Tidak semua makhluk binatang bermetamorfosis, pola beberapa binatang yang berubah menjadi diantaranya yaitu kupu-kupu, nyamuk, tawon, lalat, ngengat, semut, lebah kutu, kumbang, belalang, kecoak, capung, kepik, rayap, jangkrik dan masih banyak yang lainnya. Dari hewan-hewan yang berubah menjadi tersebut dibagi menjadi dua jenis yaitu binatang yang mengalami metamorfosis tepat (holometabola) dan metamorfosis tidak tepat (hemimetabola).
A. Metamorfosis Tidak Sempurna
Metamorfosis tidak tepat yaitu proses pertumbuhan pada binatang yang tidak mengalami perubahan bentuk secara signifikan. Dikenal dengan istilah hemimetabola. metamorfosis tidak tepat terjadi dengan tiga tahapan yaitu mulai dari telur, menetas menjadi nimfa dan tumbuh menjadi dewasa. Telur – nimfa – imago (dewasa).
Hewan yang gres menetas dari telur mempunyai bentuk sama dengan binatang yang sudah dewasa. Perubahan hanya terjadi pada kepingan badan yang belum mengalami pertumbuhan. Sebagai contohnya belalang, belalang muda atau nimfa akan tumbuh dan pada kepingan belalang yang belum tumbuh mirip sayap akan muncul dan menjadi imago / belalang dewasa.
Terdapat banyak binatang yang mengalami metamorfosis tidak tepat diantaranya, whitefly, rayap, kutu daun, jangkrik, capung, kecoak, belalang dan juga masih banyak yang lainnya.
1. Daur Hidup Kecoak
Kecoak disebut juga lipas. Kecoak berkembang biak dengan bertelur. Telur kecoak berselubung sesudah dibuahi induk jantannya. Kecoa mempunyai siklus hidup atau metamorfosa yang tidak tepat lantaran hanya terdapat tiga fase saja.
- Telur. Fase pertama yaitu telur, telur kecoa berbentuk mirip kapsul dengan ukuran yang kecil dan bewarna coklat pekat. Telur kecoa mempunyai cangkang yang keras dan tidak gampang pecah dengan mempunyai semacam cairan tertentu yang merekat pada tempat telur tersebut.
- Nimfa. Setelah telur menetas kemudian akan menjadi nimfa atau bayi kecoa. Bayi kecoa ini sangat kecil dan bewarna putih mirip kutu beras. Nimfa sudah bisa bergerak bebas dan kemudian lambat laun mengalami perubahan warna menjadi coklat. Pada fase ini kecoa masih sangat rentan dan belum mempunyai sayap.
- Kecoa dewasa. Setelah menjalani proses dari telur dan nimfa kemudian yang terjadi yaitu kecoa menjadi kecoa muda dan berangsur menjadi dewasa yang telah mempunyai sayap. Perbedaan kecoa muda dengan kecoa dewasa yaitu ukurannya saja yang lebih kecil dibandingkan dengan kecoa dewasa.
2. Daur Hidup Belalang
Belalang merupakan salah satu serangga yang populer sebagai hama rakus yang merugikan. Karena belalang suka memakan daun-daunan mirip daun jati, daun padi, daun jagung, dan daun tebu. Belalang mempunyai warna badan umumnya cokelat dan hijau.
- Fase pertama daur hidup belalang yaitu telur. Telur berasal dari belalang betina. Setelah dibuahi belalang betina akan meletakkan telurnya pada tanaman, mungkin pada batang, daun, atau pada bunga. Pada masa bertelur belalang betina bisa meletakkan ratusan butir telur.
- Nimfa. Tahapan selanjutnya yaitu memasuki fase nimfa, yaitu menetasnya telur belalang menjadi nimfa, dengan bentuk mirip belalang dewasa tetapi berukuran kecil, belum mempunyai sayap, dan alat reproduksi. Selain itu nimfa masih berwarna putih, tetapi sesudah terkena pancaran sinar matahari warnanya akan berubah menjadi warna khas belalang (cokelat atau hijau).
