Untuk sanggup melaksanakan acara berbalas pantun tentunya harus menguasai teknik penyusunan pantun itu sendiri. Beberapa teknik sederhana menciptakan pantun ialah dengan mengikuti kaidah-kaidah penyususnan pantun. Untuk melaksanakan acara berbalas pantun sanggup dilakukan dengan mengikuti beberapa langkah. Lakukan berbalas pantun dengan hukum permainan berikut!
- Permainan ini terdiri atas dua kelompok (kelompok “gadis” dan “bujang”; atau sanggup dikembangkan menjadi kelompok “pro” dan “kontra” ).
- Jumlah anggota kelompok minimal 3 orang, maksimal 5 orang.
- Setiap kelompok terdiri atas ketua dan anggota.
- Kegiatan berbalas pantun dipimpin oleh seorang moderator yang bertugas menengahi, mengulas, dan menyimpulkan acara berbalas pantun.
- Setiap sesi berbalas pantun mempunyai tema, contohnya “perkenalan”.
- Pantun yang merupakan tanggapan setiap kelompok secara berkesinambungan dan bergiliran.
- Struktur berbalas pantun terdiri atas pembukaan, isi/maksud, dan epilog atau kesimpulan.
Hal-hal yang dinilai dalam berbalas pantun adalah:
- Kekompakan kelompok,
- Kecepatan membalas pantun,
- Ketepatan pemilihan sampiran dan isi pantun,
- Variasi pemilihan kata,
- Vokal (pelafalan dan intonasi)
- Gaya yang ditampilkan,
- Busana (jika dilombakan).
- Tema : Perkenalan dan persahabatan
- Peserta : Putri 5 orang, Putra 5 orang
- Moderator : Guru atau siswa yang ditunjuk
Berbalas Pantun
Moderator:
Cuci tangan menggunakan sabun,Silakan siapa memulai?
Sabun berbau bunga melati,
Mari kita berbalas pantun,
Sambil bernyanyi senangkan hati
Topik berbalas pantun
a) Menjadi generasi keinginan untuk Indonesia yang lebih maju.
b) Tidak meninggalkan budaya kawasan meski zaman telah berubah
Bujang 1 | Gadis 1 |
---|---|
Adakah jerami di pohon kenanga Adakah hama di tangkai delima Bolehkah kami mohon bertanya Siapakah nama adinda berlima? | Ingin menari bersama nyonya Dia tiba membawa jamu Nama kami tidak usah ditanya Langsung tanyakan apa maumu |
Moderator: Ayo kelompok gadis ingin pribadi ditanya apa maumu ! Ayo bujang silakan jawab. | |
Bujang 2 | Gadis 2 |
Kayu manis di kedai rempah Dibeli untuk bumbu masakan Adik manis tidakkah marah kalau kakak mau kenalan? Menjual kain motifnya batik alasannya ialah batik kan banyak pilihannya Apa yang lain maksudnya adik kalau tertarik kan nggak ada salahnya? | Kedai rempah di pinggir jalan Menjual banyak bumbu yang lain. mengapa murka hanya kenalan Asal tidak menuju yang lain. Siang-siang banyak cahayanya panas terik yang tidak enaknya Memang si kakak banyak akalnya kata tertarik yang jadi akhirnya |
Bujang 3 | Gadis 3 |
Moderator: Wah, wah..wah, dua kelompok saling kuat! Ayo kita teruskan! | |
Jangan sampah buang sembarangan masukkan ia ke tempat yang tersedia Jangan murka ke kakak serampangan katakan saja adik tidak bersedia. Bukan sejuk bukan pemandangan menjual batik mencari keuntungan Bukan merajuk bukan mengurungkan mengenal adik menjadi tujuan. | Kota Batu bersahabat ke Malang, kotanya sejuk indah pemandangan Hanya begitu tekad abang bisanya merajuk batalkah berkenalan’ Kalau ke Batu jadi tujuan marilah kita seiring-sejalan Kalau begitu kakak maksudkan bolehlah kita saling kenalan. |
Bujang 4 | Gadis 4 |
Dari hulu menuju kanal Jangan lagi bali ke hulu Maunya sih kepengin kenal Apalah daya hati malu Kalau cerdik cobalah terka Gulalah tebu manis rasanya Wahai adik elok jelita Bolehkah saya tahu namanya? | Pergi ke pasar membeli sandal Jangan lupa membawa doku Kalau memang kepingin kenal Katakan saja tak usah malu Gali lubang buat petakan Buatlah lubang di bersahabat huma Kalau kakak mau kenalan Berilah saya kartu nama |
Bujang 5 | Gadis 5 |
Buah bacang bukan pepaya Nanas bersisik bukan berduri Kalau kakak boleh bertanya Apakah adik masih sendiri Jangan dimakan nasi basi Karena itu sudah terkena hama Kalau adik masih sendiri Bolehkah kita jalan bersama | Berlarang kita naik perahu Layar berkembang di udara Kalau boleh adik tahu Apa maksud kakak bertanya Menari harus dengan irama Tapi jangan seorang diri Boleh saja jalan bersama Asal jangan mencuri hati |
No comments:
Post a Comment