Ketersediaan air tanah dan air permukaan sanggup terganggu lantaran beberapa sebab. Kekeringan sanggup terjadi lantaran beberapa sebab, yaitu faktor alam dan acara manusia. Salah satu penyebabnya lantaran faktor alam yaitu kondisi tanah dan iklim. Kondisi tanah berbatu akan mengakibatkan tanah tidak sanggup menyimpan air. Lakukan acara berikut untuk mengetahui lebih jelas.
Lakukan acara berikut bersama kelompokmu (4-5 orang).
- Siapkan air, watu bata, bongkahan-bongkahan batu, dan dua buah wadah, contohnya loyang.
- Pada satu loyang letakkan watu bata. Pada loyang lain letakkan bongkahan-bongkahan batu.
- Tuangkan air ke dalam loyang setinggi 5 cm. Diamkan selama kurang lebih 1 jam.
- Setelah 1 jam, amati tinggi air pada setiap loyang.
- Apa hasil pengamatanmu? Adakah perbedaan tinggi permukaan air pada kedua loyang? Ada perbedaan tinggi permukaan air pada kedua loyang.
- Apa yang terjadi pada air di loyang berisi watu bata? Pada loyang berisi watu bata, air berkurang.
- Apa yang terjadi pada air di loyang berisi bongkahan-bongkahan batu? Pada loyang berisi bongkahan-bongkahan batu, tinggi air tetap.
- Apa yang dimaksud air tanah? Air tanah yaitu air hujan yang meresap dan mengalir di bawah permukaan tanah.
- Apa yang dimaksud air permukaan? Air permukaan yaitu air yang ada di permukaan tanah dan tidak terserap ke dalam tanah.
- Dari percobaan di atas, loyang manakah yang menawarkan terbentuknya air tanah dan loyang mana menawarkan terbentuknya air permukaan? Dari percobaan tersebut, loyang berisi watu bata menawarkan terbentuknya air tanah. Batu bata terbuat dari tanah liat yang sanggup menyerap air. Sebaliknya, loyang berisi bongkahan-bongkahan watu menawarkan terbentuknya air permukaan, lantaran watu tidak sanggup menyerap air.
Ayo Bercerita
1. Tulislah hasil pengamatan dan analisis kalian. Kemudian, ceritakan hasil diskusi kelompokmu pada kelompok lain.
PERCOBAAN
Mengamati terbentuknya air tanah
A. Alat dan Bahan
1. Bongkahan watu dan watu bata
2. 2 buah loyang
3. Air secukupnya
B. Cara Kerja
- Siapkan air, watu bata, bongkahan-bongkahan batu, dan dua buah wadah, contohnya loyang.
- Pada satu loyang letakkan watu bata. Pada loyang lain letakkan bongkahan-bongkahan batu.
- Tuangkan air ke dalam loyang setinggi 5 cm.
- Diamkan selama kurang lebih 1 jam.
- Setelah 1 jam, amati tinggi air pada setiap loyang.
C. Pangamatan
Pada loyang yang berisi watu bata tinggi air berkurang sedangkan pada loyang tinggi air tetap. Pada loyang berisi watu bata tinggi air berkurang lantaran air terserap oleh watu bata yang terbuat dari tanah liat. Pada loyang yang berisi bongkahan watu air tidak terserap oleh batu.
D. Kesimpulan
Percobaan yang dilakukan membuktikan tragedi terbentuknya air tanah. Air terserap oleh watu bata yang terbuat dari tanah liat. Sedangkan pada loyang yang berisi bongkahan watu membuktikan tragedi terbentuknya air permukaan.
2. Dari hasil percobaan tersebut, jelaskan terjadinya air tanah dan air permukaan.
Terbentuknya air tanah berasal dari air hujan yang turun ke bumi. Air tersebut sebagian besar akan mengalir pada permukaan bumi yang akan mengarah pada sungai, danau, atau rawa. Air-air ini lalu akan meresap ke dalam tanah sampai menjadi air tanah.
Sedangkan air permukaan yaitu air hujan yang turun ke bumi. Air tersebut sebagian besar akan mengalir pada permukaan bumi yang akan mengarah pada sungai, danau, atau rawa.
No comments:
Post a Comment