- Belalang dewasa (imago). Untuk menjadi belalang dewasa dan bersayap, nimfa harus berganti kulit untuk yang terakhir sesudah menjalani fase nimfa selama satu bulan. Setelah 14 hari menjadi belalang bersayap, maka akan terbentuklah belalang dewasa yang bisa bereproduksi, hal in dilakukan untuk melestarikan spesiesnya biar tidak punah.
3. Daur Hidup Rayap
Rayap merupakan serangga dengan metamorfosis tidak sempurna. Siklus hidup rayap terdiri dari telur menjadi nympa kemudian dewasa.
Proses pertumbuhan rayap dari telur menuju dewasa melalui tiga tahap, yaitu: telur – nimfa (larva) – dewasa (imago).
- Rayap termasuk serangga dengan metamorfosis tidak sempurna. Rayap muda menuju dewasa mengalami pertumbuhan berulang dan pergantian kulit, fase ini disebut fase instar. Tahap pertama daur hidup rayap yaitu telur. Telur akan menetas sesudah berumur 8-11 hari.
- Setelah menetas dari telur, nimfa akan menjadi dewasa dengan melalui beberapa instar. Nimfa-nimfa yang sedang tumbuh akan diatur menjadi anggota kasta atau golongan oleh ratu.
- Rayap muda (larva/nimfa) yang menetas mirip dengan induknya, tetapi ada organ yang belum muncul, contohnya sayap. Sayap akan muncul pada ketika rayap dewasa (imago).
4. Daur Hidup Capung
Metamorfosis capung termasuk metamorfosis tidak sempurna, capung melewati 3 stadium saja dengan urutan telur, nimfa, dan imago.
- Proses metamorfosis capung diawali dengan stadium telur. Telur capung dihasilkan dari proses perkawinan antara induk capung jantan dan induk capung betina. Telur yang dikandung betina kemudian akan diletakan di sekitar wilayah perairan. Peletakan telur pada tempat yang bersahabat dengan air bukannya tanpa alasan. Saat telur nantinya menetas, nimfa yang keluar dari cangkang telur capung tersebut hanya akan hidup jikalau berada di tempat perairan.
- Setelah telur capung menetas, nimfa keluar dari cangkang telur untuk kemudian masuk ke dalam dasar perairan yang dangkal. Untuk bertahan hidup di air, nimfa capung bernapas dengan insang yang terdapat di ujung perutnya. Di dalam perairan, nimfa terus tumbuh dan berkembang. Ia mengalami 8 sd 12 ganti kulit (ekdisis) dengan tiap tahapan yang disebut instar.
- Setelah melewati fase nimfa yang panjang, metamorfosis capung dilanjutkan dengan stadium imago. Nimfa capung yang sebelumnya berada di dasar perairan secara perlahan akan merayap keluar melalui ranting dedaunan tumbuhan air. Imago keluar dengan melepaskan kulit terakhirnya dari nimfa yang disebut exuvia.
5. Daur Hidup Jangkrik
Jangkrik mengalami metamorfosis tidak sempurna. Tubuh jangkrik berbentuk pipih dan berwarna gelap hampir ibarat tanah, sehingga seekor jangkrik hampir tidak tampak jikalau berada diatas tanah. Pada dasarnya, struktur badan beberapa jenis jangkrik sama, walaupun ukuran jangkrik dewasa sangat bervariasi.
- Proses metamorfosis jangkrik diawali dengan stadium telur. Telur jangkrik dihasilkan dari proses perkawinan antara induk jangkrik jantan dan induk jangkrik betina. Telur yang dikandung betina kemudian akan diletakan di tanah.
