Monday, February 17, 2020

Analisis Kebutuhan Anak Usia Dini

Analisis kebutuhan anak ialah salah satu cara seorang pendidik untuk mencari pola pembuatan acara berguru yang sempurna dan sesuai dengan kebutuhan anak. Proses berguru anak dilakukan menurut pinsip-prinsip perkembangan pada anak yaitu bahwa anak berguru secara holistik, berguru dilakukan dalam tahapan mulai dari yang sederhana sampai ke kompleks, dari yang gampang sampai ke yang sukar, dari konkrit ke abstrak, dari diri sendiri ke orang lain, dari keseluruhan ke bagian-bagian, anak berguru dalam kecepatannya masing-masing

Perkembangan anak selanjutnya dilakukan menurut perkembangan pada tahapan sebelumnya, dan adanya periode-periode terbaik pada anak untuk melaksanakan proses belajar. Selain itu, proses berguru pada anak menurut pada prinsip bahwa anak ialah pembelajar yang aktif, proses berguru anak dipengaruhi oleh kematangan, lingkungan, anak berguru dari pengalaman interaksi sosial dan pengalaman fisik, gaya berguru masing-masing anak berbeda, anak berguru melalui media bermain.
Analisis kebutuhan anak ialah salah satu cara seorang pendidik untuk mencari pola pembua Analisis Kebutuhan Anak Usia Dini
Berdasarkan hasil riset, acara pembelajaran yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak menghadirkan pengalaman pendidikan yang faktual untuk anak-anak. Dalam hal ini, anak tidak hanya memperlihatkan prestasi yang baik, namun perilaku mereka terhadap sekolah juga positif, mereka tetap antusias dan optimis. Hal ini seringkali menjadi persoalan bagi belum dewasa yang berguru di kelas yang mengabaikan kebutuhan mereka akan pendidikan yang unik dan individual. Untuk menganalisis kebutuhan anak, yang perlu diperhatikan ialah sebagai berikut :
  1. Kita perlu memahami apa yang sedang terjadi pada anak. Setiap anak ialah unik sehingga kebutuhan seorang anak akan berbeda dengan anak yang lain. Lakukan observasi yang berulang dalam mengamati tingkah laris anak. Sesuaikan dengan kiprah perkembangannya pada ketika itu. Kenalilah apa yang dibutuhkan anak untuk berkembang ketika ini (apakah ketika ini anak sedang ingin melatih kemampuan-kemampuan dasar untuk berkomunikasi? Apakah ketika ini anak sedang minta perhatian untuk memastikan bahwa ia memang akan mendapat perhatian dan rasa aman? Apakah anak sedang ingin membuatkan kemampuan motoriknya? Apakah anak sedang mengungkapkan sesuatu? dan lain selanjutnya). 
  2. Dari hasil observasi yang dilakukan maka kita melaksanakan pertimbangan wacana apa yang terjadi pada anak menurut teori yang terkait. Apabila belum mendapat kesimpulan dari observasi, observasi sanggup dilakukan lebih dari satu kali. Jangan mengambil sebuah keputusan yang terpaksa dalam memperlakukan anak. Buat kesimpulan yang tajam dari hasil observasi.
  3. Dari hasi observasi, kita akan melaksanakan analisis apa yang sedang terjadi pada anak dan menyiapkan planning kegiatan yang dibutuhkan oleh anak terkait dengan analisis yang sudah dilakukan.
  4. Untuk bisa melaksanakan hal tersebut diatas, maka pendidik perlu berguru mengenali banyak sekali media yang menarik baik berupa cara-cara, kegiatan-kegiatan atau materi yang bisa menarik anak dan mengemasnya dalam program-program kegiatan yang menarik, sedemikian rupa sehingga anak selalu merasa tertantang ingin mencobanya sendiri dan bisa menuntaskan permasalahan yang ditemukan ketika melaksanakan analisis. 
  5. Lakukan penilaian dari acara yang sudah dibuat, apakah terjadi perubahan pada anak sehabis melaksanakan acara yang diberikan. Lanjutkan dengan kesimpulan dan pemilihan acara selanjutnya

