Thursday, March 26, 2020

Hewan Langka Di Indonesia

Hewan Langka yaitu binatang yang jumlahnya sangat sedikit/langka, Jika populasi menurun cepat dan jumlahnya diseluruh dunia kurang dari 10.000 Ekor saja. Melihat status keterancaman yang dikeluarkan oleh IUCN Redlist, terdapat banyak binatang orisinil Indonesia yang berada dalam status keterancaman tertinggi yaitu status Critically Endangered (Kritis), IUCN (International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources) 

Kategori konservasi menurut IUCN Redlist diantaranya yaitu Extinct (EX; Punah) misalnya yaitu Harimau Jawa dan Harimau Bali; Extinct in the Wild (EW; Punah Di Alam Liar); Critically Endangered (CR; Kritis) misalnya  Harimau Sumatra, Badak Jawa, Badak Sumatera, Jalak Bali, Orangutan Sumatera, Elang Jawa, Trulek Jawa, Rusa Bawean.
 Hewan Langka yaitu binatang yang jumlahnya sangat sedikit Hewan Langka Di Indonesia
Endangered (EN; Genting atau Terancam) misalnya Banteng, Anoa, Mentok Rimba, Maleo, Tapir, Trenggiling, Bekantan, dan Tarsius., Vulnerable (VU; Rentan) misalnya Kasuari, Merak Hijau, dan Kakak Tua Maluku, Near Threatened (NT; Hampir Terancam) misalnya Alap-alap Doria, Punai Sumba, Least Concern (LC; Berisiko Rendah) misalnya Ayam Hutan Merah, Ayam Hutan Hijau, dan Landak, Data Deficient (DD; Informasi Kurang) misalnya Punggok Papua, Todirhamphus nigrocyaneus, dan Not Evaluated (NE; Belum dievaluasi). Berikut ini beberapa binatang yang terancam punah.
No Nama Hewan Status
1. Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) Binatang endemik jawa di Taman Nasional Ujung Kulon (Banten) dengan populasi hanya 35 hingga 45 ekor saja.
2. Kanguru Pohon Wondiwoi (Dendrolagus mayri)  Dendrolagus inustus berhabitat sebelah utara dan barat pulau Papua, Pulau Yapen, Pulau Salawati, dan Pulau Waigeo. Salah satu jenis kanguru pohon asal Papua ini populasinya diperkirakan sekitar 50 ekor saja.
3. Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) Merupakan mamalia air tawar yang unik. Di Indonesia hidup di Sungai Mahakam dengan populasi sekitar 70 ekor. Pesut Mahakam menempati urutan tertinggi satwa Indonesia yang terancam punah. Secara taksonomi, pesut mahakam yaitu subspesies dari pesut (Irrawaddy dolphin).
4. Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) Mmacan tutul yang hanya ditemukan di hutan tropis, pegunungan dan daerah konservasi Pulau Jawa, Indonesia. Macan tutul ini mempunyai dua variasi warna kulit yaitu berwarna terperinci (oranye) dan hitam (macan kumbang). Macan tutul jawa yaitu satwa indentitas Provinsi Jawa Barat. Disebut juga Macan Kumbang dengan jumlah populasinya diperkirakan di bawah 250 ekor (IUCN 2008).
5. Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) Badak Sumatera merupakan spesies langka dari famili Rhinocerotidae dan termasuk salah satu dari lima spesies rino yang masih ada. Badak sumatera merupakan satu-satunya spesies yang terlestarikan dari genus Dicerorhinus. Merupakan rino bercula dua yang populasinya diperkirakan tidak lebih dari 275 ekor.
6. Kura-kura Hutan Sulawesi (Leucocephalon yuwonoi) Kura-kura endemik sulawesi yang pernah terdaftar sebagai The World’s 25 Most Endangered Tortoises and Freshwater Turtles-2011 dengan populasi kurang dari 250 ekor.
7. Elang Flores (Nisaetus floris) Burung elang endemik Flores dengan populasi antara 150-300 ekor. Elang flores yang merupakan burung pemangsa endemik flores (Nusa Tenggara) ini sekarang menjadi raptor yang paling terancam punah.
8. Rusa Bawean (Axis kuhlii) Rusa endemik pulau Bawean, Jawa Timur. Populasinya antara 250-300. Rusa bawean hanya ditemukan di Pulau Bawean di tengah Laut Jawa di Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Spesies ini tergolong langka dan diklasifikasikan sebagai "terancam punah" oleh IUCN. 
9. Tokhtor Sumatera (Carpococcyx viridis) Burung endemik Sumatera dengan populasi sekitar 70-400 ekor. Tokhtor sumatera termasuk dalam 18 burung paling langka di Indonesia. Burung Tokhtor sumatera didaftar sebagai satwa Kritis yakni status konservasi dengan keterancaman paling tinggi.
