Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang beragam sebab terdiri dari banyak sekali macam suku bangsa. Sehingga bangsa Indonesia juga dikenal sebagai bangsa yang sangat bermacam-macam (bhinneka). Kebhinnekaan Bangsa Indonesia juga merupakan sebuah tantangan bahkan ancaman sebab Kebhinnekaan tersebut gampang membuat penduduk Indonesia berbeda pendapat. Kebhinnekaan Bangsa Indonesia selalu diarahkan pada persatuan dan kesatuan bangsa dan negara. Akan tetapi, persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia selalu menghadapi ancaman, tantangan, kendala dan gangguan baik yang tiba dari dalam maupun dari luar Indonesia.
A. Gangguan Ancaman Tantangan dan Hambatan Sebagai Warga Negara yang baik, sudah seharusnya kita untuk ikut serta di dalam upaya Bela Negara dengan mencurigai dan mengatasi banyak sekali macam bentuk ancaman, tantangan, kendala dan gangguan (ATHG) terhadap NKRI, menyerupai halnya para pendekar yang rela berkorban demi kedaulatan dan kesatuan. Ancaman, tantangan, kendala dan gangguan tersebut sanggup tiba dari mana saja, menyerupai misalnya dari luar negeri atau bahkan dari dalam negeri sekalipun. Sebelum membahas mengenai hal tersebut ada baiknya kalau mengetahui arti dari ATHG tersebut,.Berikut ini pengertian mengenai istilah-istilah tersebut.
No. | Konsep | Deskripsi |
---|---|---|
1. | Ancaman | Ancaman yakni setiap perjuangan dan kegiatan, baik dalam negeri maupun luar negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa |
2. | Tantangan | Tantangan yakni upaya yang bersifat menggugah kemampuan diri yang sanggup bermakna negatif atau positif. |
3. | Hambatan | Hambatan yakni hal yang bersifat melemahkan atau menghalangi yang berasal dari dalam diri sendiri. |
4. | Gangguan | Gangguan yakni perjuangan yang berasal dari luar dengan tujuan melemahkan atau menghalangi. |
Ancaman, tantangan, kendala serta gangguan yang dihadapi Bangsa Indonesia harus dihadapi dengan taktik yang tepat, terutama dalam menghadapi ancaman terhadap persatuan dan kesatuan. Beberapa jenis ATHG antara lain sebagai berikut.
Jenis | Ancaman dari Dalam Negeri | Ancaman dari Luar Negeri |
---|---|---|
Ancaman Militer | Pemberontakan bersenjata, Konflik horizontal, Aksi terorisme, Sabotase, Gerakan separatis, Perang saudara | Agresi, Pelanggaran Wilayah oleh Negara Lain, Spionase/Mata-mata, Sabotase, Aksi teror dari Jaringan Internasional |
Ancaman di Bidang Ideologi | Tumbuh kembangnya aliran-aliran agama yang menyimpang, Aksi kekerasan berbau SARA | Masuknya paham yang tidak sesuai dengan Pancasila menyerupai komunisme |
Ancaman di Bidang Politik | Intimidasi, Provokasi, Pengerahan masa | Intervensi dari negara lain atau organisasi internasional, Campur tangan terhadap politik dalam negeri |
Ancaman di Bidang Ekonomi | Kemiskinan, Pengangguran, Inflasi, Infrastruktur yang tidak memadai, Sistem ekonomi yang tidak jelas. | Ketergantungan terhadap negara lain, dampak negatif globalisasi, Pencurian ikan oleh kapal-kapal asing, Penyelundupan barang dari luar negeri |
Ancaman di Bidang Sosial Budaya | Konflik Antarsuku, Konflik Antargolongan, Kecemburuan sosial, Konflik vertikal antara pemerintah sentra dan daerah | Masuknya budaya ajaib yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia (konsumerime, hedonisme) |
B. Strategi Menghadapi Ancaman Militer
Ancaman militer yakni ancaman yang memakai kekuatan bersenjata yang terorganisasi yang
dinilai mem pu nyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Para pendiri negara melalui sidang BPUPKI telah mencantumkan upaya mempertahankan kemerdekaan kedalam Undang Undang Dasar 1945 Bab XII perihal Pertahanan Negara (Pasal 30). Menurut pasal 30 ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945, dalam menghadapi banyak sekali macam ancaman militer, Indonesia melaksanakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata).
