Kegiatan ini juga dalam rangka pembentukan sikap/karakter yang penuh dengan kreativitas, rasa persahabatan dan kebangsaan yang tinggi antar sesama penerima didik untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Melalui acara FLS2N ini, sanggup mengantarkan pesan biar generasi muda sanggup menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pada dasarnya anak perlu dipupuk secara kemampuan akademik seni dan budaya, untuk memupuk kebersamaan dan disiplin yang tinggi kemudian itu yaitu satu proses menuju tujuan dari pendidikan nasional.
Seperti acara yang dilakukan oleh siswa-siswai SDN Nusantara berikut ini.
Kepala sekolah SD Nusantara, Pak Bani Raharja, mengumumkan kepada siswa kelas IV dan V bahwa SD Nusantara akan mengikuti Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N). Semua siswa mendengarkan dengan saksama pengumuman dari Pak Bani tersebut.
“Anak-anak, SD Nusantara terpilih mewakili Kecamatan Banyuwarna untuk mengikuti Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional di tingkat Kabupaten Siliwangi.”
“Horeee...,” jawab bawah umur gembira.
“Oleh alasannya itu, kita akan menyelenggarakan audisi untuk acara bazar tersebut. Audisi bertujuan menentukan siswa yang akan mewakili SD Nusantara mengikuti lomba tersebut.”
“Yee...,” terdengar bunyi kegembiraan anak-anak. Ada sebagian dari mereka yang bertepuk tangan.
“Siapa yang tahu perihal Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional?” tanya Pak Bani.
“Lomba seni, kan Pak?” jawab Mahesa.
“Iya. Betul. Jadi, Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional atau FLS2N yaitu semacam olimpiade, tetapi khusus di bidang seni. Kegiatan ini diselenggarakan di tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional.
“Wah.....” jawab bawah umur terkagum-kagum.
“Jika kelak kalian menang di tingkat kabupaten, kalian akan mewakili Kabupaten Siliwangi maju ke tingkat provinsi.”
“Wah.....” jawab anak-anak.
“Baiklah, anak-anakku. Jika kalian tertarik mengikuti audisi harap segera mendaftar di tempat Bu Rastini.
Semua siswa tampak besar hati mendengarkan isu tersebut. Semua siswa antusias mendaftar audisi. Audisi yang dilakukan pihak sekolah di antaranya membaca puisi, menyanyi, menari tradisional, dan menciptakan poster. Para siswa berharap sanggup mewakili SD Nusantara di ajang bergengsi tersebut.
Hari audisi pun tiba. Para siswa yang telah mendaftar, menjalani tes kemampuan yang ditetapkan sekolah. Mereka mengikuti audisi sesuai bidang yang telah dipilih. Bu Rastini dan beberapa guru melihat kemampuan para siswa SD Nusantara. Setelah melalui beberapa pertimbangan, pihak sekolah
menentukan sejumlah siswa untuk mengikuti bazar seni tersebut. Pak Bani menetapkan akan mengirim sejumlah siswa untuk mengikuti lomba paduan suara, membaca puisi, menari tradisonal, dan menciptakan poster.
Selaku guru pendamping, Bu Rastini membimbing siswa melaksanakan latihan. Bu Rastini dibantu beberapa guru lain melatih siswa terpilih sebagai persiapan lomba. Bu Rastini bertugas melatih kelompok paduan bunyi SD Nusantara. Bu Rini membimbing siswa berlatih menari tradisional. Bu Sapti bertugas melatih siswa membaca puisi dan Pak Rudi bertugas melatih siswa menggambar poster.
Kelompok paduan bunyi SD Nusantara terdiri atas 15 siswa. Anggota kelompok paduan bunyi dipilih dengan seleksi ketat. Setiap anggota mempunyai bunyi bagus. Anggota kelompok tersebut juga paham jenis tangga nada. Faktor tersebut memberi kemudahan bagi Bu Rastini melatih kelompok paduan suara.
“Anak-anak, kita setuju akan menyanyikan dua buah lagu, yaitu “Bangun Pemudi Pemuda” dan “Suwe Ora Jamu”.
“Iya, Buuu,” sahut anak-anak
“Kalian harus memperhatikan tinggi rendah nada, pembagian suara, dan kekompakan dalam bernyanyi. Ini akan menjadi kelebihan bagi kelompok kita. Semoga kita bisa menang dalam bazar seni tingkat kabupaten besok.”
“Aamiin. Mari kita latihan lagi teman-teman,” seru seorang anak.
