Monday, June 6, 2016

Sistem, Tahapan, Dan Tujuan Klasifikasi

Klasifikasi Makhluk hidup ialah pengelompokan makhluk hidup yang memiliki ciri dan sifat yang sama, dimasukkan ke dalam satu kelompok, dan jikalau dalam persamaan ditemukan perbedaan ciri dan sifat, maka dipisahkan lagi ke dalam kelompok lain yang lebih kecil, sehingga akan diperoleh kelompok-kelompok makhluk hidup dengan jenjang yang berbeda. Pengelompokkan hasil pembagian terstruktur mengenai pada tingkat tingkat yang berbeda atau pada takson yang berbeda disebut taksonomi.

Pada konteks pembelajaran IPA, proses pengelompokan sangat perlu dilakukan terutama dalam pengelompokan makhluk hidup, sehingga mempermudah kita untuk mengenal dan mempelajari keanekaragaman makhluk hidup yang ada di permukaan bumi ini. Pengelompokan makhluk hidup tersebut dinamakan dinamakan klasifikasi.

1. Tujuan dan Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup
Sampai ketika ini, jumlah makhluk hidup semakin banyak dan beranekaragam, baik dalam hal ukuran, bentuk, struktur tubuh, maupun cara hidupnya. Karena begitu kompleksnya, tak mungkin pembagian terstruktur mengenai mahluk hidup tersebut hanya memakai cara-cara sederhana. Tujuan dari pembagian terstruktur mengenai ialah sebagai berikut :
  • Menyederhanakan objek studi biar gampang dipelajari.
  • Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis.
  • Mengelompokkan makhluk hidup menurut persamaan ciri-cirinya.
  • Mengetahui hubungan kekerabatan.
Manfaat dari pembagian terstruktur mengenai ialah sebagai berikut :
  • Pengklasifikasian melalui pengelompokkan sanggup memudahkan dalam mempelajari organisme yang beraneka ragam.
  • Klasifikasi sanggup dipakai untuk melihat hubungan tingkat kekerabatan antara organisme satu dengan lainnya.

2. Tahapan Klasifikasi Makhluk Hidup
Untuk mengklasifikasikan makhluk hidup harus melalui serangkaian tahapan. Tahapan tersebut antara lain sebagai berikut.
  1. Pengamatan sifat makhluk hidup. Pengamatan merupakan proses awal klasifikasi, yang dilakukan dalam proses ini ialah melaksanakan identifikasi makhluk hidup satu dengan makhluk hidup yang lainnya. Mengamati dan mengelompokkan menurut tingkah laku, bentuk morfologi, anatomi, dan fisiologi.
  2. Pengelompokkan makhluk hidup menurut pada ciri yang diamati. Hasil pengamatan kemudian diteruskan ke tingkat pengelompokkan makhluk hidup. Dasar pengelompokkannya ialah ciri dan sifat atau persamaan dan perbedaan makhluk hidup yang diamati.
  3. Pemberian nama makhluk hidup. Pemberian nama makhluk hidup merupakan hal yang penting dalam klasifikasi. Ada banyak sekali sistem penamaan makhluk hidup, antara lain tunjangan nama dengan sistem tata nama ganda (binomial nomenclature). Dengan adanya nama makhluk hidup maka ciri dan sifat makhluk hidup akan lebih gampang dipahami.

3. Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
Berdasarkan kriteria yang digunakan, sistem pembagian terstruktur mengenai makhluk hidup dibedakan menjadi tiga, yaitu sistem buatan (artifisial), sistem alami (natural), dan sistem filogenik.

a. Sistem Klasifikasi Buatan (Artifisial)
Sistem pembagian terstruktur mengenai buatan mengutamakan tujuan mudah dalam ikhtisar dunia makhluk hidup. Dasar pembagian terstruktur mengenai ialah ciri morfologi, alat reproduksi, habitat dan penampakan makhluk hidup (bentuk dan ukurannya). Misalnya, pada pembagian terstruktur mengenai tumbuhan ada pohon, semak, perdu, dan gulma. Berdasarkan daerah hidup, sanggup dikelompokkan binatang yang hidup di air dan binatang yang hidup di darat. Berdasarkan kegunaannya, contohnya makhluk hidup yang dipakai sebagai materi pangan, sandang, papan dan obat-obatan.

b. Sistem Klasifikasi Alami (Natural)
Klasifikasi makhluk hidup yang memakai sistem alami menghendaki terbentuknya takson yang alami. Pengelompokkan pada sistem ini dilakukan menurut pada karakter-karakter alamiah yang gampang untuk diamati, pada umumnya menurut karakter morfologi, sehingga sehingga terbentuk takson-takson yang alami, contohnya binatang berkaki empat, binatang bersirip, binatang tidak berkaki, dan sebagainya. Pada tumbuhan contohnya tumbuhan berdaun menyirip, tumbuhan berdaun menyerupai pita, dan sebagainya.

c. Sistem Klasifikasi Filogeni
Sistem pembagian terstruktur mengenai filogeni merupakan suatu cara pengelompokkan organisme menurut garis evolusinya atau sifat perkembangan genetik organisme semenjak sel pertama sampai menjadi bentuk organisme dewasa. Sistem pembagian terstruktur mengenai ini sangat dipengaruhi oleh perkembangan teori evolusi. Teori ini diperkenalkan diperkenalkan oleh Charles Darwin (1859).

Sistem pembagian terstruktur mengenai filogeni ini merupakan sistem pembagian terstruktur mengenai yang mendasari sistem pembagian terstruktur mengenai modern, yang dipelopori oleh Hudchinson, Cronquist, dan lainnya. Makin bersahabat hubungan kekerabatan maka makin banyak persamaan morfologi dan anatomi antar takson.

Semakin sedikit persamaan maka makin besar perbedaannya, berarti makin jauh hubungan kekerabatannya. Misalnya, orang utan lebih bersahabat kekerabatannya dengan monyet dibandingkan dengan manusia. Hal itu didasarkan pada tes biokimia sehabis ilmu pengetahuan berkembang pesat, terutama ilmu pengetahuan perihal kromosom, DNA, dan susunan protein organisme.

