Wednesday, March 25, 2020

Pembuatan Teladan Dasar Drapping Tubuh Bab Bawah

Walaupun ada aliran memilih kebutuhan materi dengan cara di ukur, cara yang paling gampang ialah lansung menpelkan materi blacu pada badan boneka/dummy. Berikut ini cara memilih berapa panjang dan lebar materi yang diharapkan untuk contoh dasar bab bawah.

Menentukan berapa panjang materi yang diharapkan untuk contoh dasar bab muka, caranya adalah: sisakan materi 3 cm pada bab pinggang(untuk kampuh garis pinggang rok), kemudian tarik materi ke bab bawah melalui garis tengah muka sepanjang yang diinginkan, dari batas panjang yang diinginkan tambahkan lagi 3 cm untuk kelebihan pada bab kelim.

Menentukan berapa lebar materi yang diharapkan untuk contoh dasar bab muka, caranya adalah: sisakan materi 5 cm pada garis tengah muka, kemudian tarik materi dari tengah muka ke bab sisi dimulai dari garis tinggi pinggul, selanjutnya diratakan bab atas dan bab bawah. Kemudian hingga pada garis sisi, tambahkan 3 cm(untuk kampuh). Demikian pula untuk bab belakangnya. Cara memilih kebutuhan materi yang sudah diuraikan di atas apabila digambarkan sanggup dilihat sebagaimana gambar berikut ini.
 Walaupun ada aliran memilih kebutuhan materi dengan cara di ukur Pembuatan Pola Dasar Drapping Badan Bagian Bawah
Keterangan Menentukan Panjang Bahan Yang dibutuhkan
Contoh: Panjang Rok yang akan dibentuk = 50 cm
Kampuh pinggang = 3 cm
Kampuh atau kelim = 3 cm
Maka = 50 + 3 + 3 = 56 cm
Kaprikornus = Panjang materi yang dibutuhkan ialah 56 cm

Keterangan Menentukan Lebar Bahan Yang dibutuhkan
H =Hips =Lingkar Pinggul
Kelonggaran = ialah kelonggaran untuk lingkar pinggul dan ditambah dengan sisi = 3 cm
Contoh H = 88 = 3 cm
Kelonggaran pinggul = 1 cm = 3 cm
Kampuh sisi = 3 cm
Kampuh untuk tengah muka atau tengah belakang = 5 cm
Maka = H : 4 = 88 : 4 = 22 = 22 + 1 + 3 + 5 = 31 cm
Kaprikornus Lebar materi yang dibutuhkan ialah 31 cm.

Ukuran materi belacu/caliko untuk contoh dasar rok dengan teknik drapping adalah
1) Bagian belakang
Lebar = ¼ lingkar pinggul + 9 cm( 5 cm + 1 + 3 cm)
Panjang = panjang rok + 6 cm( 3 cm + 3 cm)
Ukuran 5 cm pada bab pinggir ialah kelebihan materi yang disisakan untuk bab tengah belakang, 1 cm ialah kelebihan untuk kelonggaran dan 3 cm ialah untuk kampuh bab sisi, maka garis putus-putus(- - -) tegak lurus, ialah garis lurus tengah belakang. Garis putus-putus melebar, ialah garis batas lebar pinggul pada titik pinggul tertinggi yang diukur tegak lurus dari garis tengah belakang hingga batas garis sisi, biasa juga disebut dengan Horizontal Balance Line (HBL). Dengan klarifikasi ini, maka ukuran yang dipakai sanggup berubah sesuai dengan kebutuhan besar atau kecilnya ukuran boneka atau dummy yang di pakai atau digunakan.

2) Bagian muka
Lebar = ¼ lingkar pinggul + 9 cm( 5 cm + 1 + 3 cm)
Panjang = panjang rok + 6 cm( 3 cm + 3 cm)
Ukuran 5 cm pada bab pinggir ialah kelebihan materi yang disisakan untuk bab tengah muka, dan 1 cm ialah kelebihan untuk kelonggaran, maka garis putus-putus(- - -) tegak lurus ialah garis lurus tengah muka. Garis melebar, ialah garis batas tinggi pinggul yang diukur tegak lurus dari garis tengah muka, biasa juga disebut dengan Horizontal Balance Line (HBL).. Dengan klarifikasi ini, maka ukuran yang dipakai sanggup berubah sesuai dengan kebutuhan besar atau kecilnya ukuran boneka atau dummy yang di pakai atau digunakan.

1. Memulir Bagian Muka (membuat contoh rok bab muka)
Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum memulai mendraping atau memulir pada paspop/boneka ialah menyiapkan materi belacu/muslin. Bahan yang sudah rapi, dilengkapi dengan gejala sebagaimana yang sudah dilihat pada gambar. Membuat contoh rok teknik drapping bab muka dilakukan dengan beberapa langkah kerja sebagaimana terlihat pada gambar berikut ini.

