berbagi contoh busana untuk model tertentu, harus diawali dengan menganalisa bentuk tubuh. Dengan menganalisa bentuk tubuh, kita akan mengerti bab mana dari contoh yang perlu dimodifikasi, atau perlu dirubah, atau perlu sentuhan garis contoh yang khusus. Perbaikan contoh sanggup terjadi dimana saja diseluruh badan model.
Analisa bentuk badan yakni menganalisa bentuk badan model untuk mengetahui secara detail bentuk badan dan posisi/letak garis badan yang perlu diukur untuk keperluan pembuatan contoh busana dan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pada badan seseorang, sehingga bentuk contoh yang dibentuk sesuai dengan bentuk badan model. Salah satu bab badan yang perlu dianalisis yakni bab pinggul dan perut ibarat pada gambar di bawah ini.
Keterangan:1. Bentuk I : perut dan pinggul rata
2. Bentuk R : pinggul rata dan turun, perut menonjol ke depan
3. Bentuk S : pinggul dan paha besar, perut rata
4. Bentuk O1 : perut menonjol tinggi (ke atas) pantat menonjol turun
5. Bentuk O2 : perut dan pantat menonjol pada garis yang sama
Bentuk pinggul dan perut perlu dianalisis, lantaran akan mensugesti teknik pembuatan contoh busana bab bawah atau Rok. Oleh alasannya yakni itu mari kita bahas masing-masing dari bentuk badan di atas satu persatu.
1. Bentuk I: Perut dan Pinggul Rata
Bentuk badan nomor satu, perut dan pinggul hampir rata, sehingga apabila dibuatkan busana bab bawah, hanya memerlukan sedikit kupnat, lantaran jarak antara garis pinggang dengan titik tinggi pinggul hanya erat atau sedikit.
2. Bentuk R: Pinggul Rata dan Turun, Perut Menonjol ke Depan
Bentuk badan nomor dua, pinggul rata dan turun, kemudian perut menonjol ke depan sehingga apabila dibuatkan busana bab bawah, memerlukan kupnat lebih lebar bab muka dari pada bab belakang, lantaran jarak antara garis pinggang dengan titik tinggi pinggul bab depan/muka lebih jauh dari bab belakang.
Selanjutnya jikalau diperhatikan bentuk perut dan pinggul, kupnat bab depan lebih pendek dari kupnat bab belakang biar tidak terambil bab perut yang menonjol. Panjang kupnat dibentuk hingga batas awal tinggi perut dan batas awal tinggi panggul.
Bentuk badan nomor tiga, pinggul dan paha, besar, perut rata. Apabila dibuatkan busana bab bawah, memerlukan kupnat bab belakang lebih lebar dan lebih banyak dari pada bab muka, lantaran jarak antara garis pinggang dengan titik tinggi pinggul bab belakang lebih jauh dari bab muka.
4. Bentuk O1: Perut Menonjol Tinggi (ke atas) Pinggul juga Menonjol
Bentuk badan nomor empat, perut dan pinggul sama-sama menonjol. Apabila dibuatkan busana bab bawah, memerlukan kupnat bab belakang lebih lebar dan lebih banyak dari pada bab muka, lantaran jarak antara garis pinggang dengan titik tinggi pinggul bab belakang lebih jauh dari bab muka. Kupnat bab muka jauh lebih pendek dari kupnat bab belakang, lantaran perut sangat tinggi, jadi kupnatnya harus pendek, jangan hingga melewati tinggi perut.
5. Bentuk O2: Perut dan Pinggul Menonjol Pada Garis yang Sama
Bentuk badan nomor lima hampir sama dengan bentuk badan nomor empat yaitu perut dan pinggul sama-sama menonjol, perbedaannya, nomor lima perut tidak terlalu ke atas dan pinggul lebih besar serta lebar dari pada nomor empat. Lebar kupnat muka dan belakang pada nomor lima hampir
sama, Cuma kupnat belakang lebih panjang dari kupnat bab muka/depan. Karena tinggi perut lebih erat ke garis pinggang dari pada bab belakang.
Kelima bentuk pinggul dan pinggang di atas, sanggup juga lebih diperjelas dengan memperhatikan gambar berikut ini.
Pengaruh bentuk pinggul dan perut pada garis contoh terletak pada kupnat dan garis yang ada tanda panah warna merah. Semakin jauh jarak antara garis tegak lurus (horizontal) dengan titik pertemuan garis lebar(fertikal) pada bab pinggang, semakain lebar kupnat yang dibutuhkan, sebagaimana terlihat pada gambar contoh yang ditunjuk oleh anak panah merah. Demikian juga sebaliknya, semakin erat jarak garisnya semakin kecil lebar kupnat yang diperlukan.
No comments:
Post a Comment