4. Sistem Tata Nama Ganda (binomial nomenclature)
Carolus Linnaeus (1707-1778) ialah seorang ilmuwan Swedia yang meneliti perihal tata cara penamaan dan identifikasi organisme (Systema Naturae) yang menjadi dasar taksonomi modern.Untuk menyebut nama makhluk hidup, C. Linneaus memakai system tata nama ganda, yang aturannya sebagai berikut:
  • Nama spesies terdiri atas dua kata. Kata pertama ialah nama genus dan kata kedua ialah penunjuk spesies.
  • Kata pertama diawali dengan abjad besar dan kata kedua dengan abjad kecil.
  • Menggunakan bahasa Latin atau ilmiah atau bahasa yang dilatinkan, yaitu dengan dicetak miring atau digarisbawahi secara terpisah untuk nama genus dan nama spesiesnya.
Klasifikasi Makhluk hidup ialah pengelompokan makhluk hidup yang memiliki ciri dan sifat Sistem, Tahapan, dan Tujuan Klasifikasi
Contoh: Nama ilmiah jagung ialah Zea mays atau sanggup pula ditulis Zea mays. Hal ini menawarkan nama genus = Zea dan nama petunjuk spesies = mays.
Tanaman Jagung (Zea mays)Hewan Harimau (Panthera tigris)
Kingdom:Plantae (tumbuhan)Kingdom (kerajaan):Animalia
Divisio:Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Filum:Chordata
Kelas:Liliopsida (berkeping satu /monokotil)Kelas:Mammalia
Ordo:PoalesOrdo:Carnivora
Famili:Poaceae (suku rumput-rumputan)Famili:Falidae
Genus:ZeaGenus:Panthera
Spesies:Zea maysSpesies:Panthera tigris
Beberapa pola pembagian terstruktur mengenai makhluk hidup antara lain sebagai berikut:
TingkatanMakhluk Hidup
AnjingBelalangManusiaPisang
KingdomHewanHewanHewanTumbuhan
FilumChordataArthropodaChordataSpermatophyta
SubfilumVertebrataInvertebrataVertebrataAngiospermae
KelasMamaliaInsectaMamaliaDicotyledonae
OrdoCarnivoraOrthopteraPrimataMalvales
FamiliCanidaeLocutidaeHominidaeMalvaceae
GenusCanisSchistocercaHomoMusa
SpesiesCanis familiarisSchistocerca americanaHomo sapiensMusa paradisiaca

Sunday, June 5, 2016

Klasifikasi Dikotom Dan Kunci Determinasi

Klasifikasi makhluk hidup ialah suatu cara mengelompokkan makhluk hidup menurut kesamaan ciri yang dimiliki. Pada awalnya dalam klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan dalam kelompok-kelompok menurut persamaan ciri yang dimiliki.

A. Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup
Sampai ketika ini, jumlah makhluk hidup semakin banyak dan beraneka ragam, baik dalam hal ukuran, bentuk, struktur tubuh, maupun cara hidupnya. Karena begitu kompleksnya, tak mungkin pembagian terstruktur mengenai mahluk hidup tersebut hanya memakai cara-cara sederhana menyerupai telah dijelaskan di depan. Sistem pembagian terstruktur mengenai makhluk hidup terus berkembang menyerupai perkembangan ilmu-ilmu lain.

Tujuan umum pembagian terstruktur mengenai makhluk hidup ialah mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup. Tujuan khusus/lain dari pembagian terstruktur mengenai makhluk hidup ialah menyerupai berikut.
  1. Mengelompokkan makhluk hidup menurut persamaan dan perbedaan ciri-ciri yang dimiliki
  2. Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis yang lain
  3. Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup
  4. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya

B. Dasar-Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi merupakan cara terbaik untuk mempermudah dan menyederhanakan objek studi ihwal makhluk hidup. Mempelajari pembagian terstruktur mengenai dalam biologi sangat penting dalam memahami keanekaragaman makhluk hidup yang sangat kompleks di dunia ini. Masing-masing makhluk hidup mempunyai ciri-ciri yang membedakan dengan makhluk hidup lain, tetapi ada beberapa makhluk hidup yang mempunyai satu atau lebih persamaan. Berikut ini ialah dasar-dasar pembagian terstruktur mengenai makhluk hidup.
  1. Klasifikasi makhluk hidup menurut persamaan dan perbedaan yang dimilikinya.
  2. Klasifikasi makhluk hidup menurut ciri bentuk badan (morfologi) dan alat dalam badan ( anatomi).
  3. Klasifikasi makhluk hidup menurut manfaat, ukuran, daerah hidup, dan cara hidupnya.

Kelompok- kelompok tersebut sanggup didasarkan pada ukuran besar sampai kecil dari segi jumlah anggota kelompoknya. Namun, kelompok-kelompok tersebut disusun menurut persamaan dan perbedaan.

Urutan kelompok ini disebut takson atau taksonomi. Kata taksonomi sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu taxis (susunan, penyusunan, penataan) atau taxon (setiap unit yang dipakai dalam pembagian terstruktur mengenai objek biologi) dan nomos (hukum).Urutan takson atau taksonomi pada makhluk hidup antara lain sebagai berikut.
Bahasa LatinBahasa InggrisBahasa Indonesia
RegnumKingdomKerajaan
Diviso/PhylumDivision/PhylumDivisi/Filum
ClassisClassKelas
OrdoOrderBangsa
FamiliaFamilySuku
GenusGenusMarga
SpeciesSpeciesJenis

C. Kriteria Klasifikasi Hewan dan Tumbuhan
1. Kriteria Klasifikasi Tumbuhan
Para hebat melaksanakan pengklasifikasian flora dengan memperhatikan beberapa kriteria yang menjadi penentu dan selalu diperhatikan. Berikut contohya.
  1. Organ perkembangbiakannya: apakah dengan spora atau dengan bunga.
  2. Habitus/perawakan flora waktu hidup: apakah tegak, menjalar atau merambat.
  3. Bentuk dan ukuran daun.
  4. Cara berkembang biak: seksual (generatif) atau aseksual (vegetatif)

2. Kriteria Klasifikasi Hewan
Sama halnya dengan pengklasifikasian tumbuhan, dalam mengklasifikasikan hewan,para hebat juga mengklasifikasi dengan melihat kriteria berikut in.
  1. Saluran pencernaan makanan. Hewan tingkat rendah belum punya susukan pencernaan makanan. Hewan tingkat tinggi mempunyai lubang mulut, susukan pencernaan, dan anus.
  2. Kerangka (skeleton): apakah kerangka di luar badan (eksoskeleton) atau di dalam badan (endoskeleton)
  3. Anggota gerak: apakah berkaki dua, empat, atau tidak berkaki

D. Kunci Determinasi
Dalam proses pengklasifikasian makhluk hidup perlu adanya proses identifikasi. Identifikasi merupakan suatu proses yang sanggup kita lakukan untuk memilih atau mengetahui identitas dari suatu jenis organisme.

Banyak metode yang sanggup kita gunakan untuk mengetahui identitas suatu jenis organisme, diantaranya dengan konfirmasi eksklusif kepada ahlinya, mencocokkan dengan spesimen, atau denganmenggunakan suatu instrumen yaitu kunci identifikasi atau kunci determinasi.

Kunci determinasi tersebut merupakan serangkaian pertanyaan yang sanggup menggiring kita sehingga sanggup mengetahui nama dari jenis organisme yang ingin kita ketahui identitasnya.

