnekaan atau kemajemukan bangsa. Tertulis dalam 3 pilar penataan kedalam : (1) Penguatan penyelenggaraan pemerintah Negara yang sah, efektif, bersih, berwibawa, dan bebas KKN, serta bertanggung jawab. (2) Penguatan forum legislatif, dan (3)Penguatan kekuatan politik nasional
  2. Pendekatan keluar dengan membuat diplomasi dengan Negara lain secara dinamis  diwujudkan dengan : (1) Pada lingkup internal: Penciptaan kestabilan Negara dan ekonomi bangsa. (2) Pada lingkup regional: diplomasi aktif dalam peningkatan kerjasama. (3) Pada lingkup supraregional : politik luar negeri Indonesia untuk meningkatkan kerjasama antar Negara dengan fokus menjaga keutuhan wilayah NKRI. (4) Pada lingkup global : memperjuangkan kepentingan nasional melalui keberadaan Indonesia dalam PBB serta mengidentifikasi ancaman yang mungkin terjadi sehingga sanggup mencegah ancaman tersebut.
3.Ekonomi
  1. Menghadapi ancaman ekonomi dari internal dilakukan dengan : penciptaan lapangan kerja padat karya, pembangunan infrastruktur,, penciptaan iklim perjuangan yang kondusif, dan pemilihan teknologi sempurna guna
  2. Menghadapi ancaman ekonomi dari eksternal dilakukan dengan : membangun dan menjaga korelasi baik dengan negara-negara yang mempunyai kekuatan ekonomi-politik dunia.
  3. Untuk pertahanan militer dalam menghadapi ancaman berdimensi ekonomi dilakukan dengan  mengembangkan pilihan strategis untuk membantu unsur utama dari pertahanan nir-militer, meningkatkan perjuangan pertahanan untuk membuat kondisi keamanan nasional dan kebutuhan pokok masyarakat terutama di daerah-daerah pedalaman, dan Program Bakti Tentara Nasional Indonesia yang melibatkan kolaborasi dengan unsur pertahanan nir-militer lainnya lebih ditingkatkan pada perbaikan sarana prasarana masyarakat yang membawa dampak pada peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat.
4.Sosial Budaya
  1. Memelihara keseimbangan dan keselarasan fundamental, yaitu: keseimbangan antara insan dengan Tuhan, keseimbangan antara insan dengan alam semesta, keseimbangan antara insan dengan masyarakat, dan keseimbangan kemajuan lahir dan kesejahteraan batin
  2. Meningkatkan semangat persatuan bangsa dengan memperhatikan perkembangan tradisi, pendidikan, kepemimpinan, integrasi nasional, kepribadian bangsa persatuan dan kesatuan bangsa dan pelestarian alam.

Tujuan pertahanan keamanan negara yakni menjamin keselamatan  negara dari segala kemungkinan ancaman, baik eksternal maupun internal. Ini berarti menjamin persatuan bangsa dalam suasana tenteram dan damai, dalam keutuhan wilayah nasional. Bagaiman evaluasi atas taktik yang diterapkan Bangsa Indonesia dalam menghadapi taktik yang sudah dilaksanakan oleh bangsa Indonesia ?
Jenis AncamanBentuk StrategiIndikator Keberhasilan
Ancaman SosbudKementrian atau forum pemerintah non-kementrianKebijakan dan langkah-langkah politik yang sempurna dan intensif
Membetengi masyarakat dari penetrasi ideologi asing.Mengerahkan seluruh kekuatan politik serta instrumen pemerintahan dalam negeri
Menangkal pihak lain yang mengancam Pancasila.Kendinamisasikan kekuatan nasional di bidang gosip untuk melaksanakan “operasi gosip imbangan”
Pembelajaran dan kesadaran akan ideologi PancasilaSiswa dan mahasiswa di semua tingkat dan jenjang pendidikan melalui pembelajaran dan kesadaran akan ideologi Pancasila
Memberdayakan para pemimpin agama Memberdayakan para pemimpin agama untuk menjadi kawan pemerintah
Program pelaksanaan bakti TNIPeningkatan komunikasi sosial Tentara Nasional Indonesia yang diselenggarakan dalam format meningkatkan kesadaran bela negara
Ancaman PolitikPembangunan sistem politik demokrasi Kessadar aturan dalam memahami kewajiban dan hak sebagai warga negara.
Menciptakan diplomasi dengan Negara lainPolitik luar negeri memainkan kiprahnya secara maksimal dalam memperjuangkan kepentingan nasional
Ancaman EkonomiMenghadapi ancaman ekonomi dari internalPemerintah menyediakan dana dan juga lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang kurang mampu.
Menghadapi ancaman ekonomi dari eksternalMembangun dan menjaga korelasi baik dengan kekuatan-kekuatan ekonomi dunia
Pertahanan militer menghadapi ancaman berdimensi ekonomiPeningkatan kemampuan ekonomi masyarakat sudah tampak
Ancaman SosbudMemelihara keseimbangan dan keselarasan Memperhatikan perkembangan tradisi, pendidikan, kepemimpinan, integrasi nasional, kepribadian bangsa, persatuan dan kesatuan bangsa, dan pelestarian alam.
Meningkatkan semangat persatuan bangsaAdanya toleransi yang tinggi antar sesama warga negara

No comments:

Post a Comment