Thursday, March 26, 2020

Cara Pengoperasian Mesin Jahit Manual

Mesin jahit manual atau mesin jahit konvensional merupakan mesin jahit yang lebih dulu dikenal banyak orang yang berfungsi untuk menjahit lurus. Pada awal perkembangannya mesin jahit manual digerakkan dengan tangan yaitu dengan pemasangan kayu engkol pada roda pengatur, kemudian mesin ini digerakkan dengan kaki yaitu dengan dipasang tali mesin pada roda pengatur yang dihubungkan dengan injakan mesin dalam menggerakkannya. 

Pada dikala ini mesin jahit manual tidak lagi (jarang) yang digerakkan dengan ke dua hal di atas, tetapi
dalam pengoperasiannya memakai dynamo, dengan menginjak dynamo yang dihubungkan dengan arus listrik, maka mesin akan bergerak dan lebih efisien.

Mesin jahit sangat mempunyai kegunaan bagi manusia. Tanpa adanya mesin jahit mungkin kita tidak akan memakai baju seindah ini. mesin jahit memang kecil, tapi mempunyai nilai guna yang tinggi. Cara memakai mesin jahit tergolong gampang-gampang susah. Terkadang benangnya putus- putus terus, atau ayunannya kurang stabil dan lain sebagainya. Berikut ini cara pengoperasian mesin jahit manual.

A. Persiapan
Persiapan perlu dilakukan sebelum acara menjahit semoga acara menjahit sanggup berjalan dengan lancar. Beberapa acara persiapan yang perlu dilakukan antara lain sebagai berikut.

1. Persiapan Alat dan Tempat
  1. Gunakan pakaian kerja (celemek).
  2. Menyiapkan lingkungan kerja dari benda yang tidak bekerjasama dengan pekerjaan yang akan dikerjakan, semoga tidak mengganggu konsentrasi kerja.
  3. Menyiapkan mesin jahit dengan membuka tutup mesin atau mengeluarkan mesin dari rumah mesin.
  4. Memeriksa bagian/komponen mesin, kelengkapan maupun kondisinya (baik atau aus).
  5. Mesin disiapkan dalam keadaan higienis tidak berdebu, tidak berminyak, tidak berkarat.
  6. Mencoba menggerakkan/menjalankan mesin dengan tangan, kaki ataupun dengan menginjak pedal bila memakai dinamo, dengarkan bunyi mesin. Mesin yang cukup minyak terdengar halus suaranya, sebaliknya bunyi yang bernafsu atau berisik maka perlu diberi minyak pada daerah yang membutuhkan.

2. Pengisian Benang pada Spul (kumparan)
  1. Letakkan kelos benang pada tiang benang, tarik ujung benang dan selipkan pada lubang sangkutan kemudian tarik ke bawah dan selipkan pada penjepit benang bawah, kemudian tarik ke atas dan gulungkan beberapa putaran ke spul/kumparan yang akan diisi, masukkan ujung benang pada salah satu lubang spul (kumparan).
  2. Masukkan spul (kumparan) ke dalam tiang penggulung benang.
  3. Tekanlah tiang penggulung benang.
  4. Kendurkan pengunci roda putar, sehingga jarum tidak begerak.
  5. Setelah itu jalankan mesin dengan tangan, kaki atau pedal injakan jikalau mesin manual telah dipasang dinamo listrik, spul/ kumparan akan memutar dan berhenti sendiri sesudah terisi benang penuh.
  6. Keluarkan/lepaskan spul/kumparan dari tiang penggulung.
  7. Kencangkan kembali pengunci roda.

3. Pemasangan Spul (kumparan) ke dalam Sekoci
  1. Geser piring epilog rumah sekoci (a).
  2. Lepaskan sekoci dari rumah sekoci (b,c).
  3. Masukkan spul (kumparan) yang telah terisi benang ke dalam sekoci (d).
  4. Ujung benang ditarik, selipkan melalui penggalan bawah penekan benang (e).
  5. Arahkan benang menuju lubang sekoci (f).