Kunci determinasi merupakan suatu kunci yang dipergunakan untuk memilih filum atau divisi, kelas, ordo, famili, genus, atau spesies. Dasar yang dipergunakan kunci determinasi ini ialah identifikasi dari makhluk hidup dengan memakai kunci dikotom. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kunci determinasi ialah menyerupai berikut.
  1. Kunci harus dikotomi.
  2. Kata pertama dalam tiap pernyataan dalam 1 kuplet harus identik, contoh: 1) flora berumah satu … 2) flora berumah dua …
  3. Pilihan atau bab dari kuplet harus kontradiktif sehingga satu bab sanggup diterima dan yang lain ditolak.
  4. Hindari pemakaian kisaran yang tumpang tindih atau hal-hal yang bersifat relatif dalam kuplet, contoh: panjang daun 4-8 cm, daun besar atau kecil.
  5. Gunakan sifat-sifat yang biasa diamati.
  6. Pernyataan dari dua kuplet yang berurutan jangan dimulai dengan kata yang sama.
  7. Setiap kuplet diberi nomor.
  8. Buat kalimat pertanyaan yang pendek

Berikut ialah teladan cara menciptakan kunci determinasi.
Klasifikasi makhluk hidup ialah suatu cara mengelompokkan makhluk hidup menurut kesam Klasifikasi Dikotom dan Kunci Determinasi
Bentuk diagram menyerupai di atas ialah merupakan teladan kunci dikotom. Kunci berisi keterangan yang disusun berpasangan dan menunjukkan ciri yang berlawanan. Data pada diagram kunci dikotom di atas, jikalau ditulis akan menjadi kunci determinasi sebagai berikut:
1.a.Tumbuhan yang berspora.....................................2a

b.Tumbuhan yang tidak berspora............................3a
2.a.Tumbuhan yang berbatang jelas..........................Suplir

b.Tumbuhan yang tidak berbatang jelas.................Lumut
3.a.Berbiji tertutup.....................................................4a

b.Berbiji terbuka......................................................Melinjo
4.a.Biji berkeping dua.................................................5a

b.Biji berkeping .......................................................Jagung
5.a.Berbunga kupu kupu............................................Kedelai

b.Berbunga terompet..............................................Terung
Kunci Determinasi Pada Hewan
1.a.Hewan tidak bertulang belakang2 (bila ya lanjutkan ke nomor 2)

b.Hewan mempunyai ruas bertulang belakang3 (bila ya lanjutkan ke nomor 3)
2.a.Tubuh lunak, kaki tidak berbuku-buku.siput (bila ya jawabannya siput)

b.Tubuh tidak lunak dan berbuku-buku4 (bila ya lanjutkan ke nomor 4)
3.a.Bergerak dengan siripIkan (bila ya jawabannya ikan)

b.Bergerak bukan dengan sirip6 (bila ya lanjutkan ke nomor 6)
4.a.Bersayap5 (bila ya lanjutkan ke nomor 5)

b.Tidak bersayaplipan (bila ya jawabannya lipan)
5.a.Menyusui anaknyamamalia (bila ya jawabannya kerbau)

b.Tidak menyusui anaknya.7 (bila ya lanjutkan ke nomor 7)
6.a.Sayapnya sisik.kupu-kupu (bila ya kupu-kupu)

b.Sayapnya lurusbelalang (bila ya maka belalang)
7.a.Mengalami metamorfosis.katak (bila ya jawabannya katak)

b.Tidak mengalami metamorfosis.8 (bila ya lanjutkan ke nomor 8)
8.a.Tidak mengerami telurnyabuaya (bila ya jawabannya buaya)

b.Mengerami telurnya.burung (bila ya jawabannya burung)
Nomor KunciNama Makhluh Hidup
1a - 2aSiput
1a - 2b - 4a - 6aKupu-kupu
1a - 2b - 4bLipan
1b - 3aIkan
1b - 3b - 5aKerbau
1b - 3b - 5b - 7aKatak
1b - 3b - 5b - 7 b - 8aBuaya
1b - 3 b - 5b - 7b - 8bBurung

Saturday, June 4, 2016

Zona Bahari Berdasarkan Proses Terjadinya, Letak, Dan Kedalamannya

Laut yaitu sekumpulan air yang sangat luas di permukaan bumi yang memisahkan atau menghubungkan suatu benua atau pulau dengan benua atau pulau lainnya. Laut yang sangat luas disebut samudera. Kaprikornus bahari yaitu merupakan air yang menutupi permukaan tanah yang sangat luas dan umumnya mengandung garam dan berasa asin. Biasanya air mengalir yang ada di darat akan bermuara ke laut.

Laut merupakan wilayah yang menghubungkan antara wilayah atau kawasan yang satu dengan wilayah lainnya lainnya. Laut juga merupakan habitat bagi banyak sekali macam organisme menyerupai ikan, terumbu karang, ubur-ubur, dan masih banyak organisme lainnya. Laut dibagi menjadi beberapa zona berdasarkan proses terjadinya, berdasarkan letaknya dan berdasarkan kedalamannya. Berikut ini sedikit klarifikasi beberapa zona bahari yang ada.

1. Zona Laut Menuru Proses Terjadinya
Menurut para ahli, awal mula bahari terdiri dari banyak sekali versi; salah satu versi yang cukup populer yaitu bahwa pada ketika itu Bumi mulai mendingin akhir mulai berkurangnya acara vulkanik, disamping itu atmosfer bumi pada ketika itu tertutup oleh debu-debu vulkanik yang menjadikan terhalangnya sinar Matahari untuk masuk ke Bumi.

Akibatnya, uap air di atmosfer mulai terkondensasi dan terbentuklah hujan. Hujan inilah yang mengisi cekungan-cekungan di Bumi hingga terbentuklah lautan. Berdasarkan proses terjadinya perairan bahari sanggup dibedakan menjadi tiga, yaitu:
  1. Laut Ingresi. Laut ingresi terjadi alasannya yaitu dasar bahari mengalami penurunan. Kedalaman bahari ingresi pada umumnya lebih dari 200 meter. Contoh bahari ingresi di wilayah Indonesia antara lain Laut Banda, Laut Flores, Laut Maluku.
  2. Laut Transgresi. Laut Trangresi terjadi alasannya yaitu permukaan air bahari bertambah tinggi. Laut transgresi umumnya terdiri dari bahari dangkal yang kedalamannya kurang dari 200 meter. Contoh bahari transgresi di wilayah Indonesia antara lain Laut Cina Selatan, Laut Jawa, Selat Karimata, Selat Malaka, dan Laut Arafura.
  3. Laut Regresi. Laut regresi terjadi alasannya yaitu bahari mengalami penyempitan akhir adanya proses sedimentasi lumpur yang dibawa oleh sungai. Contohnya Laut Banda, Lubuk Laut Flores. dan Selat Makassar.
Laut yaitu sekumpulan air yang sangat luas di permukaan bumi yang memisahkan atau menghub Zona Laut Menurut Proses Terjadinya, Letak, dan Kedalamannya
2. Zona Laut Menurut Letaknya
Laut yang luas sanggup dibagi-bagi ke dalam zona-zona atau wilayah-wilayah berdasarkan suatu kondisi tertentu. Berdasarkan letaknya, bahari sanggup dibagi menjadi tiga macam, yakni bahari pedalaman, bahari tepi, dan bahari pertengahan :
  1. Laut Tepi yaitu bahari yang terletak di tepi benua (kontinen) dan seperti terpisah dari samudera luas oleh daratan pulau-pulau atau jazirah. Contohnya Laut Jepang, Laut Cina Selatan dan Laut Arab.
  2. Laut Tengah. Laut tengah atau bahari pertengahan yaitu bahari yang terletak di antara dua benua. Contohnya Laut Tengah, laut-laut yang ada di wilayah Indonesia.
  3. Laut Pedalaman, yaitu bahari terletak di tengah-tengah benua dan hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan. Contohnya Laut Hitam, Laut Kaspia, dan Laut Baltik
Laut yaitu sekumpulan air yang sangat luas di permukaan bumi yang memisahkan atau menghub Zona Laut Menurut Proses Terjadinya, Letak, dan Kedalamannya

