Fauna yakni khazanah segala macam jenis binatang yang hidup di penggalan tertentu atau periode tertentu.. Indonesia mempunyai keragaman fauna yang sangat tinggi. Keragaman tersebut dikarenakan fauna yang ada di Indonesia dipengaruhi oleh persebaran fauna dari Asia dan Australia.
Wilayah persebaran fauna pertama kali diperkenalkan oleh Sclater (1858) dan lalu dikembangkan oleh Huxley (1868) dan Wallace (1876). Penulisan nabatah dan alam binatang biasanya ditulis di depan nama geografis. Persebaran fauna di Indonesia terdiri atas tiga wilayah tipe fauna, yaitu fauna tipe Asia, fauna tipe peralihan, dan fauna tipe Australia. Alfred Russel Wallace mengelompokkan persebaran fauna di dunia menjadi 6 wilayah, yaitu :
Zona Asiatis wilayah penyebarannya tersebar di daerah Asia Tenggara dan Asia Selatan. Fauna Indonesia yang masuk di wilayah ini hanya di Indonesia penggalan barat. Fauna ini tersebar di penggalan Barat yang meliputi Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Daerah ini juga disebut daerah fauna dataran Sunda.
Fauna Indonesia penggalan barat meliputi hewan-hewan yang menyerupai dengan hewan-hewan di Asia, menyerupai harimau, orangutan, badak, kerbau, dan beruang. Hewan-hewan ini hidup di penggalan barat Indonesia, yaitu Sumatra, Jawa, Kalimantan, Bali, dan perairan di sekitarnya. Ciri-ciri fauna tipe Asiatis adalah: terdapat binatang menyusui bertubuh besar, banyak sekali macam monyet dan ikan air tawar; Jarang ditemukan jenis burung yang berwarna.
Fauna Asiatis antara lain adalah: gajah, warak Jawa, warak Sumatra, banteng, beruang, kancil, kukang, pesut, orang utan, macan tutul, dan burung beo.
B. Zona Australis
Zona Australis wilayah ini meliputi daerah Australia, Selandia baru, Papua, Maluku, dan pulau-pulau sekitarnya.. Binatang-binatangnya mempunyai kesamaan dengan binatang-binatang di benua Australia. Daerah ini juga disebut fauna dataran Sahul.
Fauna Indonesia penggalan timur meliputi hewan-hewan yang menyerupai dengan hewan-hewan di Australia, menyerupai burung kasuari, cendrawasih, dan kanguru. Hewan-hewan tersebut hidup di penggalan timur Indonesia, yaitu di Papua, sekitar Kepulauan Aru dan Pulau Halmahera.
Ciri-ciri fauna tipe Australis: terdapat binatang berkantung, mamalia menyusui berukuran kecil, iklan air tawar dalam jumlah yang sedikit, terdapat burung yang mempunyai bermacam-macam warna. Beberapa pola fauna Australis antara lain kuskus, rusa, buaya, kanguru, cendrawasih, burung kakatua, koala dan ikan payang.
Zona PeralihanCiri-ciri fauna tipe Australis: terdapat binatang berkantung, mamalia menyusui berukuran kecil, iklan air tawar dalam jumlah yang sedikit, terdapat burung yang mempunyai bermacam-macam warna. Beberapa pola fauna Australis antara lain kuskus, rusa, buaya, kanguru, cendrawasih, burung kakatua, koala dan ikan payang.
Fauna peralihan tersebar di Maluku, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Daerah fauna Peralihan dibatasi oleh garis Wallace yang membatasi dengan fauna di dataran Sunda dan garis Weber yang membatasi dengan fauna di dataran Sahul.
Fauna yang terdapat di daerah ini mempunyai ciri khusus yang berbeda dengan fauna Asia dan Australia alasannya yakni merupakan peralihan dari fauna Asiatis dan fauna Australis. Adapun pola fauna peralihan antara lain kuskus, kerbau liar, kuda liar, burung nuri, babirusa, biawak, dan burung maleo.
Di daerah fauna peralihan juga terdapat fauna endemik seperti: Komodo di Pulau Komodo dan pulau-pulau sekitarnya, tapir, burung Kasuari di Pulau Morotai, Obi, Halmahera dan Bacan.
C. Zona Ethiopian
Zona Efhiopian wilayah persebarannya meliputi benua Afrika dari sebelah selatan gurun Sahara, Madagaskar, dan Asia Barat. Hewan yang khas daerah ini yakni Gajah Afrika, Badak Afrika, Gorila, Baboon, Simpanse, Jerapah, mamalia padang rumput menyerupai Zebra, Antilope, Kijang, Singa, dan mamalia pemakan serangga yaitu, Trenggiling. Mamalia endemik di wilayah ini yakni kuda nil yang hanya terdapat di sungai nil, Mesir.
Namun di Madagaskar juga terdapat kuda nil namun lebih kecil. Wilayah Ethiopian juga mempunyai binatang yang hampir sama dengan di wilayah oriental menyerupai golongan kucing, bajing, tikus, babi hutan, kelelawar, dan anjing.
D. Zona Neartik
Zona Neartik wilayah persebarannya meliputi daerah Amerika Serikat, Amerika Utara akrab kutub utara, dan Greenland. Hewan khas daerah ini yakni Kalkun liar, Tikus berkantung di gurun pasir timur, Bison, Muskox, Caribou, Domba Gunung, Antilop, tupai dari Amerika Utara. Di daerah ini juga terdapat beberapa jenis binatang yang ada di wilayah paleartik seperti, kelinci, kelelawar, anjing, kucing, dan bajing
E. Zona Neotropik
Zona Neotropik wilayah persebarannya meliputi daerah Amerika Selatan, dan penggalan selatan Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar beriklim tropik dan penggalan selatan beriklim sedang. Hewan endemiknya ikan piranha dan belut listrik di sungai Amazon, Ilama (sejenis unta) di padang pasir Atacama (Peru), tapir, dan monyet hidung merah.
Neotropikal sangat populer sebagai wilayah fauna Vertebrata alasannya yakni jenisnya yang sangat bermacam-macam dan spesifik menyerupai beberapa jenis monyet, trenggiling, beberapa jenis reptil menyerupai buaya, ular, kadal, beberapa spesies burung, armadillo, dan ada sejenis kelelawar penghisap darah.
F. Zona Paleartik
Zona Paleartik wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh benua Eropa, rusia, daerah sekitar kutub utara hingga pegunungan himalaya, kepulauan Inggris di Eropa barat hingga Jepang, selat Bering di pantai Pasifik dan benua Afrika paling utara.
Beberapa jenis fauna paleartik yang tetap bertahan di lingkungan aslinya yaitu, panda di cina, unta di afrika utara, binatang kutub menyerupai rusa, kucing kutub, beruang kutub. Binatang yang berasal dari wilayah ini antara lain, kelinci, banyak sekali spesies anjing, kelelawar, tupai dan kijang telah menyebar ke wilayah lain.
No comments:
Post a Comment