Friday, March 13, 2020

Menelaah Struktur Dongeng Fantas

Cerita Fant*si merupakan sebuah karya yang dibangun dalam alur penceritaan yang normal namun bersifat imajinatif dan hayali. Biasanya dalam setting, penokohan, maupun konflik tidak realistis bahkan terkesan dilebih-lebihkan dan mustahil terjadi di dunia nyata.

A. Struktur Teks
Struktur teks ialah bagian-bagian sebuah teks yang mencirikan suatu teks. Bagian-bagian itu menjabarkan ciri bagain awal, inti, dan epilog teks dalam fungsi komunikasi tertentu. Pada dasarnya, Teks kisah ini hanya terdiri dari 3 struktur bagian, yaitu orientasi, komplikasi, resolusi. Berikut ini klarifikasi mengenai struktur teksnya.

1. Orientasi (Pengenalan)
Di belahan ini, penulis mengenalkan tokoh, tabiat tokoh, latar (tempat, suasana, sosial dan waktu), dan konflik yang terjadi dalam cerita. Dengan kata lain, di belahan orientasi pembaca telah sanggup menemukan jawaban siapa, dimana, dan kapan suatu kisah terjadi. Di belahan ini juga, penulis sanggup berbagi deskripsi tokoh, latar, dan konflik cerita.

2. Komplikasi (Konflik/Permasalahan)
Di belahan ini, penulis menghadirkan konflik atau masalah-masalah yang menjadi inti cerita. Masalah tersebut dikembangkan menjadi rangkaian kisah dengan alur yang menarik. Di belahan ini pula, penulis berbagi inti kisah dengan mengacu pada hubungan alasannya ialah tanggapan hingga mencapai puncak cerita. Dengan kata lain, di belahan komplikasi ini, pembaca sanggup mengetahui bagaimana kisah mengalir dari sebuah permasalahan atau konflik awal, kemudian menjadi semakin rumit, dan mencapai puncak.

3. Resolusi (Penyelesaian Masalah)
Resolusi merupakan belahan selesai dari teks kisah ini. Itu berarti tidak ada lagi penambahan konflik gres di tahapan ini. Dengan kata lain, penulis hanya menghadirkan penyelesaian duduk kasus atas konflik-konflik yang ada sebagai epilog cerita.

Pehartikan pola teks kisah berikut ini
Belajar dengan Gajah Mada
StrukturKalimat
OrientasiMinggu pagi yang cerah Ardi, Handi, dan Dani berada di Candi Trowulan. Mereka merupakan siswa pilihan dari sebuah Sekolah Menengah Pertama yang sedang melaksanakan kiprah pengamatan untuk karya ilmiah remaja. Di tengah keramaian orang yang sedang berwisata, mereka sibuk menuntaskan laporannya.
Komplikas“Tolooong,“ tiba-tiba terdengar bunyi Handi berteriak minta tolong. Dani dan Ardi yang berada tidak jauh dari daerah itu segera berlari menghampiri. Betapa kagetnya mereka berdua melihat Handi berada di sebuah lubang dan hanya kelihatan tangannya. Dengan reflek Ardi dan Dani menarik berusaha menolong Handi. Tapi “Aaahh...! terdengar teriakan keras dan mereka bertiga terseret masuk ke lubang itu.

“Dimana kita??” Ardi bertanya sambil menatap tembok sekelilingnya yang memancarkan kemilau keemasan.

“Tempat apa ini?” Handi dan Dani bertanya hampir bersamaan.

Tiba-tiba, di hadapan mereka, muncul pria bertubuh kekar.

“Kalian bertiga saya panggil untuk menemui leluhurmu!” pria tegap itu berujar dengan penuh wibawa. Ketiga anak itu terbelalak.

“Sii aa .. pa Bapak?” sambil gemetar Handi memberanikan diri untuk bertanya.
si merupakan sebuah karya yang dibangun dalam alur penceritaan yang normal namun bersifat  Menelaah Struktur Cerita Fantas

“Aku yang berjanji tak akan makan buah palapa sebelum Nusantara bersatu,” jawab pria itu dengan mata tajam menatap ke arah tiga anak yang masih ketakutan itu.

“Gaajah Maada ...!” bunyi ketiganya menyerupai tercekat.

“Ya benar akulah Gajah Mada yang semenjak muda berusaha keras berlatih untuk menjadi orang berguna,” bunyi pria itu dengan sangat berwibawa.

“Apa yang sudah kau lakukan untuk menyiapkan dirimu semoga menjadi orang berguna,” mata pria itu lekat menatap Handi. Kemudian ia beralih memegang pundak Ardi dan Dani.