2. Zona Laut Menurut Kedalamannya
Laut mempunyai kondisi topografi yang menyerupai dengan daratan. Dasar bahari mempunyai topografi yang tidak rata, sehingga ada yang dalam, ada yang sangat dalam, ada yang dangkal ataupun sangat dangkal. Perbedaan mengenai kedalaman bahari ini menciptakan bahari dibedakan menjadi beberapa zona atau bab yang berbeda- beda. Berdasarkan kedalamnnya, bahari menjadi beberapa zona antara lain sebagai berikut:
Laut yaitu sekumpulan air yang sangat luas di permukaan bumi yang memisahkan atau menghub Zona Laut Menurut Proses Terjadinya, Letak, dan Kedalamannya
Berdasarkan kedalamannya, wilayah perairan bahari terdiri dari empat zona, yaitu :
  1. Zona Litoral, yaitu wilayah antara garis pasang dan garis surut air laut. Wilayah ini kadang kala kering pada ketika air bahari surut dan tergenang pada ketika air bahari mengalami pasang. Zona litoral biasanya terdapat di kawasan yang pantainya landai. Pada zona ini banyak terdapat banyak binatang, tapi bukan ikan melainkan undur-undur dan jingking atau kepiting darat.
  2. Zona Neritik, yaitu kawasan dasar bahari yang mempunyai kedalaman rata-rata kurang dari 200 meter. Contohnya wilayah perairan bahari dangkal di Paparan Sunda dan Paparan Sahul di wilayah perairan Indonesia. Seperti Laut Jawa, Selat Sunda dan Laut Arafuru. Sinar matahari masih banyak di zona ini. zona neritik merupakan bab yang paling banyak terdapat ikan dan tumbuhan laut.
  3. Zona Batial, yaitu wilayah perairan bahari yang mempunyai kedalaman antara 200 meter – 1.800meter. Secara geologis zona ini merupakan batas antara daratan dengan perairan.
  4. Zona Abisal, yaitu wilayah perairan bahari yang mempunyai kedalaman antara 1800 m hingga 6000 m. Contohnya Palung Laut Banda (7.440meter) dan Palung Laut Mindanao (10.830 meter). Pada zona ini sinar matahari tidak bisa menembus sehingga suhu sangat rendah dan mencapai titik beku air. Selain itu tumbuhan tidak ada lagi dan jumlah hewan menjadi sedikit atau berkurang.

Berdasarkan proses terjadinya perairan bahari sanggup dibedakan menjadi tiga, yaitu: bahari ingersi, regresi dan transgresi. Berdasarkan letaknya bahari dibedakan menjadi 3 yaitu bahari tepi, bahari tengah dan bahari pedalaman Berdasarkan kedalamannya bahari dibedakan menjadi 4 zona yaitu zona litoral, zona neritik, zona bathial dan zona abyzal.

Mobilitas Penduduk Antar Wilayah Di Indonesia

Mobilitas penduduk merupakan tanda-tanda dan fenomena sosial yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, yaitu gerak perpindahan penduduk dari satu unit geografis (wilayah) ke dalam unit geografis lainnya. Mereka melaksanakan mobilitas untuk memperoleh sesuatu yang tidak tersedia di daerah asalnya. Alasan tersebut sangat bermacam-macam tetapi umumnya alasannya yaitu alasan ekonomi.

Proses pergerakan penduduk sanggup dibedakan menjadi dua, yaitu permanen dan nonpermanen. Individu yang melaksanakan mobilitas disebut migran.Gejala mobilitas penduduk intinya bukanlah suatu proses biologis, tetapi merupakan bentuk respon insan terhadap situasi dan kondisi yang sedang dihadapi. Misalnya, desakan ekonomi, situasi politik, kebutuhan pendidikan, gangguan keamanan, terjadinya musibah di daerah asal, ataupun alasan-alasan sosial lainnya.
Mobilitas penduduk merupakan tanda-tanda dan fenomena sosial yang sering dijumpai dalam kehidup Mobilitas Penduduk Antar Wilayah Di Indonesia
A. Mobilitas Penduduk Permanen
Sering kali insan pindah dari suatu wilayah ke wilayah lainnya, kemudian menetap di tempat tujuan. Bentuk pergerakan penduduk semacam ini disebut mobilitas permanen atau migrasi. Secara umum dikenal dua macam mobilitas permanen yang terjadi antar wilayah di Indonesia yaitu migrasi internasional dan migrasi internal.

Migrasi internasional merupakan proses perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain. Migrasi internasional sanggup dibedakan menjadi tiga, yaitu imigrasi, emigrasi, dan remigrasi. Migrasi internal merupakan bentuk perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lainnya dalam satu negara.

Secara umum bentuk-bentuk migrasi internal yang biasa dijumpai di Kepulauan Indonesia antara lain urbanisasi, ruralisasi, dan transmigrasi.

a. Urbanisasi
Urbanisasi yaitu perpindahan penduduk dari daerah pedesaan ke wilayah perkotaan, sedangkan orang yang melaksanakan urbanisasi dinamakan urbanisan. Sebaliknya, ruralisasi merupakan bentuk perpindahan penduduk dari kota ke desa. Urbanisasi mempunyai imbas nyata dan negatif bagi desa maupun bagi kota. Berikut ini imbas nyata dan negatif urbanisasi bagi penduduku desa dan kota.
DampakBagi KotaBagi Desa
Dampak Positif
  1. Banyak tersedia tenaga kerja di kota sehingga upah tenaga kerja menjadi murah.
  2. Terjadinya perdagangan yang besar di kota alasannya yaitu penduduknya besar
  3. Pembangunan di kota lebih cepat alasannya yaitu didukung sumber daya insan yang banyak
  4. Munculnya banyak sekolah dan perguruan tinggi tinggi yang berkualitas.
  5. Industri berkembang dengan baik.
  1. Kesejahteraan penduduk desa meningkat, alasannya yaitu penduduk yang berhasil di kota akan mengirimkan uang ke desa.
  2. Munculnya penduduk desa yang punya pendidikan tinggi.
  3. Adanya alih teknologi.
  4. Adanya perhatian dari pemerintah untuk membangun desa semoga pemerintah sanggup sukses untuk menghambat laju urbanisasi.
Dampak Negatif
  1. Banyaknya pengangguran yang ada di kota alasannya yaitu kualitas urbanisan rendah
  2. Munculnya tidak kriminal.
  3. Pemukiman kumuh yang semakin banyak.
  4. Kemiskinan yang meningkat drastis di kota
  5. Kota semakin padat dan jalanan menjadi sangat macet.
  1. Desa menjadi sepi dan kekurangan tenaga kerja.
  2. Pembangunan desa menjadi terhambat.
  3. Banyaknya akomodasi dan potensi desa yang terbengkalai.
  4. Industri kecil dan industri rakyat menjadi tidak berkembang dengan baik.
  5. Fasilitas pendidikan dan kesehatan juga tidak sanggup berkembang.
b. Transmigrasi
Transmigrasi yaitu perpindahan penduduk dari suatu wilayah yang padat penduduknya ke area wilayah pulau lain yang penduduknya masih sedikit atau belum ada penduduknya sama sekali. Daerah tujuan transmigrasi di Indonesia yaitu Papua, Kalimantan,Jawa dan Sumatera. Sesampainya di tempat transmigrasi para transmigran akan diberikan sebidang tanah, rumah sederhana dan perangkat lain untuk penunjang hidup di lokasi tempat tinggal yang baru.