Hankamrata yakni sistem pertahanan yang bersifat semesta, yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah dan sumber daya nasional lainnya serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah, berkesinambungan dan berkelanjutan untuk menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan melindungi keselamatan segenap bangsa dari setiap ancaman.
Penyelenggaraan Sishankamrata didasarkan pada kesadaran hak dan kewajiban seluruh warga negara serta keyakinan akan kekuatan sendiri untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia. Ciri sistem pertahanan dan keamanan yang bersifat semesta antara lain :
Hankamrata yakni sistem pertahanan yang bersifat semesta, yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah dan sumber daya nasional lainnya serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah, berkesinambungan dan berkelanjutan untuk menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan melindungi keselamatan segenap bangsa dari setiap ancaman.
Penyelenggaraan Sishankamrata didasarkan pada kesadaran hak dan kewajiban seluruh warga negara serta keyakinan akan kekuatan sendiri untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia. Ciri sistem pertahanan dan keamanan yang bersifat semesta antara lain :
- Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan kemanan negara diabdikan oleh dan untuk kepentingan seluruh rakyat.
- Kesemestaan, yaitu seluruh sumber daya nasional didayagunakan bagi upaya pertahanan.
- Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara menyebar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan kondisi geografi sebagai negara kepulauan.
Dalam mengahadapi ancaman militer, disiapkan komponen utama untuk melaksanakan Operasi Militer dalam Perang (OMP) dan komponen cadangan dilaksanakan sebagai pengganda komponen utama bila diperlukan, melalui proses mobilisasi/demobilisasi. Selagi komponen pertahanan siap dikerahkan, namun setiap bentuk perselisihan diutamakan melalui jalan hening terlebih dahulu. Penggunaan kekuatan pertahanan hanya dilaksanakan apabila cara hening tidak berhasil. Berikut yakni beberapa ancaman militer yang ketika ini terjadi dan pernah terjadi di Indonesia:
- Pesawat Singapura memasuki wilayah Indonesia tanpa izin.
- Pelanggaran wilayah yang dilakukan Malaysia terhadap Indonesia yang berlokasi di Ambalat yaitu terletak di maritim Sulawesi yang terjadi pada tanggal 24 dan 25 Februari 2007.
- Pemberontakan Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia (G-30-S/PKI)
- Aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh jaringan terorisme dalam negeri yang bereskalasi tinggi sehingga membahayakan kedaulatan Negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa.
- Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII).
- Pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)/
- Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta)
- Pemberontakan Kahar Muzakar ·
Ancaman nirmiliter yakni ancaman yang tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat menyerupai ancaman militer, sebab ancaman ini berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, gosip serta keselamatan umum
Ancaman terhadap aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya Bangsa Indonesia yakni merupakan ancaman nir-militer. Untuk menghadapi ancaman tersebut dibutuhkan taktik yang tepat. Walaupun ancaman ini sifatnya tidak secara eksklusif mengancam kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa. Namun, risiko yang ditimbulkan dari ancaman nir-militer sanggup berimplikasi mengganggu stabilitas nasional. Terganggunya stabilitas nasional tidak saja menghambat pembangunan nasional, tetapi lambat-laun sanggup bermetamorfosis permasalahan yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Beberapa taktik menghalangi ancaman nirmiliter antara lain sebagai berikut.