“Saya berusaha menjadi juara kelas dengan mencar ilmu tiap hari,” Ardi menjawab agak terbata-bata.

“Saya mencar ilmu tiap malam sehingga saya selalu rangking satu di sekolah,” Handi menyahut.

“Saya les semua mata pelajaran sehingga selalu mendapat prestasi Matematika tertinggi di kelasku,” Dani menimpali jawaban teman-temannya.

“Belum cukup, kalian semua harus menambahkan jawaban lagi dengan benar untuk sanggup dikembalikan ke daerah semula,” pria itu semakin mendekat. Ketiga anak itu berpikir keras untuk mengungkapkan hal terbaik apa yang telah diperbuat selama ini. Setelah satu jam berpikir keras Handi membuka pembicaraan.

“Saya selalu berusaha untuk tidak terlambat tiba ke sekolah dan menuntaskan kiprah sempurna waktu,” Handi memulai mengajukan ide.

“Saya berusaha bekerja keras dan tidak mencontek waktu ujian,” kata-kata Ardi meluncur deras.

“Saya mendengarkan sobat yang berbeda pendapat dan meresponnya dengan santun,” Dani bertutur dengan lancar.
ResolusiSelesai Dani menuntaskan kalimatnya, terdengar dentuman keras. Buuuum...! Seakan ada yang mengangkat mereka bertiga tiba-tiba sudah kembali berada di area Candi Trowulan daerah mereka melaksanakan pengamatan. Ketiganya mengusap mata. Seakan tidak percaya mereka saling berangkulan.

“Benar kata Gajah Mada tadi...” Handi berucap lirih.

“Iya kita tidak cukup hanya hanya dengan pintar” Ardi berkata hampir tak terdengar.

“Ya kita harus mempunyai sikap yang baik...” Dani berteriak lantang sambil menyeret kedua temannya menuju area candi yang harus diamati. Mereka bertiga bertekad menuntaskan tugasnya sempurna waktu. Seperti biasanya mereka bekerja keras untuk menghasilkan sebuah karya.

a. Menguraikan Ciri Bagian-bagian Struktur Cerita
BagianIsi
orientasiPengenalan tokoh, latar cerita
komplikasiTimbul duduk kasus hingga duduk kasus memuncak
resolusiPenyelesaian masalah

Ciri tiap belahan struktur kisah dari segi isi
BagianCiri Isi
orientasiPengenalan tokoh, latar, tabiat tokoh, dan konflik
komplikasiBerisi hubungan alasannya ialah tanggapan sehingga muncul duduk kasus hingga duduk kasus itu memuncak.
resolusiBerisi penyelesaian duduk kasus dari konflik yang terjadi

B. Menelaah Variasi Pengungkapan Struktur Cerita
Pengembangan struktur sanggup dilakukan dalam aneka macam pola.

1. Orientasi
Pada belahan orientasi sanggup dikembangkan dengan memakai deskripsi latar, pengenalan tokoh, dan pengenalan konflik. Berikut ini masing-masing pola dalam pengembangan belahan orientasi.
  • Dikembangkan dari deskripsi latar. Tiga rumah bergaya kerucut menyambut mataku. Ketika saya memandanginya satu persatu, ternyata rumah itu mempunyai model yang sama. Hanya satu hal yang membedakan ketiga rumah itu. Warna pintunya. Setiap pintu mengikuti gradasi warna menyerupai yang kulihat di cuctom calor laptopku.
  • Dikembangkan dari pengenalan tokoh. Alien itu berhidung mancung. Dengan hidungnya yang menjulang, ia mengendus sekeliling. Sepertinya ia resah dan mencoba mengenali tempatnya daerah baru. Matanya yang sebesar biji kemiri berkedip-kedip memamerkan matanya yang kehijauan. Aku tahu ia bukan insan sepertiku. Tapi ia tiba bukan untuk mengganggu.
  • Dikembangkan dari pengenalan konflik “Kau harus membawanya kembali!” Erza berteriak kalang kabut. Aku gugup. Bingung. Tak tau apa yang harus kuperbuat, sedangkan insan dengan wajah setengah keraitu memandang sekeliling. Manusia purba itu menemukanku saat saya menelitinya dan tanpa kusadari ia mengikutiku. Manusia purba itu akan mati kalau tidak kembali dalam waktu 12 jam.