a) Menyemat materi draping pada boneka
Yang menjadi pekerjaan kunci dalam menciptakan contoh dasar rok dengan teknik draping ialah garis tengah muka dan garis tinggi pinggul. Dua garis horizontal dan garis fertikal ini, harus tepat pada garis body line dan dihentikan bergerak, jadi urutan menyemat materi pada boneka adalah:
(a) Pada titik pinggang tengah muka
(b) Pada titik persilangan tinggi pinggul pada bab tengah muka
(c) Pada titik persilangan tinggi pinggul pada bab sisi
 Walaupun ada aliran memilih kebutuhan materi dengan cara di ukur Pembuatan Pola Dasar Drapping Badan Bagian Bawah
b) Menata rok pada bab pinggang.
Yang perlu diperhatikan pada ketika menata materi pada bab pinggang adalah:
  • Pada ketika menata materi pada bab pinggang, kampuh yang dilebihkan 3 cm sanggup di gunting, semoga tidak mengganggu pada ketika menciptakan kupnat/lipit pantas.
  • Jangan hingga ada serat materi dipaksakan pada ketika menciptakan lipit pantas/kupnat. Lipit atau kupnat di buat mengikuti jatuhnya materi atau arah serat.
  • Kalau akan membuang materi pada bab sisi, usahakan tidak lebih dari 2,5 cm masuk dari garis lurus(garis bantu). Apabila terlalu banyak membuang materi di sisi akan mempengaruhi jatuh materi pada bab pinggul ke bawah.
  • Apabila sisa materi yang akan di kupnat 5 cm, kupnat sanggup dibentuk satu, dengan cara separohnya(2,5 cm) di buang ke sisi dan 2, 5 cm lagi untuk kupnat.
  • Apabila sisa materi yang akan di kupnat cukup banyak, sebaiknya dibentuk kupnatnya dua.
  • Baik membuang materi di sisi maupun menciptakan kupnat usahakan satu kupnat lebarnya tidak lebih dari 3 cm.

2. Memulir Bagian Belakang(membuat contoh rok bab belakang)
Memulir atau menciptakan contoh dasar draping rok bab belakang cara dan teknik serta prinsipnya sama dengan pembuatan contoh rok draping bab muka.

a) Menyemat materi draping pada boneka/model
Yang menjadi pekerjaan kunci dalam menciptakan contoh dasar rok dengan teknik draping bab belakang, prinsipnya sama dengan bab muka yaitu garis tengah belakang dan garis tinggi pinggul. Dua garis horizontal dan garis fertikal ini, harus tepat pada garis bidy line dan dihentikan bergerak, yang di atur hanya sisa materi pada bab pinggang, jadi urutan menyemat materi pada boneka adalah:
(a) Pada titik pinggang tengah belakang.
(b) Pada titik persilangan tinggi pinggul pada bab tengah belakang.
(c) Pada titik persilangan tinggi pinggul pada bab sisi
 Walaupun ada aliran memilih kebutuhan materi dengan cara di ukur Pembuatan Pola Dasar Drapping Badan Bagian Bawah
b) Menata rok pada bab pinggang.
Yang perlu diperhatikan pada ketika menata materi pada bab pinggang adalah:
  • Pada ketika menata materi pada bab pinggang, kampuh yang dilebihkan 3 cm sanggup di gunting, semoga tidak mengganggu pada ketika menciptakan kupnat/lipit pantas.
  • Jangan hingga ada serat materi dipaksakan pada ketika menciptakan lipit pantas/kupnat. Lipit atau kupnat di buat mengikuti jatuhnya materi atau arah serat.
  • Kalau akan membuang materi pada bab sisi, usahakan tidak lebih dari 2,5 cm masuk dari garis lurus(garis bantu). Apabila terlalu banyak membuang materi di sisi akan mempengaruhi jatuh materi pada bab pinggul ke bawah.
  • Apabila sisa materi yang akan di kupnat 5 cm, kupnat sanggup dibentuk satu, dengan cara separohnya(2,5 cm) di buang ke sisi dan 2, 5 cm lagi untuk kupnat.
  • Apabila sisa materi yang akan di kupnat cukup banyak, sebaiknya dibentuk kupnatnya dua.
  • Baik membuang materi di sisi maupun menciptakan kupnat usahakan satu kupnat lebarnya tidak lebih dari 3 cm.
  • Semakin kecil lebar kupnat semakin kecil atau sedikit lebar materi yang dibuang pada bab sisi akan semakin lebih baik.

3. Menyatukan Pola Depan dan Belakang
Setelah Pola bab muka dan belakang selesai, pekerjaan terakhir ialah menyatukan contoh muka dengan contoh belakang semoga di penilaian ketepatan garis contoh dengan garis tubuh, maksudnya adalah, hasil draping bab muka garispola pada pinggang dan pinggul harus sama, oleh lantaran itu apabila ada perbedaan atau selisih, pada ketika menyatukan contoh muka dan belakang, supaya diperbaiki. Cara menyatukan contoh muka dengan belakang ialah sebagaimana terlihat pada gambar:
 Walaupun ada aliran memilih kebutuhan materi dengan cara di ukur Pembuatan Pola Dasar Drapping Badan Bagian Bawah
  • Kampuh sisi bab belakang lepas atau tidak di lipat dan di arahkan ke bab muka;
  • Kampuh sisi bab muka supaya dilipat, semoga sanggup melihat pertemuan titik dan garis pinggang serta pinggul;
  • Rapikan kembali garis pola, yang merupakan garis yang sudah disempurnakan dan siap untuk menjadi garis pola;
  • Hasil draping apabila dilihat dari muka, sisi dan belakang, harus terlihat rata baik tengah muka, tengah belakang, maupun pada bab kelim harus rata, tidak ada yang terlihat turun atau naik atau melenting, semua rapi, damai dan jatuh materi secara alami.

No comments:

Post a Comment