Wednesday, July 1, 2020

Jenis Jenis Penelitian Sosial

Pengelompokkan jenis penelitian relatif sangat bermacam-macam dan tergantung dari aspek mana penelitian tersebut dikelompokkan. Ketiadaan akad dalam pengelompokkan tersebut bertolak dari adanya perbedaan sudut pandang dari para jago dalam mengawali fokus penggelompokannya sejalan dengan aspek kepentingan pengelompokkan penelitian itu sendiri. Pengelompokan jenis-jenis penelitian ini bekerjsama hanya sebuah upaya untuk menelompokkan penelitian yang sudah ada yang bertujuan untuk memudahkan bagi kita. Berikut ini beberapa jenis penelitian sosial

1. Penelitian Ditinjau dari Tujuan
Penelitian merupakan salah satu penunjang dalam perkembangan ilmu pengetahuan, tanpa adanya penelitian ilmu pengetahuan tidak akan bertambah maju, Penelitian mempunyai tiga tujuan utama, yaitu:
  1. Mengungkapkan kebenaran sebagai manifestasi hasrat ingin tahu manusia,
  2. Mengembangkan ilmu pengetahuan, dan
  3. Sebagai sarana untuk memecahkan banyak sekali problem dalam masyarakat.
Jenis penelitian ditinjau dari tujuan ialah penelitian verifikatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian. jenis penelitian menurut sudut pandang tujuan juga sanggup dilihat dari tujuan umum dan tujuan pemakainya.yang sanggup diuraikan yaitu:
  1. Penelitian eksploratif bertujuan untuk mendapat gosip sebanyak-banyaknya dan seluas-luasnya pada objek yang belum begitu banyak diketahui. Penelitian ini mempunyai kegunaan memperlihatkan gosip secara garis besar, atau juga sebagai langkah awal untuk penelitian yang lebih mendalam.
  2. Penelitian verifikatif ialah penelitian yang bertujuan mengecek kebenaran hasil penelitian yang telah dilakukan. Contoh hasil penelitian ihwal sebab-sebab anak jalanan di atas, diulang lagi oleh tim peneliti lain yang bertujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya.

2. Penelitian Ditinjau dari Bidang Ilmu
Dilihat dari bidang yang diteliti maka penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu bidang ilmu alam dan ilmu sosial.
  1. Penelitian Bidang Ilmu Alam. Penelitian bidang ilmu alam misalnya mekanika, fisika, biologi, teknologi, botani, dan zoologi. Objek penelitian ilmu alam, yaitu objek dunia yang riil materiil atau dunia objektif. Yang dicari di sini ialah fakta dan pembuktian-pembuktian dari kenyataan.
  2. Penelitian Bidang Ilmu Sosial. Objek penelitian ilmu sosial ialah insan dan fenomena-fenomena/ gejala-gejala sosial. Materi dari ilmu sosial antara lain buah karya manusia, barang-barang peninggalan sejarah, tingkah laku, perbuatan insan dalam macam-macam ekspresi, dan hasil kebudayaan yang seluruhnya dipikirkan secara sistematis, dan diciptakan oleh nalar budi manusia. Contohnya, yaitu penelitian ihwal kenakalan remaja, kemiskinan, dan lingkungan kumuh.

3. Penelitian Ditinjau dari Pendekatan
Dalam penelitian ada dua pendekatan, yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif.
  1. Pendekatan Kualitatif, Pendekatan kualitatif dipakai apabila data yang hendak dikumpulkan ialah data kualitatif, yaitu data yang disajikan dalam bentuk kata atau kalimat. Pendekatan semacam ini dipakai dalam penelitian yang datanya ialah data sekunder. Pendekatan kualitatif mengutamakan kualitas data. Oleh lantaran itu, dalam penelitian kualitatif tidak dipakai analisis statistik.
  2. Pendekatan Kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dipakai dalam penelitian secara survei dan eksperimen. Pendekatan ini dipakai apabila data yang hendak dikumpulkan ialah data kuantitatif, yaitu data berbentuk angka. Oleh lantaran itu dalam penelitian yang memakai pendekatan kuantitatif, analisisnya dengan cara statistik.
  3. Pendekatan Longitudinal (Pendekatan Bujur). Pendekatan ini ada kebaikannya lantaran subjek yang diamati sama, sehingga faktor-faktor intern individu tidak besar lengan berkuasa terhadap hasil. Kelemahannya, waktu penelitian sangat usang dan dikhawatirkan dalam jangka waktu yang usang ini telah banyak perubahan kondisi lantaran perkembangan zaman. Contoh: dengan pendekatan ini maka peneliti mencatat kemampuan berpikir semenjak anak duduk di kelas I. berturut-turut setiap tahun perkembangan tersebut dicatat hingga kelas VI.
  4. Pendekatan Cross-Sectional (Pendekatan Silang). Berbeda dengan pendekatan bujur, pendekatan silang tidak memakai subjek yang sama. Contoh: Dalam waktu yang bersamaan, peneliti mengadakan pencatatan ihwal perkembangan berpikir bawah umur SD secara serentak, yaitu kelas I-VI. Satu hal yang menguntungkan ialah bahwa datanya dengan cepat sanggup terkumpul.