Tujuan pertahanan keamanan negara yakni menjamin keselamatan negara dari segala kemungkinan ancaman, baik eksternal maupun internal. Ini berarti menjamin persatuan bangsa dalam suasana tenteram dan damai, dalam keutuhan wilayah nasional. Bagaiman evaluasi atas taktik yang diterapkan Bangsa Indonesia dalam menghadapi taktik yang sudah dilaksanakan oleh bangsa Indonesia ?
Ancaman terhadap aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya Bangsa Indonesia yakni merupakan ancaman nir-militer. Untuk menghadapi ancaman tersebut dibutuhkan taktik yang tepat. Walaupun ancaman ini sifatnya tidak secara eksklusif mengancam kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa. Namun, risiko yang ditimbulkan dari ancaman nir-militer sanggup berimplikasi mengganggu stabilitas nasional. Terganggunya stabilitas nasional tidak saja menghambat pembangunan nasional, tetapi lambat-laun sanggup bermetamorfosis permasalahan yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Beberapa taktik menghalangi ancaman nirmiliter antara lain sebagai berikut.
No. | Bidang Ancaman | Strategi |
---|---|---|
1. | Ideologi |
|
2. | Politik |
|
3. | Ekonomi |
|
4. | Sosial Budaya |
|
Tujuan pertahanan keamanan negara yakni menjamin keselamatan negara dari segala kemungkinan ancaman, baik eksternal maupun internal. Ini berarti menjamin persatuan bangsa dalam suasana tenteram dan damai, dalam keutuhan wilayah nasional. Bagaiman evaluasi atas taktik yang diterapkan Bangsa Indonesia dalam menghadapi taktik yang sudah dilaksanakan oleh bangsa Indonesia ?
Jenis Ancaman | Bentuk Strategi | Indikator Keberhasilan |
---|---|---|
Ancaman Sosbud | Kementrian atau forum pemerintah non-kementrian | Kebijakan dan langkah-langkah politik yang sempurna dan intensif |
Membetengi masyarakat dari penetrasi ideologi asing. | Mengerahkan seluruh kekuatan politik serta instrumen pemerintahan dalam negeri | |
Menangkal pihak lain yang mengancam Pancasila. | Kendinamisasikan kekuatan nasional di bidang gosip untuk melaksanakan “operasi gosip imbangan” | |
Pembelajaran dan kesadaran akan ideologi Pancasila | Siswa dan mahasiswa di semua tingkat dan jenjang pendidikan melalui pembelajaran dan kesadaran akan ideologi Pancasila | |
Memberdayakan para pemimpin agama | Memberdayakan para pemimpin agama untuk menjadi kawan pemerintah | |
Program pelaksanaan bakti TNI | Peningkatan komunikasi sosial Tentara Nasional Indonesia yang diselenggarakan dalam format meningkatkan kesadaran bela negara | |
Ancaman Politik | Pembangunan sistem politik demokrasi | Kessadar aturan dalam memahami kewajiban dan hak sebagai warga negara. |
Menciptakan diplomasi dengan Negara lain | Politik luar negeri memainkan kiprahnya secara maksimal dalam memperjuangkan kepentingan nasional | |
Ancaman Ekonomi | Menghadapi ancaman ekonomi dari internal | Pemerintah menyediakan dana dan juga lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang kurang mampu. |
Menghadapi ancaman ekonomi dari eksternal | Membangun dan menjaga korelasi baik dengan kekuatan-kekuatan ekonomi dunia | |
Pertahanan militer menghadapi ancaman berdimensi ekonomi | Peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat sudah tampak | |
Ancaman Sosbud | Memelihara keseimbangan dan keselarasan | Memperhatikan perkembangan tradisi, pendidikan, kepemimpinan, integrasi nasional, kepribadian bangsa, persatuan dan kesatuan bangsa, dan pelestarian alam. |
Meningkatkan semangat persatuan bangsa | Adanya toleransi yang tinggi antar sesama warga negara |
No comments:
Post a Comment