1). Tujuan Transmigrasi
Biasanya transmigrasi ini dilakukan dari daerah yang mempunyai penduduk yang padat menuju ke daerah yang jarang penduduknya, alasannya yaitu di Indonesia biasanya transmigrasi dilakukan sebagai upaya pemerataan penduduk. Tujuan diadakannya transmigrasi antara lain sebagai berikut :
  1. Untuk meratakan persebaran penduduk di seluruh wilayah nusantara
  2. Untuk pertahanan dan keamanan / hankam lokal nasional
  3. Untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan memperlihatkan kesempatan merubah nasib.
2). Jenis-jenis Transmigrasi
Transmigrasi dilakukan oleh beberapa atau banyak orang dengan banyak sekali macam tujuan yang berbeda-beda. Karena banyak sekali faktor yang berbeda inilah maka jenis-jenis transmigrasi juga ada banyak. Berbagai jenis transmigrasi ini antara lain sebagai berikut:
  1. Transmigrasi Umum. Transmigrasi umum yaitu jadwal transmigrasi yang disponsori dan dibaiayai secara keseluruhan oleh pihak pemerintah melalui depnakertrans (departemen tenaga kerja dan transmigrasi).
  2. Transmigrasi Spontan / Swakarsa. Transmigrasi yaitu perpindahan penduduk dari daerah padat ke pulau gres sepi penduduk yang didorong oleh harapan diri sendiri namun masih mendapat bimbingan serta akomodasi penunjang dari pemerintah.
  3. Transmigrasi Bedol Desa. Transmigrasi bedol desa yaitu transmigrasi yang dilakukan secara masal dan kolektif terhadap satu atau beberapa desa beserta aparatur desanya pindah ke pulau yang jarang penduduk. 

B. Mobilitas Non Permanen
Pada dasarnya tidak semua penduduk yang bergerak atau mengadakan mobilitas dari suatu wilayah ke wilayah lainnya bertujuan untuk menetap di wilayah yang dikunjunginya. Ada kalanya mereka berpindah untuk sementara waktu, baik dalam durasi waktu harian (pulang-pergi), mingguan, bulanan, atau mungkin lebih usang lagi.

Proses perpindahan penduduk semacam ini dinamakan mobilitas non permanen. Berdasarkan lamanya waktu di tempat tujuan, mobilitas non permanen dibedakan menjadi dua, yaitu komutasi dan sirkulasi.
  1. Komutasi merupakan bentuk mobilitas penduduk non permanen secara ulang-alik (pergi-pulang) tanpa menginap di tempat yang dituju, atau dengan kata lain waktu yang dibutuhkannya kurang dari 24 jam. Orang yang melaksanakan proses komutasi dinamakan komuter atau penglaju. Sebagai pola seseorang yang bekerja di Jakarta, sedangkan tempat tinggalnya di kota Bogor atau Bekasi.
  2. Sirkulasi yaitu jenis mobilitas penduduk non permanen tetapi sempat menginap di tempat tujuan atau mobilitas non permanen musiman. Orang yang melaksanakan sirkulasi dinamakan sirkuler. Banyak penduduk desa yang bekerja di kota tidak kembali pada hari yang sama tetapi beberapa hari atau beberapa ahad kemudian. 

Friday, June 3, 2016

Pengertian Dan Fungsi Iklan, Slogan, Dan Poster

Istilah iklan sudah familiar dengan dengan kehidupan sehari-hari, entah itu iklan di tv, internet, majalah, koran, banner, selebaran, baliho dan sebagainya. Dalam pelajaran di sekolah pun iklan juga merupakan salah satu materi yang dipelajari.

Iklan sanggup dibaca dan dilihat hampir di semua tempat. Seakan-akan iklan mengikuti ke mana saja insan pergi sepanjang hari. Di rumah, di jalanan, di pasar, di sekolah, dan di tempat-tempat lainnya hampir selalu bertemu iklan. Iklan telah mengepung dari banyak sekali penjuru dan sepanjang waktu. Iklan memungkinkan untuk bisa menembus hampir semua celah kehidupan setiap orang. Apa bahwasanya iklan, poster, dan Slogan?

A. Pengertian Iklan, Slogan, dan Poster
1. Iklan
Iklan merupakan salah bab dari industri perdagangan. Perusahaan-perusahaan ataupun perorangan mengatakan barang atau jasa yang dimilikinya melalui iklan. Iklan sanggup diartikan sebagai pemberitahuan yang bertujuan mendorong atau membujuk khalayak. Dengan iklan tersebut diperlukan khalayak akan terbujuk untuk membeli barang atau jasa yang diberitahukan itu.
AspekKeterangan
Ciri-ciri Iklan
  1. Informatif
  2. Bahasanya gampang dimengerti dan diingat masyarakat
  3. Menarik perhatian dan bersifat mengajak penonton/pembaca untuk membeli/menggunakan barang atau jasa yang telah diiklankan
Syarat Iklan
  1. Kata dan bahasanya tertata dan tidak mempunyai tafsir ganda.
  2. Bahasa yang digunakan menarik dan gampang diingat-ingat oleh masyarakat.
  3. Tidak boleh merendahkan atau menghina produk sejenis dari perusahaan lain.
  4. Tidak boleh berbohong, harus apa adanya.
  5. Iklan harus dibentuk dengan memperhatikan tata bahasa, etika, sopan santun, sasaran pasar, dan lain-lain.
Manfaat Iklan
  1. Produk menjadi lebih populer di mata masyarakat
  2. Keuntungan yang diperoleh dalam bisnis sanggup melonjak naik alasannya yakni produk dipromosikan
2. Slogan
Slogan yakni perkataan atau kalimat pendek yang digunakan sebagai dasar tuntuntan (pegangan hidup); prinsip utama dari suatu usaha, organisasi, dan sebagainya. Slogan sering pula disebut moto atau semboyan. Slogan lebih mengutamakan kepadatan makna dan kehematan kata-kata. Beberapa pola slogab antara lain sebagai berikut :
  • Berdiri sama tinggi, duduk sama rendah. (Slogan perihal perlunya mengutamakan kesetaraan antarsesama.)
  • Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. (Slogan perihal perlunya persatuan dan kesatuan.)
  • Tiada hari tanpa prestasi. (Slogan perihal pentingnya mengukir prestasi setiap hari.)
  • Sehat Itu Mahal, Maka Kita Harus Bisa Menjaga Kesehatan (Slogan perihal pentingnya menjaga kesehatan)
  • Didalam Tubuh yang Sehat Terdapat Jiwa yang Kuat (Slogan perihal pentingnya berolah raga)
  • Mari Bersama Menjaga Lingkungan Demi Kehidupan yang Lebih Baik (Slogan perihal menjaga kelestarian lingkungan)
  • Kebersihan Merupakan Sebagian Daripada Iman (Slogan perihal pentingnya menjaga kebersihan)
  • Hentikan Pemanasan Global Sekarang Juga (Slogan perihal pengurangan pemanasan global)

Biasanya slogan dibentuk untuk mengajak seseorang untuk melaksanakan sesuatu, baik itu untuk membeli suatu produk, atau menaati suatu hukum yang telah dibuat. Karena itu sudah sepantasnya penggunaan kata perlu diperhatikan dan kalimat yang digunakan jangan terlalu panjang.