Hal yang penting yang perlu dilakukan ialah penulisan secara sistmatis dan obyektif pada perkembangan anak. Catatan anak sangat penting untuk melaksanakan perlakuan dan pembuatan acara selanjutnya. Selain itu NAEYC (National Association for the Education of Young Children), menuliskan pendidikan yang patut dan sesuai dengan perkembangan anak (DAP) menekankan pada beberapa hal berikut :
  1. Anak yang seutuhnya. Para profesional anak usia dini menyebut perkembangan anak dan pembelajaran dari suatu perspektif yang holistik, akan membuat kurikulum yang meliputi kebutuhan emosi, sosial, kognitif, dan fisik anak.
  2. Program yang menurut pada perbedaan individu. Perencanaan dan penerapan acara ditujukan untuk mengadaptasi kebutuhan yang berbeda- beda, dan minat anak-anak.
  3. Pentingnya inisiatif anak dalam beraktifitas. Anak ialah pembuat keputusan aktif dalam proses pembelajaran. Para guru harus mempunyai wawasan yang luas wacana balasan anak yang membangun.
  4. Permainan sebagai sarana untuk belajar. Permainan ialah sesuatu yang bernilai dan fasilitasnya bisa didalam ruangan maupun diluar ruangan.
  5. Kelas yang fleksibel, yang sanggup menawarkan stimulasi kepada anak. 
  6. Kurikulum yang terintegrasi. Isi kurikulum ( ibarat sains, matematika, dan ilmu sosial) dikombinasikan dalam lingkungan acara sehari-hari.
  7. Learning by doing. Anak-Anak terlibat eksklusif dalam pengalaman yang kongkrit dengan materi. Aktivitas di mana mereka berpartisipasi dengan sesuatu yang relevan dengan lingkungan.
  8. Memberikan aneka pilihan bagi belum dewasa wacana apa yang akan mereka pelajari  dan bagaimana mereka  belajar. Para guru menyediakan suatu kesempatan yang luas dalam acara sehingga belum dewasa boleh menentukan dan  anak-anak sanggup meraih tujuan berguru dengan melalui banyak cara.
  9. Penilaian secara berkesinambungan : belum dewasa secara individual dan acara secara keseluruhan. Praktisi memakai banyak sekali seni administrasi penilaian, termasuk yang formal dan teknik informal. Penilaian yang distandardisasi ditekankan untuk menuju pencapaian menurut dokumentasi.
  10. Bekerjasama dengan orang tua. Orang renta merupakan partner yang penting dalam pengambilan keputusan dalam proses pendidikan. Keterlibatan mereka dalam pendidikan anak mereka dipandang sebagai sesuatu yang penting dan diharapkan.

Manfaat Analisis Kebutuhan Anak Usia Dini
Kadang-kadang kita sebagai pendidik kurang mengetahui tujuan dari pendidikan itu sendiri, bahwa pendidikan itu mempunyai tujuan yang ingin dicapai, yaitu individu yang kemampuan-kemampuan dirinya berkebang sehingga bermanfaat untu kepentingan hidupnya sebagai individu, warga Negara atau wagra masyarakat sehinggga pendidikan perlu melaksanakan perjuangan sadar, disengaja dan berencana dalam menentukan isi dan materi, seni administrasi kegiatan dan penilaian yang sesuai.

Artinya bahwa setiap yang kita berikan pada anak haruslah melalui proses sadar yang mempunyai misi dan tujuan tertentu. Dengan demikian analisis kebutuhan merupakan salah satu cara membuat proses berguru menjadi sebuah proses sadar dengan mempersiapkan acara yang cocok bagi anak didik kita. Selain itu berikut manfaat yang sanggup kita dapatkan dari analisis kebutuhan anak usia dini :
  1. Dengan menganalisis kebutuhan anak maka sanggup mengoptimalkan perkembangan alasannya ialah akan diubahsuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan pada usianya.
  2. Pendidik akan lebih bersikap responsif, yaitu mengenali kebutuhan kebutuhan anak untuk berkembang dan bertindak sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan anak tersebut.
  3. Dapat meminimalisir perlakuan yang salah pada anak, pendidik juga tidak gampang melaksanakan judgment pada tingkah laris anak.

No comments:

Post a Comment