Ada tiga cara untuk mengumpulkan data, yaitu : wawancara (interview) : cara mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan secara pribadi kepada narasumber. Kuesioner (angket) : cara mengumpulkan data dengan mengirim daftar pertanyaan kepada narasumber. Observasi (pengamatan) yaitu cara mengumpulkan data dengan mengamati obyek atau kejadian.
Berdasarkan cara memperoleh, data terbagi menjadi dua, sebagai berikut
- Data primer yaitu data yang diperoleh secara pribadi dari sumbernya.. Contoh: Data banyak anggota keluarga dengan melaksanakan wawancara dari sumber data, data mata pelajaran yang disukai dengan memberikanmangket kepada siswa, data tinggi tubuh dengan melaksanakan pengamatan pengukuran tinggi badan.
- Data skunder yaitu data yang diperoleh secara tidak pribadi (diperoleh dari pihak lain). Contoh: Data ihwal nilai kurs rupiah diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik), data banyaknya siswa Sekolah Menengah Pertama dalam satu kota/kabupaten, diperoleh dari Dinas Pendidikan, data banyaknya penduduk pada satu desa diperoleh dari informasi di kelurahan setempat.
Ayo Kita Menalar
Agar lebih memahami bagaimana mengumpulkan data dan cara apa yang sempurna untuk mengumpulkan data tersebut, coba diskusikan hal berikut dengan temanmu
- Cara apa yang paling sempurna untuk memperoleh data ihwal jarak rumah semua siswa ke sekolah, alat transportasi apa yang paling banyak dipakai siswa untuk berangkat sekolah, dan jam berapa siswa berangkat dari rumah?
- Termasuk data primer atau skunder?
- Cara apa yang paling sempurna untuk memperoleh data ihwal tinggi tubuh semua siswa di kelasmu, coba jelaskan?
- Cara apa yang paling sempurna untuk memperoleh data ihwal jenis tanyangan televisi yang paling di sukai di wilayah RT daerah tinggal kalian, coba jelaskan?
- Cara apa yang paling sempurna untuk memperoleh data ihwal perkembangan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat dalam satu ahad terakhir, coba jelaskan?
1. Cara yang paling sempurna untuk memperoleh data ihwal jarak rumah semua siswa ke sekolah, alat transportasi apa yang paling banyak dipakai siswa untuk berangkat sekolah, dan jam berapa siswa berangkat dari rumah yaitu dengan angket yang sudah disiapkan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan hal tersebut.
2. Termasuk data primer, alasannya yaitu cara mendapat data secara pribadi dari sumber data yaitu siswa.
3. Cara yang paling sempurna untuk memperoleh data ihwal tinggi tubuh semua siswa di kelasmu, yaitu dengan pengamatan pribadi aktivitas penimbangan berat tubuh siswa satu persatu.
4. Cara yang paling sempurna untuk memperoleh data ihwal jenis tayangan televisi yang paling disukai di wilayah RT daerah tinggal kalian, yaitu dengan wawancara pribadi dengan menyiapkan daftar pertanyaan dan dengan cara membagikan angket kepada masyarakat di wilayah RT..
5. Cara yang paling sempurna untuk memperoleh data ihwal perkembangan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar dalam satu ahad terakhir, yaitu dengan membaca koran setiap hari selama seminggu atau melihat tayangan televisi ihwal nilai kurs Rupiah. Data yang diperoleh yaitu data skunder alasannya yaitu data berasal dari pihak lain contohnya BPS.
A. Menyajikan Data Dalam Bentuk Tabel
Data masih belum sanggup memperlihatkan informasi yang lengkap, apabila belum disajikan dengan benar. Agar data memiliki makna, maka data harus diolah dan disajikan dalam banyak sekali bentuk penyajian. Secara umum, ada 2 cara penyajian data yang sering digunakan, yaitu dengan tabel atau daftar dan grafik atau diagram.
Salah satu cara penyajian data yang lebih baik daripada penyusunan data secara naskah yaitu penyajian data dalam bentuk daftar baris dan kolom (tabel). Tabel adalah, daftar yang berisi ikhtisar sejumlah data-data informasi yang biasanya berupa kata-kata maupun bilangan yang tersusun dalam urutan kolom dan baris.
