Friday, March 13, 2020

Menyajikan Puisi Rakyat Secara Verbal Dan Tulis

Puisi rakyat merupakan warisan budaya bangsa yang wajib kita pelihara. Puisi rakyat berupa puisi, syair, dan gurindam. Pada unit ini kita akan berguru perihal puisi rakyat yang berupa pantun. Pantun yaitu salah satu jenis puisi usang warisan nenek moyang kita yang kaya muatan nilai moral, agama, dan kecerdikan pekerti. Melalui pantun inilah para leluhur kita mewariskan nilai-nilai luhur dengan cara yang menghibur, segar, dan indah.

Pantun yaitu puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun berdasarkan isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka. Gurindam yaitu puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat. Syair yaitu puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi pesan yang tersirat atau cerita.

Setelah menuntaskan acara pembelajaran perihal puisi rakyat, pada bab simpulan diperlukan sanggup menyajikan puisi rakyat secara mulut dan tulis. Untuk sanggup menyajikan puisi rakyat tersebut sanggup mengikuti langkah-langkah dalam peciptaan puisi tersebut.

1. Menulis Pantun dengan Berbagai Konteks
Sebelum menulis puisi rakyat perhatikan langkah menulis pantun berikut! Langkah menciptakan pantun antara lain sebagai berikut.
  1. Tentukan inspirasi yang akan disampaikan ( kalau hidup bekerja keras kelak hidupnya menjadi sukses).
  2. Menata inspirasi menjadi dua larik ( dengan suara simpulan yang berbeda).
  3. Memilih kosakata yang diakhir dengan suara menyerupai dua larik.
  4. Membuat larik sampiran dari benda/ kondisi yang tidak berkaitan pribadi dengan isi.
  5. Menata kembali kalimat/ larik dengan rima dari kosakata yang berima sama.
  6. Menata pantun secara logis.

Contoh Pantun
..............................................(baris 1)
..............................................(baris 2)
Kalau hidup bekerja keras (baris 3
Kelak hidupnya menjadi sukses (baris 4)

Memilih Kosakata
KosakataKata dengan suara simpulan sama secara utuh
kerasberas, deras, keras, mengeras, peras, memeras, teras, waras
suksesakses, meises, reses, abses,
Mengaku sebagai pejabat teras
Menolak hadir ketika reses
Kalau hidup bekerja keras
Kelak hidupnya menjadi sukses
2. Menulis Pantun, Gurindam dan Syair
Langkah menciptakan gurindam dan syair hampir sama dengan langkah menciptakan pantun hanya saja perlu diadaptasi dengan syarat gurindam dan syair.
Puisi rakyat merupakan warisan budaya bangsa yang wajib kita pelihara Menyajikan Puisi Rakyat secara Lisan dan Tulis
Kegiatan
Diskusikan dengan pasanganmu untuk menciptakan pantun, gurindam, dan syair dengan tujuan berikut!
Puisi RakyatTujuan
Menyemangati sahabat yang sedang mengalami penurunan semangat ketika mengerjakan tugas.Mengajak teman-temanmu untuk berbuat jujur dan disiplin
PantunPergi ke maritim sanggup ikan buas
Jala ditebar sambil mengingat
Meski sekolah banyak tugas
Haruslah kita selalu semangat

Pergi ke paris membeli tas
Belinya ketika harga meningkat
Semangat terus mengerjakan tugas
Jangan mengeluh tetap semangat

Lebar-lebar daun talas
Untuk membungkus nasi ketan.
Siapa selalu mengerjakan tugas
Pasti akan jadi teladan
Pergi ke toko membeli lilin
Pergi ke pasar membeli barang
Berbuatlah jujur dan disiplin
Agar selalu dipercaya orang

Masuk apotik membeli obat
Membeli pasta dan juga minyak
Jujur selalu membawa selamat
Karena dusta selalu terkuak

Sungguh malang situpai lapar
Hendak mencuri jatuh ke batu
Niatkan hati para pelajar
Rajin dan disiplin setiap waktu.
GurindamBelajarlah demi masa depan
semoga tercapai semua harapan

Tugas dari guru bukanlah beban
Tapi bekal menghadapi ujian

Kerjakanlah kiprah sempurna waktu
Agar guru tidak menggerutu
Jika hendak mengenal orang mulia,
berlaku selalu jujur dan setia.

Jujur di awal perihnya bagai terjungkal, jujur diakhir sakitnya bagai di penggal.

Kepercayaan itu tak bisa di beli, Jika kejujuran engkau miliki.
SyairJika ingin hidup senang bahagia
Jangan melaksanakan perbuatan sia-sia
Jika ingin menggapai cita-cita
Belajarlah jangan ditunda-tunda

Wahai sahabat jangan menyerah
Meski sukar dan lelah
Jangan murung maupun susah
Tetap semangat dan beribadah

Hidup bukan untuk menanti
Menanti berkah turun ke bumi
Semangat dihentikan berhenti
Walau kiprah banyak mengantri
Wahai mitra sahabat sebaya,
Hiduplah jujur jangan durhaka,
Jauhkan bohong haramkan dusta,
Supaya hidupmu tiada ternista.

Jangan terlalu banyak berbincang,
Jujur dan tulus wajib kau pegang,
Berkata lurus jangan bercabang,
Supaya hidup mu tiada terbuang

Disiplin menambah kemandirian
Memupuk tekad penuh kesadaran,
Demi menapak masa depan
Agar sukses di hari kemudian

Nilailah hasil simpulan pantun yang kau tulis dengan rubrik berikut!
Hal yang dinilai4321
  1. Tema berkaitan dengan hal-hal yang positif
  2. Tema sesuai dengan yang ditentukan
  3. Isi sampiran pantun tidak mencontoh yang pernah ada
  4. Pola pengembangan larik tidak mencontoh yang ada
(bobot 1)
----
Bagian sampiran pantun
  1. Rima silang pada larik 1 dan 2
  2. Isi kalimat dalam sampiran logis
  3. Struktur kalimat sesuai dengan kaidah
  4. Tidak berkaitan pribadi dengan isi pantun
(bobot 2)
- ---
Bagian isi pantun
  1. Rima silang pada larik 3 dan 4
  2. Isi kalimat logis
  3. Struktur kalimat sesuai dengan kaidah
  4. Tidak berkaitan pribadi dengan isi sampiran
(bobot 2)
- ---

No comments:

Post a Comment