- Setelah telur jangkrik menetas, nimfa keluar dari cangkang telur. Jangkrik stadium nimfa mengalami lima kali pergantian kulit yang disebut eksdisis. Lama proses pergantian kulit tergantung pada besarnya serangga. Pergantian kulit pertama, ketika serangga masih kecil, lebih cepat daripada pergantian kulit yang terakhir.
- Setelah melewati fase nimfa, metamorfosis jangkrik dilanjutkan dengan stadium imago. Nimfa jangkrik tumbuh menjadi besar. Pada fase dewasa jangkrik mempunyai bulu lengkap.
B. Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis tepat yaitu perubahan bentuk yang terjadi pada serangga dimana larva (hewan muda) mempunyai bentuk yang sangat berbeda dengan bentuk ketika sudah dewasa. Biasa dikenal dengan sebutan holometabola. Biasanya cara makan bahkan habitatnya pun berbeda. Terdapat masa transisi atau titik perubahan bentuk dari larva menjadi binatang dewasanya yaitu menjadi kepompong.
Hewan yang mengalami metamorfosis tepat melewati empat tahap pertumbuhan dan perkembangan. Tahapannya yaitu telur – larva – pupa – imago / binatang dewasa. Contoh binatang berubah menjadi tepat yaitu nyamuk, lalat, kupu-kupu dan masih banyak yang lain.
1. Daur Hidup Nyamuk
Daur hidup nyamuk dimulai dari telur. Telur nyamuk berada di atas air. Ketika sudah menetas, telur ini menjadi jentik-jentik (tempayak). Jentik-jentik hidup dan memperoleh masakan di air. Setelah cukup umur, jentik-jentik berubah menjadi pupa. Pupa tidak bergerak. Pupa berpindah lantaran gerakan anutan air.
Setelah beberapa waktu pupa, berubah menjadi nyamuk. Nyamuk dewasa tidak hidup di air. Ia kembali ke air ketika akan bertelur. Ada nyamuk yang bertelur di air kotor dan ada yang suka bertelur di air jernih. Nyamuk merupakan salah satu jenis binatang penyebar penyakit.
2. Daur Hidup Kupu-Kupu
Daur hidup kupu-kupu dimulai dari telur. Telur menetas menjadi ulat. Ulat kemudian berubah menjadi kepompong. Akhirnya, kepompong yang telah cukup waktu akan berubah menjadi kupu-kupu. Kupu-kupu dewasa selanjutnya akan bertelur lagi. Demikian seterusnya. Di dalam daur hidup kupu-kupu, terjadi perubahan-perubahan bentuk atau metamorfosis.
3. Daur Hidup Lalat
Siklus hidup lalat yaitu di mulai dari telur, larva, pupa dan lalat dewasa. Pada umumnya siklus hidup lalat dewasa yaitu 21 hari. Dan untuk membedakan antara lalat betina dan lalat jantan cukup gampang yaitu di lihat dari ukuran tubuhnya. Untuk lalat jantan mempunyai ukuran badan yang lebih kecil dibandingkan dengan lalat betina.
Lalat dewasa melaksanakan perkawinan dan akan menghasilkan telur. Dalam sekali bertelur induk betina menghasilkan telur sebanyak 75-150 telur. Telur-telur yang dihasilkan di letakkan di tempat-tempat yang hangat sehingga akan membantu proses penetasan , mirip diatas timbunan sampah, dan di atas masakan yang terbuka. Dan telur-telur itu akan menetas dalam waktu 12-24 jam.
Setelah telur-telur itu menetas, maka akan memasuki stadium selanjutnya, yaitu stadium larva. Pada umumnya tempat-tempat yang di gunakan larva untuk berkembang yaitu kotoran yang lembap dan tumbuhan yang busuk. Selain itu larva akan mencari tempat-tempat yang lebih cuek dan kering. Dan dalam waktu 4-7 hari akan memasuki stadium pupa.