1. Tabel Baris Kolom
Tabel baris kolom merupakan penyajian data dalam bentuk tabel dengan bentuk susunan baris dan kolom yang saling berhubungan .Tabel ini dipakai untuk data yang terdiri dari beberapa baris dan satu kolom.
2. Tabel Kontigensi
Tabel kontingensi merupakan bab dari tabel baris kolom, akan tetapi tabel ini memiliki ciri khusus, yaitu untuk menyajikan data yang terdiri atas dua faktor atau dua variabel, faktor yang satu terdiri atas b kategori dan lainnya terdiri atas k kategori, sanggup dibentuk daftar kontingensi berukuran b x k dengan b menyatakan baris dan k menyatakan kolom.
3. Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel distribusi frekuensi sanggup didefinisikan sebagai sebuah tabel yang berisi nilai-nilai data,dengan nilai-nilai tersebut dikelompokkan kedalam interval -interval dan setiap interval nilai masing-masing memiliki frekuensinya.
Tabel distribusi frekuensi merupakan salah satu bentuk penyajian data , tabel distribusi frekuensi dibentuk untuk menyederhanakan bentuk dan jumlah data sehingga dikala disajikan kepada para pembaca sanggup dengan gampang dipahami.
Istilah yang dipakai di dalam Tabel Distribusi Frekuensi
- Kelas Interval yaitu kelompok nilai data yang berupa interval a-b merupakan kelas interval pertama c-d merupakan kelas interval kedua e-f merupakan kelas interval ketiga,dst.
- Ujung bawah yaitu bilangan yang terdapat disebelah kiri interval nilai data untuk setiap kelas interval.
- Ujung atas yaitu bilangan yang terdapat disebelah kanan interval nilai data untuk setiap kelas interval
- Batas bawah yaitu bilangan yang diperoleh dengan cara ujung bawah dikurangi ketelitian data yang digunakan
- Batas atas yaitu bilangan yang diperoleh dengan cara ujung atas ditambah data ketelitian yang digunakan.
- Titik tengah yaitu bilangan yang di peroleh dengan cara ujung bawah ditambah ujung atas, lalu akhirnya dibagi dua untuk setiap kelas interval
- Panjang kelas yaitu bilangan yang diperoleh dari jarak/selisih antara ujung bawah dan ujung atas, dengan ujung bawahnya termasuk dihitung
Ayo Kita Menalar
Coba nalarkan pikiran kalian dengan menyelesikan aktivitas berikut ini
1. Coba apa persamaan dan perbedaan dari tabel baris kolom, tabel kontingensi, dan tabel distribusi frekuensi.
Persamaan
Ketiganya berfungsi untuk menyajikan data semoga gampang dipahami oleh pembaca.
Perbedaan
Tabel baris dan kolom hanya menyajikan satu variabel saja, dalam tabel kontigensi sanggup menyajikan lebih dari satu variabel.
2. Jika diketahui data nilai ulangan harian dari 20 siswa yaitu sebagai berikut.
57 | 87 | 85 | 75 | 60 | 95 | 85 | 78 | 98 | 73 |
65 | 80 | 90 | 84 | 87 | 78 | 90 | 95 | 65 | 63 |
- Urutkan data, biasanya diurutkan dari nilai yang paling kecil. Tujuannya semoga range data diketahui dan mempermudah penghitungan frekuensi tiap kelas! 57, 60, 63, 65, 65, 73, 75, 78, 78, 80, 84, 85, 87, 87, 90, 90, 95, 95, 95, 98
- Tentukan range (rentang atau jangkauan) Range = nilai maksimum – nilai minimum. 98 - 57 = 41.
- Misalkan banyak kelas yaitu 6. Maka panjang kelas yaitu 41 : 6 = 6,8 menjadi 7.
- Tentukan nilai batas bawah kelas pada kelas pertama. Nilai ujian terkecil = 57. Penentuan nilai batas bawah kelas bebas saja, asalkan nilai terkecil masih masuk ke dalam kelas tersebut.
Nilai | Banyak Siswa |
---|---|
57 - 63 | 3 |
64 - 70 | 2 |
71 - 77 | 2 |
78 - 84 | 4 |
85 - 91 | 5 |
92 - 98 | 4 |
Jumlah | 20 |
No comments:
Post a Comment