Pola sangat penting artinya dalam menciptakan busana. Baik tidaknya busana yang dikenakan di tubuh seseorang (kup) sangat dipengaruhi oleh kebenaran contoh itu sendiri. Pola-pola pakaian yang berkualitas akan menghasilkan busana yang lezat dipakai, indah dipandang dan bernilai tinggi, sehingga akan tercipta suatu kepuasan bagi si pemakai. Salah satu contoh busana yang perlu dipelajari yaitu contoh dasar untuk laki-laki dewasa.
Dari sekian banyak contoh dasar berdasarkan aku contoh busana laki-laki merupakan contoh yang sangat sederhana. Dikatakan sederhana sebab ukuran dan jenis potongan yang tidak banyak. Misalnya saja ukuran yang diharapkan untuk menggambar contoh dasar untuk pria, hanya membutuhkan empat jenis ukuran, yaitu lingkar badan, lingkar leher, panjang pundak dan panjang punggung. Dibawah ini sanggup dilihat cara mengambil ukuran satu persatu.
- Lingkar badan, diukur sekeliling tubuh terbesar ditambah 4 cm
- Panjang bahu, diukur dari pundak tertinggi pada leher hingga pundak terendah
- Lingkar leher, diukur sekeliling pangkal leher
- Panjang punggung, diukur dari tulang leher Belakang dalam posisi lurus hingga batas pinggang.
Ukuran yang di butuhkan :
Lingkar tubuh = 86 cm
Lingkar leher = 40 cm
Panjang pundak = 17 cm
Panjang Punggung = 46 cm
Keterangan Pola Dasar Pria
- A - B = yaitu ½ lingkar badan. B - B1 = 3 cm. B1 - D = panjang punggung.
- Buat garis empat persegi A – B – D – C. A - E = ½ A - B,. C - F = ½ C - D.
- Hubungkan E dan F dengan garis putus-putus.
- B - G = 1/6 lingkar leher ditambah 1 cm, hubungkan B1 dengan G menyerupai gambar.
- B1 - H = ½ ukuran panjang punggung, buat garis horizontal dari H ke J.
- E - E1 = 3 cm, dibentuk garis datar kekiri dan kanan.
- G - I = ukur panjang bahu
- H - H1 = ½ lebar punggung, dibentuk garis vertikal hingga garis bahu.
- Hubungkan I dengan K menyerupai gambar (lingkar kerung lengan contoh belakang)
- A - A1 = 1/6 lingkar leher ditambah 1 cm.
- A - A2 = 1/6 lingkar leher ditambah 1,5 cm.
- Hubungkan A1 dengan A2 menyerupai gambar (leher potongan muka).
- A1 - d = panjang bahu.
- J - J1 = ½ lebar muka, dibentuk garis vertikal hingga garis pundak di namakan titik d1.
- Hubungkan d dengan K menyerupai gambar (lingkar kerung lengan contoh potongan muka)
b. Pola Lengan
Ukuran yang Diperlukan
1). Lingkar kerung lengan = 40 cm (diukur dari contoh badan)
2). Tinggi puncak lengan = 12 cm
3). Panjang lengan = 24 cm
Keterangan Pola Lengan
- Menggambar contoh lengan dimulai dai titik A yang merupakan puncak lengan.
- A - B = panjang lengan.
- A - C = ukuran tinggi puncak lengan, buat garis hingga ke titik D dan E, sesudah diukur dari titik A ½ lingkar kerung lengan yang ukurannya bertemu dengan garis dari tititk C.
- Buat garis putus-putus (garis bantu) dari A ke D dan dari A ke E.
- Garis bantu dari A ke D dan A ke E dibagi tiga. 1/3 dari A ke D
- diberi titik A1 dan dari A ke E dinamakan titik A2.
- A1 - A4 = A2 - A3 = 1,5 cm.
- Titik D1 = 1/3 D - A
- D ke D1 dibagi dua dinamakan titik D2.
- D2 - D3 = 0,5 cm.
- Hubungkan A dengan A4 dengan D1, D3 dan D menyerupai gambar (lingkar kerung lengan potongan muka).
- Hubungkan A dengan A3 dan E menyerupai gambar (lingkar kerung lengan potongan belakang).
- G - G1 = E1 - E2 = 1,5 cm.
- Hubungkan E dengan E2 (sisi lengan potongan belakang), dan D dengan G menyerupai gambar (sisi lengan potongan muka)
No comments:
Post a Comment