Monday, February 17, 2020

Mengidentifikasi Unsur Kisah Fantasi

Cerita Fant*si ialah genre dongeng yang berbentuk khayalan, angan-angan, dan imaginasi pengarang. Namun demikian, perlu diketahui bahwa teks jenis ini terdiri dari fant*si aktif dan pasif. Fant*si yang sanggup dirangkai menjadi sebuah karya dinamakan fanta*i aktif. Inilah yang dimiliki oleh para seniman, pelukis, penulis, atau perancang. Sedangkan, fant*si pasif yaitu fant*si yang hanya sebatas angan-angan atau mimpi, pola orang yang melamun. Beberapa pola dongeng jenis ini antara lain Gundala Putra Petir, Si Buta dari Gua Hantu, Wiro Sableng, Saras 008, Panji Manusia Milenium dan masih banyak yang lainnya.

A. Ciri Umum Teks Narasi
Narasi merupakan dongeng fiksi yang berisi perkembangan kejadian/ peristiwa. Rangkaian kejadian dalam dongeng disebut alur. Rangkaian kejadian dalam dongeng digerakkan dengan aturan sebab-akibat. Cerita berkembang dari tahap pengenalan (apa, siapa, dan dimana kejadian terjadi),timbulnya pertentangan, danpenyelesaian/akhir cerita. Rangkain dongeng ini disebut alur.
si ialah genre dongeng yang berbentuk imajinasi Mengidentifikasi Unsur Cerita Fantasi
Tokoh dan tabiat tokoh merupakan unsur dongeng yang mengalami rangkaian peristiwa. Narasi mempunyai tema/ ide dasar dongeng yang menjadi sentra pengembangan cerita. Tema sanggup dirumuskan dari rangkaian kejadian pada alur cerita. Amanat merupakan unsur dongeng yang menjadi pesan pengarang melalui ceritanya. Amanat berkaitan dengan nilai-nilai kehidupan yang sanggup disimpulkan dari isi cerita.
TokohRangkaian Peristiwa
Nagata
  1. Nataga membagi kiprah kepada seluruh panglima dan pasukannya di titik-titik yang sudah ditentukan. Mereka akan berjuang sampai titik darah penghabisan untuk membela tanah air tercinta.
  2. Nataga, pemimpin perang seluruh hewan di Tana Modo, segera melesat menyeret ekor birunya. Mendadak, ekor Nataga mengeluarkan api besar. Kepungan api semakin luas. Serigala-serigala tak berdaya menghadapi kekuatan si ekor biru. Nataga tidak memberi ampun kepada para serigala licik itu.
Nono
  1. Nono berlibur ke Wlingi, daerah tinggal Mbah Sastro. Pada dikala Nono ditugaskan membeli Tahu goreng ke Njari. Di tengah perjalanan beliau memarkirkan sepedanya didekat pohon kenari seram itu dan duduk di danau.
  2. Nono kaget lantaran dikejutkan oleh Trimo. anak yang menghilang di pohon kenari tersebut pada zaman perang belanda. Trimo memperingatkannya untuk bersembunyi
  3. Sadarlah Nono bahwa ia sedang berada di zaman Belanda. Ia pergi melihat pohon kenari itu digantikan dengan tenda tenda, gerobak, kuda, serta pasukan belanda.
  4. Nono hampir digantung dan bertemu dengan tokoh tokoh sakti . Kemudian Nono diminta untuk memimpin pasukan untuk melawan Setan Merah yang disebabkan oleh konspirasi orang orang dalam kerajaan.

B. Ciri Umum Teks Cerita Fant*si Sebagai Teks narasi
1. Ada keajaiban/ keanehan/ kemisteriusan
Cerita mengungkapkan hal-hal supranatural/ kemisteriusan, keghaiban yang tidak ditemui dalam dunia nyata. Pada dongeng jenis ini hal yang mustahil dijadikan biasa. Tokoh dan latar diciptakan penulis tidak ada di dunia konkret atau modifikasi dunia nyata. Temanya ialah majic, supernatural atau futuristik.

Keajaiban yang dimunculkan dalam cerita
HalTeks 1Teks 2
Keajaiban Tokoh
  1. Komodo bisa melatih anak buahnya menyerang siluman serigala
  2. Ekor nataga bisa mengeluarkan api yang besar
  3. Nataga melompat bagai kilat dan beliau mengepung serigala
  1. Saarce si putri Belanda yang sanggup mengubah dirinya menjadi burung kenari
  2. Nono tiba-tiba berada di zaman Belanda
  3. Nono juga bertemu legenda Gunung Kelud, Mahesasuro dan Lembusuro
  4. Tiba-tiba Nono diminta untuk memimpin perang yang disebabkan oleh konspirasi orang-orang dalam kerajaan
Peristiwa Aneh
  1. Serigala tertawa mengejek binatang-binatang ketika banyak bola api yang padam sebelum mengenai badan mereka.
  2. Mendadak, ekor Nataga mengeluarkan api.
  1. Trimo menghilang ketika ia sedang berlindung dari serangan Belanda. Ia lenyap begitu saja, seperti pohon besar itu telah menelannya.
  2. Pohon kenari besar tadi menghilang, digantikan oleh tenda-tenda, gerobak, kuda, serta orang-orang dan pasukan Belanda

