A. Ciri Umum Teks Narasi
Narasi merupakan dongeng fiksi yang berisi perkembangan kejadian/ peristiwa. Rangkaian kejadian dalam dongeng disebut alur. Rangkaian kejadian dalam dongeng digerakkan dengan aturan sebab-akibat. Cerita berkembang dari tahap pengenalan (apa, siapa, dan dimana kejadian terjadi),timbulnya pertentangan, danpenyelesaian/akhir cerita. Rangkain dongeng ini disebut alur.
Tokoh dan tabiat tokoh merupakan unsur dongeng yang mengalami rangkaian peristiwa. Narasi mempunyai tema/ ide dasar dongeng yang menjadi sentra pengembangan cerita. Tema sanggup dirumuskan dari rangkaian kejadian pada alur cerita. Amanat merupakan unsur dongeng yang menjadi pesan pengarang melalui ceritanya. Amanat berkaitan dengan nilai-nilai kehidupan yang sanggup disimpulkan dari isi cerita.
Tokoh | Rangkaian Peristiwa |
---|---|
Nagata |
|
Nono |
|
B. Ciri Umum Teks Cerita Fant*si Sebagai Teks narasi
1. Ada keajaiban/ keanehan/ kemisteriusan
Cerita mengungkapkan hal-hal supranatural/ kemisteriusan, keghaiban yang tidak ditemui dalam dunia nyata. Pada dongeng jenis ini hal yang mustahil dijadikan biasa. Tokoh dan latar diciptakan penulis tidak ada di dunia konkret atau modifikasi dunia nyata. Temanya ialah majic, supernatural atau futuristik.
Keajaiban yang dimunculkan dalam cerita
Hal | Teks 1 | Teks 2 |
---|---|---|
Keajaiban Tokoh |
|
|
Peristiwa Aneh |
|
|
2. Ide cerita
Ide dongeng terbuka terhadap daya hayal penulis, tidak dibatasi oleh realitas atau kehidupan nyata. Ide juga berupa irisan dunia konkret dan dunia khayali yang diciptakan pengarang. Ide dongeng terkadang bersifat sederhana tapi bisa menitipkan pesan yang menarik.Tema dongeng jenis ini ialah majic, supernatural atau futuristik. Contoh, pertempuran komodo dengan siluman serigala untuk mempertahankan tanah leluhurnya, petualangan di balik pohon kenari yang melemparkan tokoh ke zaman Belanda, zaman Jepang, kegelapan lantaran tumbukan meteor, kehidupan saling dingin dalam dunia teknologi canggih pada 100 tahun mendatang,
Identifikasi Sumber Cerita
Sumber Cerita dongeng 1 | Sumber Cerita dongeng 2 |
---|---|
Komodo dan kondisi pulau komodo | Kota Blitar (Wligi), sejarah perang zaman penjajahan Belanda, legenda Gunung Kelud, Mahesasuro dan Lembusuro |
3. Menggunakan aneka macam latar (lintas ruang dan waktu)
Peristiwa yang dialami tokoh terjadi pada dua latar yaitu latar yang masih ada dalam kehidupan sehari-hari dan latar yang tidak tidak ada pada kehidupan sehari-hari. Alur dan latar dongeng jenis ini mempunyai kekhasan. Rangkaian kejadian dongeng memakai aneka macam latar yang menerobos dimensi ruang dan waktu. Misalnya, tokoh Nono bisa mengalami kejadian pada beberapa latar (latar waktu liburan di Wligi, latar zaman Belanda, dan sebagainya). Jalinan kejadian pada dongeng jenis ini berpindah-pindah dari aneka macam latar yang melintasi ruang dan waktu.
Latar Cerita dongeng 1 | Latar Cerita dongeng 2 |
---|---|
Tanah Moda | Kota Wlingi dikala ini, zaman Belanda |
4. Tokoh unik (memiliki kesaktian)
Tokoh dalam dongeng jenis ini bisa diberi tabiat dan ciri yang unik yang tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Tokoh mempunyai kesaktiankesaktian tertentu. Tokoh mengalami kejadian misterius yang tidak terjadi pada kehidupan sehari-hari . Tokoh mengalami kejadian dalam aneka macam latar waktu. Tokok sanggup ada pada seting waktu dan daerah yang berbeda zaman (bisa waktu lampau atau waktu yang akan datang/ futuristik).
5. Bersifat fiksi
Cerita jenis ini bersifat fiktif (bukan kejadian nyata). Cerita jenis ini bisa diilhami oleh latar konkret atau objek konkret dalam kehidupan tetapi diberi fant*si. Misalnya, latar dongeng dan objek dongeng Ugi Agustono diilhami hasil observasi penulis terhadap komodo dan Pulau Komodo. Tokoh dan latar
difant*sikan dari hasil observasi objek dan daerah nyata. Demikian juga Djoko Lelono memberi fanta*i pada fakta kota Wlingi (Blitar), zaman Belanda, Gunung Kelud.
6. Bahasa
Penggunaan sinonim dengan emosi yang berpengaruh dan variasi kata cukup menonjol. Bahasa yang dipakai variatif, ekspresif, dan memakai ragam percakapan (bukan bahasa formal).
C. Jenis Cerita
1. Cerita Fant*si Total dan Irisan
Jenis dongeng jikalau menurut kesesuaiannya dalam kehidupan konkret ada dua kategori fant*si total dan sebagian (irisan).
Pertama, kategori dongeng fanta*si total berisi fant*si pengarang terhadap objek/ tertentu. Pada dongeng kategori ini semua yang terdapat pada dongeng semua tidak terjadi dalam dunia nyata. Misalnya, dongeng Nagata itu total fant*si penulis. Makara nama orang, nama objek, nama kota benar-benar rekaan pengarang.
Kedua, dongeng irisan yaitu dongeng yang mengungkapkan fant*si tetapi masih memakai nama-nama dalam kehidupan nyata, memakai nama daerah yang ada dalam dunia nyata, atau kejadian pernah terjadi pada dunia nyata.
2. Cerita fant*si Sezaman dan Lintas Waktu
Berdasarkan latar cerita, dongeng dibedakan menjadi dua kategori yaitu latar lintas waktu dan latar waktu sezaman. Latar sezaman berarti latar yang dipakai satu masa (masa kini, masa lampau, atau masa yang akan datang/ futuristik). Latar lintas waktu berarti dongeng memakai dua latar waktu yang berbeda (misalnya, masa sekarang dengan zaman prasejarah, masa sekarang dan 40 tahun mendatang/ futuristik) .
No comments:
Post a Comment