4. Penelitian Ditinjau dari Tempatnya
Penelitian memang banyak dilakukan di laboratorium. Untuk masa kini yang bisa diteliti dilaboraturium bukan monopoli ilmu pengetahuan alam saja, tetapi banyak bidang, termasuk penelitian bahasa. Ditinjau dari tempatnya penelitian sanggup dikelompokkan menjadi :
  1. Penelitian Laboratorium. Penelitian laboratorium ini tidak hanya untuk bidang ilmu eksakta/ IPA, tetapi kini ada juga penelitian di laboratorium dalam bidang bahasa dan ilmu-ilmu sosial. Penelitian sanggup juga dilakukan di perpustakaan. Misalnya, penelitian ihwal dokumen-dokumen sejarah yang telah dibukukan, penelitian dalam bidang kesastraan, dan masih banyak yang lain.
  2. Penelitian Kancah/Di Lapangan. Penelitian kancah atau penelitian lapangan, daerah penelitiannya di kancah/lapangan. Penelitian lapangan pada umumnya bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah mudah dalam kehidupan sehari-hari.
Pengelompokkan jenis penelitian relatif sangat bermacam-macam dan tergantung dari aspek mana pene Jenis jenis Penelitian Sosial
5. Penelitian Ditinjau dari Cara Pembahasannya
Berdasarkan cara pembahasannya penelitian ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu penelitian deskriptif dan penelitian inferensial.
  1. Penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang melukiskan, memaparkan, menuliskan, dan melaporkan suatu keadaan, objek, atau kejadian secara apa adanya.
  2. Penelitian inferensial, yaitu tidak hanya melukiskan kejadian saja, tetapi juga menarik kesimpulan umum dari problem yang diteliti.

6. Penelitian Dilihat dari Wujud Data
Dilihat dari wujud datanya, penelitian sanggup dibagi menjadi dua, yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Disebut penelitian kuantitatif kalau data penelitiannya berupa angka-angka dan disebut penelitian kualitatif kalau data penelitiannya berupa pernyataan dengan kata-kata atau tindakan.

7. Penelitian Ditinjau dari Hadirnya Variabel
Variabel ialah hal-hal yang menjadi objek penelitian, yang ditatap dalam suatu aktivitas penelitian (points to be noticed), yang memperlihatkan variasi, baik secara kuatitatif maupun kualitatif. Penelitian ditinjau dari hadirnya variabel sanggup dilihat dari:
  1. Penelitian Variabel Masa Lalu ialah penelitian ihwal variabel yang kejadiannya sudah terjadi sebelum penelitian dilaksanakan.
  2. Penelitian Ex Post Facto ialah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti suatu kejadian yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang melalui data tersebut untuk menemukan faktor-faktor yang mendahului atau menemukan sebab-sebab yang mungkin atas kejadian yang diteliti.
8. Penelitian Sosial Budaya
Objek penelitian sosial budaya ialah insan dan gejala-gejala sosial budaya. Contoh penelitian bidang sosial antara lain penelitian ihwal kenakalan remaja, anak jalanan, kemiskinan, lingkungan kumuh. Dalam penelitian ilmu-ilmu sosial dikenal adanya penelitian antropologis, ekonomis, psikologis, hukum, dan sosiologis.

Penelitian sosiologis sanggup dikatakan sebagai proses pengungkapan kebenaran menurut penggunaan konsep-konsep dasar yang dikenal dalam sosiologi. Bagi pembangunan, penelitian sosiologis diharapkan untuk memperoleh data-data yang relatif lengkap ihwal masyarakat yang hendak dibangun. Data-data yang diharapkan tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut.
  1. Kelompok-kelompok sosial sebagai kepingan dari masyarakat.
  2. Kebudayaan yang berintikan pada nilai-nilai yang mendukung pembangunan.
  3. Pola interaksi sosial, yang mempunyai kegunaan untuk membuat suasana aman bagi pembangunan.
  4. Stratifikasi sosial sebagai pembeda masyarakat dalam kelas-kelas sosial secara vertikal. Hal ini dipandang perlu biar sanggup diidentifikasi pihak-pihak yang mendukung pembangunan dan yang tidak.
  5. Lembaga-lembaga sosial sebagai kebutuhan dasar insan dan kelompok sosial.
Melakukan penelitian menurut daerah (di lapangan dan di laboratorium), menurut wujud data (penelitian kuantitatif dan kualitatif), menurut pendekatan (secara longitudinal dan cross sectional), dan menurut bidang ilmu (bidang IPA dan IPA).

No comments:

Post a Comment