2. Ide cerita
Ide dongeng terbuka terhadap daya hayal penulis, tidak dibatasi oleh realitas atau kehidupan nyata. Ide juga berupa irisan dunia konkret dan dunia khayali yang diciptakan pengarang. Ide dongeng terkadang bersifat sederhana tapi bisa menitipkan pesan yang menarik.Tema dongeng jenis ini ialah majic, supernatural atau futuristik. Contoh, pertempuran komodo dengan siluman serigala untuk mempertahankan tanah leluhurnya, petualangan di balik pohon kenari yang melemparkan tokoh ke zaman Belanda, zaman Jepang, kegelapan lantaran tumbukan meteor, kehidupan saling dingin dalam dunia teknologi canggih pada 100 tahun mendatang,
Identifikasi Sumber Cerita
Sumber Cerita dongeng 1Sumber Cerita dongeng 2
Komodo dan kondisi pulau komodoKota Blitar (Wligi), sejarah perang zaman penjajahan Belanda, legenda Gunung Kelud, Mahesasuro dan Lembusuro
Makara sumber dongeng jenis ini sanggup berupa kondisi konkret yang difant*sikan

3. Menggunakan aneka macam latar (lintas ruang dan waktu)
Peristiwa yang dialami tokoh terjadi pada dua latar yaitu latar yang masih ada dalam kehidupan sehari-hari dan latar yang tidak tidak ada pada kehidupan sehari-hari. Alur dan latar dongeng jenis ini mempunyai kekhasan. Rangkaian kejadian dongeng memakai aneka macam latar yang menerobos dimensi ruang dan waktu. Misalnya, tokoh Nono bisa mengalami kejadian pada beberapa latar (latar waktu liburan di Wligi, latar zaman Belanda, dan sebagainya). Jalinan kejadian pada dongeng jenis ini berpindah-pindah dari aneka macam latar yang melintasi ruang dan waktu.
Latar Cerita dongeng 1Latar Cerita dongeng 2
Tanah ModaKota Wlingi dikala ini, zaman Belanda

4. Tokoh unik (memiliki kesaktian)
Tokoh dalam dongeng jenis ini bisa diberi tabiat dan ciri yang unik yang tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Tokoh mempunyai kesaktiankesaktian tertentu. Tokoh mengalami kejadian misterius yang tidak terjadi pada kehidupan sehari-hari . Tokoh mengalami kejadian dalam aneka macam latar waktu. Tokok sanggup ada pada seting waktu dan daerah yang berbeda zaman (bisa waktu lampau atau waktu yang akan datang/ futuristik).

5. Bersifat fiksi
Cerita  jenis ini bersifat fiktif (bukan kejadian nyata). Cerita jenis ini bisa diilhami oleh latar konkret atau objek konkret dalam kehidupan tetapi diberi fant*si. Misalnya, latar dongeng dan objek dongeng Ugi Agustono diilhami hasil observasi penulis terhadap komodo dan Pulau Komodo. Tokoh dan latar
difant*sikan dari hasil observasi objek dan daerah nyata. Demikian juga Djoko Lelono memberi fanta*i pada fakta kota Wlingi (Blitar), zaman Belanda, Gunung Kelud.

6. Bahasa
Penggunaan sinonim dengan emosi yang berpengaruh dan variasi kata cukup menonjol. Bahasa yang dipakai variatif, ekspresif, dan memakai ragam percakapan (bukan bahasa formal).

C. Jenis Cerita
1. Cerita Fant*si Total dan Irisan
Jenis dongeng jikalau menurut kesesuaiannya dalam kehidupan konkret ada dua kategori fant*si total dan sebagian (irisan).

Pertama, kategori dongeng fanta*si total berisi fant*si pengarang terhadap objek/ tertentu. Pada dongeng kategori ini semua yang terdapat pada dongeng semua tidak terjadi dalam dunia nyata. Misalnya, dongeng Nagata itu total fant*si penulis. Makara nama orang, nama objek, nama kota benar-benar rekaan pengarang.

Kedua, dongeng irisan yaitu dongeng yang mengungkapkan fant*si tetapi masih memakai nama-nama dalam kehidupan nyata, memakai nama daerah yang ada dalam dunia nyata, atau kejadian pernah terjadi pada dunia nyata.

2. Cerita fant*si Sezaman dan Lintas Waktu
Berdasarkan latar cerita, dongeng dibedakan menjadi dua kategori yaitu latar lintas waktu dan latar waktu sezaman. Latar sezaman berarti latar yang dipakai satu masa (masa kini, masa lampau, atau masa yang akan datang/ futuristik). Latar lintas waktu berarti dongeng memakai dua latar waktu yang berbeda (misalnya, masa sekarang dengan zaman prasejarah, masa sekarang dan 40 tahun mendatang/ futuristik) .

No comments:

Post a Comment