Slogan mempunyai ciri yang membedakan dengan iklan maupun poster. Beberapa ciri yang sanggup dikenali dari slogan antara lain sebagai berikut.
  1. Terdiri dari beberapa kata saja dan menarik alasannya yakni tujuan utamanya yakni semoga gampang diingat.
  2. Menjelaskan perihal sesuatu, apakah itu suatu produk atau layanan masyarakat.
  3. Slogan juga bisa berupa semboyan sebuah organisasi atau masyarakat.

3. Poster
Poster yakni plakat (kata-kata dan gambar) yang dipajang di tempat- kawasan umum. Poster hampir sama dengan iklan, yakni pemberitahuan suatu ide, hal baru, atau hal penting kepada khalayak. Poster mengandalkan perpaduan gambar dan kata-kata. Poster lazimnya dipasang di tempat- kawasan umum. Poster hampir sama dengan iklan ataupun slogan dalam hal bahasanya. Poster memakai kata-kata singkat, jelas, menarik, dan lengkap.

Poster dibentuk untuk banyak sekali tujuan dan isinya. Ada beberapa macam jenis poster berdasarkan Isinya yaitu:
  1. Poster Niaga, poster ini berisi mengenai suatu produk yang ditawarkan kepada masyarakat. Poster niaga ini banyak digunakan oleh para produsen suatu produk untuk mengenalkan produknya kepada halayak umum dengan impian akan bisa meningkatkan penjualan. 
  2. Poster Kegiatan, poster ini digunakan untuk mengatakan informasi mengenai suatu jadwal atau event. Didalam poster ini biasanya terpampang nama dari acara, lokasi serta waktu kapan dimulainya acara. Penggunaan poster ini bertujuan semoga ada banyak orang yang hadir dan meramaikan jadwal tersebut.
  3. Poster Pendidikan, poster jenis ini berisi perihal hal-hal yang bertemakan pendidikan, menyerupai sosialisasi sebuah program, serta seruan untuk ulet dalam belajar.
  4. Poster Layanan Masyarakat, poster ini berisi mengenai sosialisasi perihal jadwal gres yang dibentuk oleh pemerintah kepada masyarakat.
Istilah iklan sudah familiar dengan dengan kehidupan sehari Pengertian dan Fungsi Iklan, Slogan, dan Poster
B. Fungsi atau Tujuan
Tujuan iklan, slogan ataupun poster sama saja yaitu untuk membujuk khalayak berbuat sesuatu, entah membeli atau menurutinya. Iklan tidak hanya bertujuan untuk mengatakan produk. Iklan juga turut besar lengan berkuasa dalam membentuk gaya hidup, kebiasaan, selera, dan jati diri seseorang dan masyarakat.
Berikut tujuan atau fungsi iklan lainnya.
  1. Fungsi informasional, iklan memberitahukan kepada konsumen perihal karakteristik suatu produk juga banyak sekali manfaat yang mereka peroleh.
  2. Fungsi transformasional, iklan berusaha untuk mengubah sikap-sikap yang dimiliki oleh konsumen terhadap merek, pola-pola belanja, gaya hidup, teknik-teknik mencapai sukses.
Unsur-unsur iklan, slogan ataupun poster:
- Iklan : gambar kata-kata, gerak, suara
- Slogan : kata-kata dan suara
- Poster : gambar dan kata-kata

C. Unsur-unsur Pembentuk
Iklan, poster dan slogan terdiri dari beberapa unsur yang membangun ketiganya. Adapun maksud iklan itu sendiri sanggup dipahami secara lebih lengkap berdasarkan unsur-unsur pembentuknya, yang mencakup sumber, pesan, media, penerima, efek, umpan balik, dan konteks.
  1. Sumber yakni pemasang iklan, yang berinisatif, dan penyandang dana dari pemasangan suatu iklan..
  2. Pesan yakni informasi yang disampaikan. Wujudnya bisa berupa pesan mulut dan pesan nonverbal.
  3. Media yakni sarana yang digunakan, contohnya media cetak, elektronik, dan sarana-saran lainnya.
  4. Penerima yakni individu atau kelompok masyarakat yang menjadi sasaran atau objek iklan.
  5. Efek yakni perubahan yang terjadi pada diri penerima, baik itu dalam aspek sikap, pola pikir, perilaku, kebiasaan, dan pola hidup.
  6. Umpan balik yakni tanggapan, reaksi, atau respons yang dikehendaki dari akseptor pesan, contohnya dengan membeli produk yang ditawarkan dan menolak pemakaian narkoba.

D. Maksud Suatu Iklan
Pola penyajian dan isi iklan sangatlah beragam. Berdasarkan isinya, ada iklan pemberitahuan, iklan layanan masyarakat, dan iklan penawaran. Klasifikasi periklanan lainnya sebagai berikut.
  1. Iklan strategis, digunakan untuk membangun merek ataupun gambaran faktual suatu perusahaan.
  2. Iklan taktis, dirancang untuk mendorong konsumen semoga segera melaksanakan respons dengan merek tertentu. Pada umumnya iklan ini mengatakan penawaran khusus jangka pendek yang memacu konsumen mengatakan respons pada hari yang sama.

E. Perbedaan Iklan, Slogan dan Poster
Berdasarkan contoh-contoh sebelumnya tampak perbedaan antara iklan, slogan, dan poster. Berikut perbedaan antara iklan, slogan, dan poster.
  1. Iklan merupakan teks persuatif yang memadukan unsur gambar dengan kata-kata, unsur gerak, dan suara.
  2. Slogan merupakan teks persuatif yang mengutamakan unsur kata-kata.
  3. Poster merupakan teks persuatif yang mengutamakan kekuatan gambar dan kata-kata; dipajang di tempat-tempat umum.

Thursday, June 2, 2016

Jenis Jenis Siklus Air

Air yaitu jenis sumber daya alam yang sangat vital di Bumi. Bukan hanya bagi manusia, namun juga bagi semua makhluk hidup. Tanpa adanya air, makhluk hidup tidak akan sanggup bertahan hidup lama. Makhluk hidup sangat membutuhkan air, bukan hanya untuk memenuhi cairan di dalam tubuh saja, namun juga banyak sekali kepentingan lain.