10. Katak Merah (Leptophryne cruentata) Katak endemik yang hanya hidup di TN Gunung Halimun-Salak dan TN Gede Pangrango. Populasi tidak diketahui. Meletusnya Gunung Galungggung turut menjadi faktor penyebab penurunan jumlah kodok merah
11. Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) Jalak Bali hanya ditemukan di hutan serpihan barat Pulau Bali. Burung ini juga merupakan satu-satunya spesies endemik Bali dan pada tahun 1991 dinobatkan sebagai lambang fauna Provinsi Bali.  Populasi antara 1.000 – 2.499 ekor (BirdLife, 2001)
12. Celepuk Siau (Otus siaoensis) Celepuk siau yaitu burung endemik yang hanya terdapat di sebuah pulau kecil berjulukan “Siau” di Kabupaten Sangihe, Propinsi Sulawesi Utara. Burung yang masuk dalam kategori keterancaman tertinggi, Kritis (Critically Endangered) ini tidak lagi pernah terlihat kembali semenjak pertama kali ditemukan pada tahun 1866. Populasi kurang dari 50 ekor (BirdLife, 2000).
13. Burung Kacamata Sangihe (Zosterops nehrkorni) Burung Kacamata Sangihe merupakan salah satu dari sekitar 22 jenis burung kacamata (pleci) yang terdapat di Indonesia. Sayangnya, Burung Kacamata Sangihe yang endemik Pulau Sangihe ini tergolong jenis burung langka di Indonesia. Populasi kurang dari 50 ekor (BirdLife, 2000).
14. Gagak Banggai (Corvus unicolor) Gagak ini terdaftar sebagai Spesies Kritis oleh IUCN dan pernah dianggap punah, namun balasannya ditemukan kembali pada survei di Pulau Peleng pada 2007/2008. Populasi antara 50 – 250 ekor (Birdlife, 2011)
15. Tarsius Siau (Tarsius tumpara) Tarsius siau yaitu tarsius orisinil pulau Siau, Sulawesi ini juga terancam punah. Bukan sekedar diberikan status Critically Endangered oleh IUCN Red List. Tarsius tumpara termasuk salah satu dari 25 Primata Paling Terancam Punah di Dunia. Populasi 1.300 ekor (2009).
16. Beruk Mentawai (Macaca pagensis) Beruk mentawai merupakan salah-satu kera endemik Kepulauan Mentawai, Sumatera. Populasinya semakin terancam sehingga oleh IUCN Redlist dikategorikan sebagai satwa berstatus Critically Endangered, tingkatan terakhir sebelum punah. Populasi 2.100-3.700 ekor (2004).
17. Gajah Sumatera (Elephas maximus ssp. sumatranus) Sekitar 2000 hingga 2700 ekor gajah sumatera yang tersisa di alam liar menurut survei pada tahun 2000.
18. Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Orangutan Sumatra yaitu spesies orangutan terlangka. Orangutan Sumatra hidup dan endemik terhadap Sumatra. Populasi 6.500 ekor (2007).
19. Simakobu (Simias concolor) Simakobu yaitu salah satu fauna orisinil Indonesia.. Simakobu ditemukan di Indonesia tepatnya di Pulau Sipora, Pagai Utara, dan Pagai Selatan, serta di Pulau Siberut. Simakobu sekarang bestatus binatang langka. Populasi 6.700 – 17.300 ekor (IUCN, 2006)
20. Kakatua Kecil Jambul Kuning (Cacatua sulphurea) Daerah sebaran kakatua-kecil jambul-kuning yaitu Kepulauan Sunda Kecil, Sulawesi, Bali, dan Timor. Populasi sekitar 7.000 ekor. Spesies ini didaftarkan dalam CITES Appendix I.
21. Burung Trulek Jawa (Vanellus macropterus) Salah satu burung langka yang hanya terdapat (endemik) di Jawa. Burung ini terakhir tercatat keberadaannya pada tahun 1940 di delta Ci Tarum.
22. Kodok Sumatera (Duttaphrynus sumatranus) Kodok Sumatera atau Duttaphrynus sumatranus yaitu amfibi (amphibi) paling langka di Indonesia. Kodok Sumatera, menyandang status Critically Endangered dari IUCN Red List.
23. Kodok Pohon Ungaran (Philautus jacobsoni) Kodok Pohon Ungaran merupakan spesies endemik di dataran tinggi daerah hutan Gunung Ungaran, Semarang, Jawa Tengah. Satus konservasinya menurut IUCN yaitu CR (critically endangered) atau “terancam punah”. 
24. Ekidna Moncong Panjang Barat (Zaglossus bruijnii) Ekidna moncong panjang barat (Zaglossus bruijni) yaitu satu dari empat ekidna yang masih hidup dan satu dari tiga spesies Zaglossus yang terdapat di Papua.
25. Kuskus Beruang Talaud (Ailurops melanotis) Kuskus Beruang Talaud (Ailurops melanotis) yaitu binatang endemik dari Pulau Salibabu serpihan dari Kabupaten Kepulauan Talaud

No comments:

Post a Comment