4. Pemasangan Jarum pada Mesin Jahit
Dalam pemasangan jarum pada mesin jahit yang perlu diperhatikan dalam memilih/membeli jarum mesin antara lain:
  1. Pilihlah jarum yang ujungnya tajam/runcing.
  2. Berkualitas baik, tidak lekas patah.
  3. Dibuat dari besi yang berlapis nikel, tidak berkarat.
  4. Menyesuaikan nomor jarum dengan jenis kain/bahan yang akan dijahit.
  5. Putarlah roda pencetus untuk menaikkan tiang rumah jarum setinggi mungkin.
  6. Kendurkan sekrup pengikat jarum.
  7. Masukkan jarum ke dalam rumah jarum. Bagian dasar jarum selalu menempel pada penggalan dalam alur tempat/rumah jarum dan kencangan kembali sekrupnya. Pemasangan jarum harus diperhatikan, lantaran pemasangan yang salah, baik letak (jarum terbalik) ataupun kurang ketinggiannya maka akan merusakkan sekoci dan setikan yang terjadi akan terputus-putus atau loncatloncat.
  8. Apabila pada mesin telah terpasang jarum maka lepaskanlah jarum tersebut, periksa dahulu ketajamannya (tidak tumpul), dan perhatikan bentuknya harus lurus (tidak bengkok) serta tidak berkarat. Sekiranya cantik maka pasangkanlah kembali dengan baik.

5. Pemasangan Benang Bagian Atas
Sebelum memasang benang posisikan jarum naik ke atas dengan menekan pengungkit sepatu dan memutar roda mesin. Langkah-langkah pemasangan benang atas:
  1. Masukkan kelos benang pada tiang benang (1).
  2. Ujung benang diarahkan menuju sangkutan benang (2).
  3. Arahkan benang ke bawah diselipkan pada 2 piring benang (3) menuju sangkutan (4) dan (5).
  4. Selanjutnya benang ditarik dimasukkan ke pelatuk pengungkit benang (6).
  5. Benang ditarik masuk ke sangkutan rumah jarum (7).
  6. Benang dimasukkan pada lubang jarum (8).
Perhatikan gambar di bawah ini, alur pemasangan benang atas pada mesin jahit manual/konvensional.
 Mesin jahit manual atau mesin jahit konvensional merupakan mesin jahit yang lebih dulu di Cara Pengoperasian Mesin Jahit Manual
6. Pemasangan Sekoci ke Rumah Sekoci
Sebelum meletakkan/mengembalikan sekoci ke dalam rumah sekoci, perhatikan benang spul yang terjulur keluar. Cobalah periksa kekencangannya dengan cara menarik, rasakan, apakah terlalu kencang, kendur (ditarik sangat praktis terulur) ataukah sedang tarikannya.
  1. Apabila terlalu kencang maka kendurkan mur sekoci dengan obeng kecil.
  2. Sebaliknya apabila benang ditarik sangat praktis terulur maka mur sekoci perlu dikencangkan.
  3. Perhatikan letak jarum mesin, jarum harus berada diatas.
  4. Pegang klep sekoci dengan ibu jari dan telunjuk jari, kemudian masukkan ke dalam rumah sekoci, letaknya harus pas perhatikan posisi anak panah (a).
  5. Tekanlah sekoci sampai terdengar bunyi (klik) dan biarkan benang menjulur ke luar tergantung di luar sekoci (b).
  6. Periksa pengunci rumah sekoci.
  7. Tutup kembali pelat epilog rumah sekoci

7.  Penarikan Benang Bawah
Sebelumnya turunkanlah gigi mesin dengan memutar tombol yang ada (ket. gambar no.16).
Langkah-langkah dalam mengeluarkan benang bawah:
  1. Arahkan tuas penekan sepatu ke atas (a).
  2. Pegang ujung benang yang menjulur pada jarum dengan tangan kiri, sementara ajun memutar roda pengatur sehingga jarum bergerak turun (b).
  3. Benang bawah akan terpancing naik ke atas (c).
  4. Tariklah benang bawah yang keluar (d).
  5. Satukan benang bawah dan atas dengan menariknya tolong-menolong (e).

B. Pengoperasian Mesin Jahit Manual.
Setelah persiapan menjahit dilaksanakan langkah selanjutnya yaitu pengoperasian mesin jahit manual. Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam pengoperasian mesin jahit manual antara  lain sebagai berikut.

1. Mengatur Tegangan Benang.
Untuk sanggup menghasilkan tusuk-tusuk mesin (setikan) yang baik kuat, rata, persilangan sama pada jahitan, kita perlu mengatur tegangan benang atas dan bawah. Tegangan ke dua benang atas dan bawah harus seimbang, kekuatan ukuran harus sama berpengaruh atau tidak longgar (kendor).