 Air sebagai sumber daya alam yang sanggup diperbaharui ini mengalami suatu siklus. Siklus air ini juga dikenal sebagai siklus hidrologi. Siklus hidrologi merupakan siklus atau sirkulasi air yang berasal dari Bumi kemudian menuju ke atmosfer dan kembali lagi ke Bumi yang berlangsung secara terus menerus.

Siklus ini memiliki peranan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup makhluk di Bumi. Dengan adanya siklus inilah ketersediaan air di Bumi akan selalu terjaga dan keseimbangan ekosistem di Bumi sanggup selalu terjaga.

A. Jenis-jenis Siklus Air
Secara umum siklus air dibedakan menjadi  tiga yaitu siklus pendek, siklus sedang dan siklus panjang. Berikut ini klarifikasi ketiga jenis siklus tersebut.

1. Siklus Air Pendek
Siklus pendek yaitu air maritim yang menguap melalui proses kondensasi bermetamorfosis butir-butir air yang halus atau awan dan selanjutnya hujan pribadi jatuh ke laut.
Air yaitu jenis sumber daya alam yang sangat vital di Bumi Jenis Jenis Siklus Air
Radiasi matahari dan angin menjadikan air maritim mengalami penguapan. Kemudian terjadi kondensasi dan membentuk titik-titik air yang disebut awan. Awan yang jenuh turun sebagai air hujan di permukaan air laut. Siklus air ibarat ini disebut siklus air pendek.

2. Siklus Sedang
Siklus sedang yaitu air maritim yang menguap kemudian dibawa oleh angin menuju daratan dan melalui proses kondensasi bermetamorfosis awan kemudian jatuh sebagai hujan di daratan . Selanjutnya air meresap ke dalam tanah kemudian kembali ke maritim melalui sungai-sungai atau saluran-saluran air.
Air yaitu jenis sumber daya alam yang sangat vital di Bumi Jenis Jenis Siklus Air
Air maritim mengalami penguapan, kemudian terjadi kondensasi dan membentuk awan. Awan tertiup angin dan terbawa ke daratan kemudian terjadi hujan di daratan. Sebagian air hujan akan meresap ke dalam tanah, mengalir ke permukaan, dan risikonya menuju ke laut.

3. Siklus Panjang
Siklus panjang yaitu air maritim yang menguap sehabis menjadi awan melalui proses kondensasi, kemudian terbawa oleh angin ke kawasan yang lebih tinggi di daratan dan terjadilah hujan salju atau es di pegunungan-pegunungan yang tinggi.
Air yaitu jenis sumber daya alam yang sangat vital di Bumi Jenis Jenis Siklus Air
Air maritim mengalami penguapan, kemudian terjadi kondensasi dan membentuk awan. Awan ini terbawa ke daratan dan terjadi hujan berupa hujan salju dan es. Salju dan es kemudian mengendap di permukaan tanah dan pada trend semi mulai mencair. air tersebut kemudian sebagian akan meresap ke dalam tanah dan sebagian lagi akan mengalir ke permukaan tanah, dan risikonya menuju ke laut.

B. Proses-proses Siklus  Air
Terjadinya siklus air tersebut disebabkan adanya proses-proses yang mengikuti gejala-gejala meterologis dan klimatologis, ibarat berikut.
  1. Angin, yaitu udara yang bergerak dari tekanan maksimum ke tekanan minimum.
  2. Presipitasi. Uap air yang jatuh ke permukaan bumi. Sebagian besar presipitasi terjadi sebagai hujan, tetapi di samping itu, presipitasi juga menjadi salju, hujan es (hail), kabut menetes (fog drip), graupel, dan hujan es (sleet). 
  3. Pencairan salju. Limpasan yang dihasilkan oleh salju mencair.
  4. Limpasan (runoff). Air di negeri ini bergerak dengan banyak sekali cara. Ini meliputi baik limpasan permukaan (surface runoff) dan limpasan akses (channel runoff). Karena mengalir, air sanggup merembes ke dalam tanah, menguap ke udara, menjadi disimpan di danau atau waduk, atau diekstraksi untuk keperluan insan pertanian atau lainnya.
  5. Infiltrasi. Aliran air dari permukaan tanah ke dalam tanah. Setelah disusupi, air menjadi kelembaban tanah (soil moisture) atau air tanah (groundwater).
  6. Arus Bawah Permukaan atau over land flow. Aliran air bawah tanah, di zona Vadose dan akuifer. Air bawah permukaan sanggup kembali ke permukaan (misalnya sebagai pegas atau dipompa) atau risikonya meresap ke dalam lautan. Air kembali ke permukaan tanah pada elevasi lebih rendah dari kawasan itu disusupi, di bawah tekanan gaya gravitasi atau gravitasi diinduksi. Tanah cenderung bergerak lambat, dan diisi kembali perlahan-lahan, sehingga sanggup tetap dalam akuifer selama ribuan tahun.
  7. Penguapan atau evaporasi. Transformasi air dari cair ke fase gas dikala bergerak dari tanah atau tubuh air ke atmosfer atasnya. Sumber energi untuk penguapan terutama radiasi matahari. Penguapan banyak yang implisit meliputi transpirasi dari tanaman, meskipun bantu-membantu mereka secara khusus disebut sebagai evapotranspirasi. 
  8. Sublimasi yaitu perubahan wujud secara pribadi dari air padat (salju atau es) untuk uap air.
  9. Adveksi. Gerakan air - dalam wujud padat, cair, atau uap - melalui atmosfer. Tanpa adveksi, air yang menguap dari lautan tidak sanggup jatuh sebagai presipitasi di atas tanah.
  10. Kondensasi yaitu proses berubahnya wujud dari uap air menjadi titik-titik air.
  11. Transpirasi yaitu pelepasan uap air dari tumbuhan dan tanah ke udara.

Wednesday, June 1, 2016

Faktor Penyebab Dan Imbas Kepadatan Populasi Manusia

Jumlah populasi insan dari waktu ke waktu selalu mengalami peningkatan. Peningkatan jumlah populasi insan tentu saja menuntut ketersediaan sumber daya alam yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Sumber daya alam yang merupakan kebutuhan dasar hidup insan yakni air bersih, materi sandang, pangan dan papan (rumah tinggal), serta ketersediaan lahan untuk pemukiman. Selain itu juga diharapkan daya dukung lingkungan menyerupai lapangan kerja, pelayanan kesehatan dan juga pendidikan.

Kepadatan populasi insan ketika ini semakin meningkat. Daerah-daerah yang dulu dijadikan lahan pertanian ketika ini dijadikan lahan untuk tempat tinggal. Berbagai akhir ditimbulkan oleh meningkatnya jumlah insan di bumi ini.

Apabila jumlah populasi insan meningkat akan timbul aneka macam masalah, baik problem sosial, maupun problem lingkungan. Masalah sosial contohnya semakin tingginya angka pengangguran dan meningkatnya kejahatan, sedangkan problem lingkungan akan terjadi majemuk pencemaran contohnya pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran udara dan pencemaran suara.

A. Faktor-faktor Yang Memengaruhi Kepadatan Populasi Manusia
Faktor-faktor yang menghipnotis kepadatan populasi insan antara lain terdiri atas natalitas, mortalitas, imigrasi dan emigrasi.

