Dalam kehidupan sehari-hari kita dihadapkan pada pilihan-pilhan. Pilihan yang diambil oleh seseorang itulah yang disebut dengan keputusan. Keputusan dibedakan menjadi dua yaitu keputusan langsung dan keputusan bersama
A. Keputusan Pribadi
Keputusan langsung ialah keputusan yang dilakukan perorangan. Keputusan dalam kegiatan sehabis berdiri tidur, keputusan menentukan makanan, keputusan ketika belajar. Semua itu merupakan hak individu, dan setiap orang mempunyai keputusan yang berbeda-beda. Berikut ini beberpa contah keputusan yang bersifat pribadi.
- Menentukan ekstrakurikuler yang akan diikuti di sekolah
- Menentukan harapan yang diinginkan
- Menentukan siapa yang akan dipilih ketika pemilihan ketua kelas
- Menentukan pendapat ketika rapat atau diskusi.
- Menentukan pendidikan yang akan ditempuh (ingin masuk sekolah mana, kuliah dimana)
- Menentukan untuk mengutamakan berguru daripada bermain.
- Menentukan kelompok berguru mana yang akan diikuti.
- Menentukan akan memperlihatkan derma atau tidak pada ketika terjadi peristiwa alam.
- Menentukan pilihan pada ketika ikut les atau berguru sendiri di rumah.
- Menentukan ketika diajak teman bermain atau tetap berguru di rumah.
B. Keputusan Bersama
Selain keputusan yang sifatnya perorangan, ada pula keputusan yang sifatnya bersama. Keputusan bersama ini dilakukan atas komitmen bersama. Misalnya, ketika sekolahmu akan melaksanakan perkemahan, ketika akan rekreasi, ketika akan melaksanakan kunjungan belajar, semua diputuskan bersama.
Keputusan bersama ialah keputusan yang melibatkan semua orang yang berkepentingan. Misalnya saja dalam organisasi di lingkungan keluarga. Anggota organisasi keluarga anggotanya ialah seluruh anggota keuarga. Selain keluarga ada juga organisasi masyarakat yang anggotanya ialah seluruh anggota masyarakat yang terlibat di dalamnya. Keputusan sebuah organisasi disebut dengan keputusan bersama.
Keputusan bersama lebih rumit dibandingkan dengan keputusan pribadi. Keputusan bersama melibatkan banyak orang. Bahkan tidak jarang terjadi perbedaan pendapat. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu dilakukan semoga keputusan bersama itu membuahkan hasil tanpa meninggalkan masalah.
- Saling memahami dan menghargai pendapat orang lain.
- Saling memahami apa yang sedang dimusyawarahkan untuk diambil keputusan.
- Kepentingan umum lebih diutamakan daripada kepentingan pribadi.
- Menerima masukan dalam bentuk kritik, usul, maupun saran.
- Tidak memaksakan kehendak dalam mengambil keputusan.
- Menerima bahwa keputusan yang sudah diambil ialah keputusan yang terbaik.
- Keputusan yang sudah diambil dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Secara umum, keputusan bersama terbagi dalam dua bentuk yaitu bentuk tertulis dan tidak tertulis (lisan).:
1. Keputusan Secara Tertulis
Keputusan secara tertulis ialah keputusan yang diambil secara bantu-membantu didasarkan atas komitmen bersama. Keputusan tertulis biasanya dituangkan dalam bentuk dokumen tertulis. Contoh keputusan bersama secara tertulis di antaranya:
- Undang-Undang Dasar 1945
- Undang-undang
- Peraturan pemerintah
- Peraturan daerah, dan sebagainya.
Keputusan secara tertulis merupakan komitmen dari orang-orang yang embuatnya. Keputusan secara tertulis mempunyai kekuatan aturan yang kuat. Oleh alasannya ialah itu, siapapun yang tidak melaksanakan peraturan tertulis tersebut akan dikenai hukuman atau hukuman. Keputusan tertulis disahkan dengan tanda tangan para pembuat keputusan. Keputusan secara tertulis di negara kita dibuat oleh forum legislatif yaitu MPR, DPR, dan DPD
2. Keputusan Lisan
Keputusan verbal merupakan keputusan yang diucapkan dengan verbal kita. Keputusan verbal berwujud kata-kata dan biasanya tidak dituangkan secara tertulis dalam bentuk dokumen. Keputusan verbal tidak mempunyai kekuatan aturan menyerupai halnya keputusan tertulis. Sanksi yang diberikan dalam pelanggaran keputusan verbal pun hanya bersifat ringan saja. Contoh keputusan verbal di antaranya:
- Keputusan bapak kepala desa dalam hal pembagian pengairan sawah
- Keputusan bapak RT perihal kegiatan ronda malam.