Tegangan yang seimbang akan menghasilkan setikan yang baik, halus, rata dan kuat. Benang atas dan bawah sempurna bersilangan di tengah-tengah lapisan kain.
  1. Apabila setikan penggalan atas longgar (mudah terlepas bila ditarik, setikan tidak terlihat persilangannya, terlihat menyerupai benang halus), maka kencangkan sekrup sekoci (a).
  2. Aturlah mur pengatur tegangan benang, arahkan (putar) ke arah nomor lebih besar (b).
  3. Jika setikan penggalan bawah longgar (benang bawah praktis terlepas bila ditarik, maka kendurkan sekrup sekoci (c).
  4. Periksa mur pengatur tegangan benang, putar dan arahkan ke nomor lebih rendah (d).

2. Mengatur Jarak Setikan
Pengaturan jarak setikan harus memperhatikan jenis materi yang akan dijahit. Setikan yang cantik yaitu yang tidak terlalu rapat (kecil-kecil) sehingga sanggup menimbulkan materi berkerut, bahkan kesalahan jawaban jarak yang terlalu rapat sanggup menimbulkan kesulitan dalam pembongkaran dan sanggup menimbulkan kain menjadi robek.
  1. Kain berat dan tebal = 10 setikan untuk 2,5 cm (1 inch) memakai jarum nomor 16.
  2. Kain berat ringan = 12 setikan untuk 2,5 cm (1 inch) memakai jarum nomor 14.
  3. Kain sedang tipis = 14 setikan untuk 2,5 cm (1 inch) memakai jarum nomor 11.

Sebaliknya jarak setikan yang terlalu lebar (setikan lebar-lebar) akan mengurangi kekuatan dari jahitan itu sendiri. Untuk mengatur rapat, renggang, atau panjang pendeknya setikan perhatikan penggalan pengatur jarak setikan yang terdiri dari :
  1. Tiang pengatur jarak setikan dan maju mundur setikan (a).
  2. Mur pengatur atau pengunci jarak setikan (b).

Nomor yang tertera pada piringan kanan kiri tiang pengatur jarak setikan menawarkan kerapatan setikan.
  1. Nomor/angka 7 menawarkan setikan yang renggang atau panjang.
  2. Nomor/angka 15 menawarkan jarak setikan yang sedang.
  3. Sedangkan angka 30 menawarkan jarak setikan yang rapat (setikan kecil-kecil).

Agar jarak setikan sesuai yang kita inginkan cobalah menciptakan setikan pada perca sebelum memulai jahitan. Cara mengatur jarak setikan yaitu sebagai berikut:
  1. Kendurkan sekrup/mur yang ada di sebelah kiri.
  2. Naikkan/turunkan tiang pengatur jarak setikan yang diinginkan dan sekrup/mur dikencangkan kembali

3. Memulai dan Mengakhiri Jahitan
Memulai jahitan
  1. Sepatu mesin dinaikkan dan benang atas dan bawah ditarik bersama ke arah belakang.
  2. Bahan diletakkan di bawah sepatu dan turunkan kembali sepatu mesin.
  3. Tusukkan jarum dengan memutar roda tangan dan jalankan mesin dengan menginjak pedal dinamo atau mengayuh injakan kaki mesin sesuai mesin yang dipakai.
  4. Mulailah dengan pelan, buatlah beberapa setikan sebagai penguat (maju mundur). Dengan menaikkan tiang pengatur jarak setikan, maka jahitan bergerak maju mundur, atau sanggup pula dengan mengangkat tiang sepatu mesin jahitan kita balik menciptakan setikan awal lagi.

Mengakhiri jahitan
  1. Seperti pada memulai jahitan, mengakhiri jahitan pada setiap sambungan sebaiknya diberi penguat pula, dengan menciptakan setikan maju mundur 2-3 kali untuk mengikat ke dua benang (atas dan bawah).
  2. Untuk berpindah pada penggalan lain atau mengakhiri jahitan secara keseluruhan naikkan jarum dan sepatu mesin ke atas.
  3. Kain atau materi yang telah dijahit,ditarik dan arahkan ke kiri atau tubuh kita sehingga benang ikut terulur, kemudian guntinglah dengan menyisakan beberapa cm benang atas (yang menempel dijarum dan benang bawah, semoga jikalau memulai jahitan gres benang tidak lepas).
  4. Bila pekerjaan menjahit telah selesai, lepaskan (cabut) kabel pada stop kontak, bersihkan mesin sebelum ditutup atau disimpan.

No comments:

Post a Comment