Selanjutnya yaitu memasuki stadium pupa, pupa mempunyai ketahanan yang tinggi dibandingkan dengan larva, hal ini disebabkan lantaran pupa mempunyai cangkang yang berfungsi sebagai pelindung. Bentuk pupa lonjong, berwarna cokelat tua, dan panjang kurang lebih 7 mm. biasanya pupa berada dalam tanah dalam waktu 4-5 hari dan bertahan lebih usang pada suhu yang lebih rendah.
Setelah melewati stadium pupa lalat dewasa akan keluar dari dalam pupa. Dan selanjutnya akan terbang sesudah 1 jam pada suhu yang panas.
4. Daur Hidup Kepik
Kepik mengalami metamorfosis sempurna. Anak kepik yang gres menetas biasanya mempunyai penampilan yang sama dengan induknya, namun ukurannya lebih kecil dan tidak besayap. Fase anakan ini dikenal dengan nama nimfa. Nimfa kepik ini kemudian melaksanakan pergantian kulit berkali-kali hingga balasannya menjadi imago (dewasa) tanpa melalui fase kepompong.
- Fase pertama daur hidup kepik yaitu telur. Telur kepik berbentuk lonjong dan berwarna kuning. Telur-telur ini biasanya menetas sekitar seminggu sesudah pertama kali dikeluarkan.
- Larva kepik umumnya mempunyai penampilan bertubuh panjang, diselubungi bulu, dan berkaki enam. Larva ini hidup dengan makan sesuai masakan induknya dan ketika mereka bertumbuh semakin besar, mereka melaksanakan pergantian kulit.
- Larva yang sudah hingga hingga ukuran tertentu kemudian akan berhenti makan dan memasuki fase kepompong pada usia dua ahad semenjak pertama kali menetas. Kepompong ini biasanya melekat pada benda-benda mirip daun atau ranting dan berwarna kuning dan hitam. Kepik dewasa selanjutnya akan keluar dari kepompong sesudah sekitar satu minggu. Sayap depan kepik yang gres keluar masih ringkih dan berwarna kuning pucat sehingga ia akan berdiam diri sejenak untuk mengeraskan sayapnya sebelum mulai berakivitas.
5. Metamorfosis Kumbnag
Kumbang termasuk serangga yang mengalami metamorphosis holometabola. Holometabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Tahapan dari daur serangga yang mengalami metamorfosis tepat yaitu telur – larva – pupa – imago. Larva yaitu binatang muda yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa. Pupa yaitu kepompong dimana pada ketika itu serangga tidak melaksanakan kegiatan, pada ketika itu pula terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ. Imago yaitu fase dewasa atau fase perkembangbiakan.
- Telur dihasilkan oleh kumbang betina dan diletakkan dalam jumlah besar atau sendiri-sendiri. Dalam beberapa hari telur akan menetas dan kumbang muda lahir. Dalam beberapa kasus kumbang betina tidak menyediakan perawatan untuk kumbang muda dan mereka dibiarkan berjuang sendiri. Telur-telur kumbang tersebut pada umumnya diletakkan didekat atau pada sebuah sumber masakan larva yang sesuai.
- Setelah menetas dari telur larva yang berbentuk mirip cacing akan mulai makan. Sebagai larva yang tumbuh besar, ia melewati bebeberapa tahapan atau instar. Masing-masing instar akan berakhir dengan molting larva untuk mengakomodasi pertumbuhannya. Tergantung pada spesies, jumlah molt sanggup berkisar dari sedikitnya 3 atau lebih banyak.
- Setelah mencapai instar akhir, larva berubah menjadi tahap pupa. Tahap ini berfungsi sebagai tahap transisi dimana larva menjadi dewasa. Pupa biasanya mempunyai warna pucat.
- Tahap simpulan dari perkembangan dicapai ketika molt pupa. Kumbang dewasa gres yang muncul yaitu teneral - Exoskeleton lembut dengan warna pucat. Biasanya diharapkan beberapa jam sebelum tubuhnya mengeras dan warna dewasa hadir.
No comments:
Post a Comment