1. Natalitas
Jumlah penduduk cenderung bertambah dari waktu ke waktu. Hal ini lantaran terjadinya kelahiran pada tempat tersebut. Kelahiran disebut juga natalitas. Natalitas atau angka kelahiran diartikan sebagai jumlah kelahiran bayi hidup untuk setiap 1000 penduduk per tahun, juga disebut angka kelahiran kasar. Natalitas ini sanggup dirumuskan sebagai berikut:
Jumlah populasi insan dari waktu ke waktu selalu mengalami peningkatan Faktor Penyebab dan Dampak Kepadatan Populasi Manusia
Misalnya:
Penduduk Indonesia pada tahun 2010 berjumlah 237.641.326 jiwa. Jumlah bayi yang lahir hidup pada tahun tersebut yakni 3.540.855 jiwa, maka angka kelahirannya atau natalitas adalah:
Natalitas = (3.540.855 : 237.641.326) x 1000 = 14
Artinya, setiap 1000 penduduk lahir 14 bayi hidup per tahun. Kelahiran bayi tersebut akan menambah jumlah populasi.

Angka kelahiran atau natalitas mempunyai kriteria sebagai berikut :
  1. Angka kelahiran tinggi, bila angka kelahiran lebih dari 30 jiwa per 1000 penduduk pertahun.
  2. Angka kelahiran sedang, bila angka kelahiran antara 20 – 30 jiwa per 1000 penduduk pertahun.
  3. Angka kelahiran rendah, bila angka kelahiran dibawah 20 jiwa per 1000 penduduk pertahun.

Angka kelahiran tinggi menjadikan jumlah populasi insan akan bertambah. Untuk menekan angka kelahiran yang tinggi pemerintah kita sedang menggalakkan aktivitas Keluarga Berencana dan menunda usia kawin dengan memberlakukan undang-undang perkawinan.

2. Mortalitas
Mortalitas yakni angka yang menandakan jumlah ajal per 1000 penduduk pertahun di suatu tempat tertentu. Mortalitas sanggup dirumuskan sebagai berikut:
Jumlah populasi insan dari waktu ke waktu selalu mengalami peningkatan Faktor Penyebab dan Dampak Kepadatan Populasi Manusia
Misalnya:
Jumlah penduduk Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2011 sebanyak 10.183.498 jiwa. Jumlah ajal selama tahun 2011 yakni 36.553 jiwa, maka angka kematiannya adalah:
Mortalitas = (36.553 : 10.183.498) x 1000 = 3
Artinya, setiap 1000 penduduk teradapat 3 orang yang mati per tahun..
Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka ajal caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Angka mortalitas bekerjasama bersahabat dengan tingkat kesehatan masayarakat, bila tingkat kesehatan masyarakat rendah, maka tingkat ajal akan menjadi tinggi.

Kriteria untuk angka ajal atau mortalitas yakni :
  1. Jika angka ajal atau mortalitas yakni 20 jiwa per 1000 penduduk pertahun, maka termasuk angka ajal tinggi.
  2. Jika angka ajal atau mortalitas antara 10 hingga 20 jiwa per 1000 penduduk pertahun, maka termasuk angka ajal sedang.
  3. Jika angka ajal atau mortalitas dibawah 10 jiwa per 1000 penduduk pertahun, maka termasuk angka ajal rendah

Faktor yang sanggup menambah jumlah angka mortalitas diantaranya yakni peperangan, wabah penyakit, kriminalitas dan peristiwa alam. Adapun faktor yang ,menghambat meningkatnya angka mortalitas antara lain yakni kemajuan bidang kedokteran atau kesehatan, imunisasi, dan masakan bergizi.

3. Imigrasi
Istilah Imigrasi berasal dari bahasa Latin migration yang berarti perpindahan orang dari suatu tempat atau negara menuju ke tempat atau negara lain. Imigrasi artinya masuknya penduduk dari negara lain ke suatu negara untuk menetap baik untuk kurun waktu tertentu atau untuk selamanya. Imigrasi sanggup meningkatkan jumlah penduduk pada suatu negara.

Imigrasi bersifat menambah jumlah penduduk suatu negara. Hal-hal  yang mempengaruhi  insiden imigrasi antara lain perkawinan, pendidikan atau pekerjaan.
Jumlah populasi insan dari waktu ke waktu selalu mengalami peningkatan Faktor Penyebab dan Dampak Kepadatan Populasi Manusia
4. Emigrasi
Sama halnya dengan imigrasi, kata emigrasi berasal dari  kata migration yang artinya perpindahan.  Emigrasi artinya berpindahnya penduduk ke luara negeri untuk menetap. Perpindahan ini  biasanya dengan tujuan untuk menetap, karena  berkaitan dengan perkawinan,  menempuh pendidikan atau pekerjaan. Emigrasi bersifat mengurangi jumlah penduduk suatu negara.

B. Dampak Kepadatan Populasi Manusia Terhadap Lingkungan
Dampak kepadatan populasi manusia  mencakup dampak sosial dan dampak terhadap lingkungan. Dampak sosial dari pertumbuhan penduduk yang pesat yakni meningkatnya kemiskinan, kriminalitas dan angka pengangguran.
  1. Dampak sosial dari pertumbuhan penduduk yang pesat yakni meningkatnya kemiskinan, kriminalitas dan angka pengangguran.
  2. Dampak  kepadatan populasi insan terhadap lingkungan yakni timbulnya  aneka macam macam pencemaran.
  3. Pencemaran yakni masuknya atau dimasukkannya materi berbahaya ke dalam substansi air, udara atau tanah. Beberapa pencemaran yang terjadi contohnya pencemaran air, pencemaran udara dan pencemaran tanah.
  4. Pencemaran air sanggup disebabkan oleh limbah buangan pabrik, deterjen, pupuk dan pestisida. Pencemaran air menjadikan kandungan jumlah oksigen dalam air akan menurun, sehingga sanggup menjadikan ajal organisme yang hidup di dalamnya.
  5. Pencemaran udara sanggup disebabkan oleh  asap kendaraan bermotor  yang pembakarannya tidak sempurna, asap rokok atau asap cerobong pabrik. Usaha insan dalam mengatasi pencemaran udara yakni menyarankan pabrik yang mengeluarkan asap menciptakan cerobong asap yang tinggi,agar gas pencemarnya keluar ke lingkungan berbaur dengan angin, lokasi pabrik sebaiknya jauh dari pemukiman, serta melaksanakan reboisasi untuk mengurangi kadar karbondioksida di udara.
  6. Pencemaran tanah pada umumnya berasal dari pembuangan sampah yang mengandung bahan-bahan yang sukar terurai dalam tanah menyerupai plastik, kaca, dan kaleng.
  7. Bahan buangan anorganik yang sulit terurai biasanya dipisahkan untuk memudahkan proses daur ulang materi buangan tersebut. Pemanfaatan kembali limbah tersebut memberi laba bagi kehidupan manusia. Beberapa materi limbah yang masih sanggup didaur ulang atau dimanfaatkan kembali menyerupai plastik, karet ban, dan kertas.