2. Komplikasi
Pada belahan komplikasi sanggup dikembangkan dengan menghadirkan tokoh lain, dengan mengubah latar, serta dengan cara melompat pada  zaman yang berbeda. Berikut ini klarifikasi dan pola pengembangan belahan komplikasi .
  • Dikembangkan dengan menghadirkan tokoh lain. Tiba-tiba seorang alien yang berukuran lebih besar datang. Perutnya buncit dan bibirnya berwarna merah. Matanya merah. Alien berhidung besar itu tiba-tiba mengeluarkan cahaya merah dari tangannya yang menciptakan alien kecil kepanasan.
  • Dikembangkan dengan mengubah latar. Laut yang tadinya damai dan berwarna biru muda kehijauan bergelombang berbuih. Gerakan air itu membuktikan sedang ada yang terjadi di dunia samudera. Aku harus menilik apa yang terjadi. Aku tak ingin melihat warga bumi terluka lantaran pertempuran samudera.
  • Dikembangkan dengan melompat pada zaman yang berbeda (masa lampau atau masa depan). Di tengah saya asyik mengamati candi, tiba-tiba bumi bergoncang dan bluuum! Saya terdorong ke sebuah daerah kemilau yang serba keemasan. Baunya harum dan indah. Sebuah kerajaan megah ada di hadapanku.

3. Resolusi
Pada belahan resolusi sanggup dikembangkan dengan lompatan waktu, surprise (kejutan), alasannya ialah tanggapan yang unik. Berikut ini pola pengembangan bagia resolusi.
  • Dikembangkan dengan lompatan waktu. Dua tahun kemudian, Farta telah hingga di galaksi Andromeda dan bertemu dengan Ozi. Ia kesannya menemukan saudaranya di planet yang berbeda. Perjalannya tak sia-sia.
  • Dikembangkan sebab- tanggapan yang unik. Setelah saya menyebutkan semua sikap baik yang pernah saya lakukan, pintu terbuka. Dan tanpa kuduga saya sudah berada di depan meja belajarku. Akhirnya, Doni sanggup kembali ke dunia asalnya.
  • Dikembangkan dengan surprise (kejutan). “Hoooaaii….” Putri Candy menguap. Puteri terbangun dari tiga tahun tidur panjangnya.

C. Menguraikan Ragam alur Cerita
Garis besar rangkaian insiden merupakan sebuah kisah atau rangkaian jalinan (alur/plot) kisah secara garis besar urutan kisah digambarkan berikut.
si merupakan sebuah karya yang dibangun dalam alur penceritaan yang normal namun bersifat  Menelaah Struktur Cerita Fantas
  1. Contoh 1 Alur lengkap (dimulai dari orientasi yaitu pengenalan latar terjadinya, siapa yang mengalami), muncul masalah, duduk kasus memuncak, pemecahan masalah.
  2. Contoh 2 dimulai dari munculnya masalah, duduk kasus memuncak, dan ditutup dengan pemecahan masalah.
  3. Contoh alur 3 dimulai dengan pengenalan, rangkaian peristiwa, dan diakhiri dengan kli-mak.

D. Membuat Telaah Teks Cerita dari Segi Strukturnya
1. Cerita Belajar dari Gajahmada
Bagian orientasi ialah pengenalan peristiwa, yaitu ketiga tiga sekawan Ardi, Handi, dan Dani sedang melaksanakan kiprah pengamatan untuk karya ilmiah dewasa di Candi Trowulan.

Bagian Komplikasi ialah saat kisah mulai meningkat keteganngannya, yaitu ketiga tiga sekawan tersebut jatuh di sebuah lubang dan tiba-tiba bertemu dengan Gadjah Mada.

Bagian Resolusi ialah belahan selesai penyelesaian cerita, yaitu saat tiga sekawan mendapat petuah dari Gadjah Mada untuk ulet mencar ilmu dan mereka berjanji akan memenuhi petuah tersebut.

2. Berlian Tiga Warna
Bagian orientasi ialah pengenalan peristiwa, yaitu saat Anika menemukan tiga kotak berwarna ungu, biru, dan kuning di kamar ibunya. Ia mengajak 2 orang temannya lantaran berdasarkan ibunya, kalau ada tiga orang sahabat menyukai warna itu, mereka akan mendapat petualangan indah.

Bagian komplikasi ialah saat kisah mulai meningkat ketegangannya yaitu ketiga tiga sahabat tersebut berpetualang ke negeri khayalan dan bertemu Putri Cindy.

Bagian resolusi ialah selesai cerita, yaitu saat mereka kembali ke dunia faktual dan menyadari bahwa yang lebih penting dari berlian ialah persahabatan mereka.

No comments:

Post a Comment