- Keputusan bapak RW perihal kegiatan ronda malam.
Keputusan bersama sanggup terbentuk baik di lingkungan keluarga masyarakat maupun negara, Berikut ini beberapa pola keputusan bersama pada masing-masing lingkungan.
C. Cara Menetukan Keputusan Bersama
Indonesia ialah negara Bhinneka tunggal ika dengan Pancasila sebagai Ideologinya. Hal ini seseuai dengan kondisi bangsa Indonesia yang mempunyai banyak suku, agam, budaya yang berbeda, Sehingga dalam prakteknya sehari-hari, ada banyak hal yang sanggup memicu atau menjadi alasan terjadinya perbedaan. Untuk mengatasi perbedaan yang ada, maka beberapa jalan yang ditempuh untuk mengatasinya yaitu dengan :
- Musyawarah untuk Mufakat, yaitu urun rembug, atau berunding untuk membicarakan suatu kasus sehingga diperoleh sebuah keputusan yang diterima dengan baik oleh semua pihak. Keputusan dari hasil musyawarah disebut Mufakat.
- Voting atau pemungutan suara, voting ialah melaksanakan pemungutan suara, keputusan diambil menurut bunyi yang paling banyak. Voting dilakukan bila jalan musyawarah tidak sanggup menghasilkan keputusan yang sanggup disetujui.
- Aklamasi, ialah persetujuan secara verbal oleh semua anggota kelompok, sehingga keputusannya harus dilaksanakan oleh semua anggota. Aklamasi dilakukan bila voting dan musyawarah tidak menghasilkan satu keputusan yang bulat.
a. Keputusan Bersama di Lingkungan Keluarga
Dalam praktek sehari-hari, masyarakat umumnya melaksanakan musyawarah dalam mengambil sebuah keputusan, misalnya di lingkungan keluarga. Berikut beberapa pola keputusan bersma dalam lingkungan keluarga:
- Pembagian tuga seluaruh anggota keluarga.
- Keputusan mengenai kemana seluruh anggota keluarga akan berlibur.
- Ketika prestasi adik disekolah menurun, maka seluruh keluarga akan membantu berguru adik
- Keputusan bersama dalam mengikuti aturan yang berlaku di rumah, misal seluruh anggota keluarga harus makan bersama
b. Keputusan Bersma di Lingkungan Sekolah
Keputusan bersama tidak saja hanya ada di lingkungan keluarga. Di lingkungan sekolah juga ada beberapa keputusan bersama yang dibuat oleh warga sekolah. Berikut ini beberapa pola keputusan bersama di lingkungan sekolah.
- Pemilihan ketua kelas, kegiatan piket dan anggota kelompok belajar.
- Tempat tujuan study tour.
- Tata tertib kelas
- Keputusan bersama mengenai besaran biaya study tour sekolah.
Lingkungan masyarakat terdiri dari banyak orang dengan latar belakang yang berbeda-beda. Agar kehidupan masyarakat sanggup berjalan dengan maka diharapkan keputusan bersama untuk mengatur kehidupan sehari-hari. Beberapa pola keputusan bersama di lingkungan masyarakat antara lain:
- Keputusan bersama perihal kerja bakti lingkungan.
- Keputusan bersama tentangbesaran iuran warga.
- Keputusan bersama mengenai sumbangan untuk warga yang membutuhkan.
- Keputusan bersama perihal pembagian jaga malam.
- Keputusan bersama perihal siapa saja yang berhak mendapatkan derma dari pemerintah.
d. Keputusan Bersama di Lingkungan Pemerintahan
Pemerintahan dilaksanakan semoga kehidupan berbangsa dan bernegara sanggup berjalan selaras dan seimbang. Agar kegidupan sanggup berjalan serasi maka diharapkan keputusan-keputusan yang berkhasiat untuk mengatur tata kehidupan bernegara. Beberapa pola keputusan bersama di lingkungan pemerintahan antara lain:
- Keputusan bersama mengenai hari libur nasional.
- Keputusan bersama besaran tarif angkutan.
- Keputusan bersama harga dasar pupuk dan beras
- Keputusan pemerintah tempat perihal Upah Minimum Kabupaten (UMK).
- Keputusan mengenai besarnya pajak yang harus dibayar oleh warga masyarakat kepada negara.
No comments:
Post a Comment