Terdengar kelompok paduan bunyi SD Nusantara bernyanyi. Suara mereka terdengar di ruang sebelahnya. Di ruang sebelah tampak Pak Rudi membimbing tiga anak, Dindu, Rinta, dan Boni menggambar. Mereka akan mengikuti lomba pembuatan poster. Poster yang mereka buat mempunyai tema persatuan dan kesatuan antarsiswa. Pak Rudi memberi saran dan kritik terhadap pekerjaan mereka. Di ruang kelas V tampak seorang anak, Ifa, berlatih menari tarian tradisional. Sementara itu, di ruang perpustakaan sekolah tampak dua anak, Lisa dan Fiona sedang berlatih membaca puisi. Mereka didampingi oleh Bu Sapti. Bu Sapti memberi pola pengucapan setiap kata, pementingan setiap bunyi keras dan bunyi lembut, serta verbal dikala membaca puisi. Lisa dan Fiona mempunyai kemampuan membaca puisi lebih dibanding siswa-siswa lain. Mereka berdua sering mewakili SD Nusantara mengikuti lomba baca puisi dan meraih juara.
Pelaksanaan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional pun tiba. Bertempat di Pendapa Kabupaten Siliwangi, rombongan SD Nusantara berkumpul dengan penerima dari sekolah lain. Mereka menunggu Pak Bani yang sedang melaksanakan registrasi. Sambil menunggu program dimulai, Lisa dan Fiona berjalan-jalan melihat keadaan sekeliling. Mereka berkenalan dengan penerima dari sekolah lain.
Tepat pukul 08.00 program dimulai. Acara diawali dengan sambutan dari ketua panitia bazar seni. Ketua panitia menyampaikan bahwa acara lomba paduan bunyi diikuti 14 sekolah, lomba tari usaha kawasan diikuti 12 sekolah, lomba baca puisi diikuti oleh 15 sekolah, dan lomba menggambar poster diikuti 10 sekolah. Sambutan ketua panitia diakhiri dengan undangan biar semua pelajar dan guru menumbuhkan nilai-nilai budaya kawasan dalam rangka memperkukuh rasa kesatuan dan persatuan bangsa. Ketua panitia juga berharap biar semua penerima lomba menampilkan kemampuan dan kreasi terbaiknya untuk memenangkan kompetisi. Namun, persaingan harus tetap dilakukan secara sehat dan tidak perlu ada saling menjatuhkan antarpeserta. Sambutan dari ketua panitia disambut tepuk tangan meriah dari semua peserta.
Beberapa menit kemudian, lomba dimulai. Setiap penerima mempunyai ruangan yang berbeda menurut cabang lomba yang diikuti. Untuk paduan suara, penerima lomba tetap berada di pendapa kabupaten. Setiap kelompok paduan bunyi menyanyikan lagu wajib “Bangun Pemudi Pemuda” dan satu lagu daerah. Lagu ini dipilih panitia lantaran dinilai sanggup meningkatkan rasa cinta tanah air. Selain itu, lagu kawasan juga sanggup mempererat ikatan kesatuan dan persatuan bangsa.
Semua penerima lomba mengikuti jalannya perlombaan di ruang masing-masing sesuai bidang lomba yang diikuti. Setelah perlombaan selesai, semua penerima berkumpul kembali di pendapa kabupaten. Pak Bani memberi pemberian kepada penerima didiknya.
“Anak-anak, kalian telah berjuang dengan kemampuan yang kalian miliki. Kalian telah berjuang maksimal sesuai latihan yang telah kita lakukan. Menang atau kalah dalam perlombaan ini tidak usah kalian pikirkan. Kita serahkan semuanya kepada panitia,” kata Pak Bani.
“Iya, Pak,” jawab Lisa.
“Kita sanggup mengambil pesan tersirat dari acara ini. Kalian sanggup bertemu dengan siswa lain dari banyak sekali sekolah di Kabupaten Siliwangi. Kalian sanggup saling mengenal. Ini menawarkan bahwa kalian ingin bersatu dengan siswa dari sekolah lain.”
“Iya, Pak,” sahut Dindu. “Pak itu panitia sudah naik di mimbar.” Dindu menunjuk ke atas panggung.
Pak Bani dan teman-teman Dindu bergegas mengalihkan pandangan ke atas panggung. Mereka berdebar-debar mendengar pengumuman dari panitia. Panitia mengumumkan bahwa yang berhak mewakili Kabupaten Siliwangi di tingkat provinsi yaitu lomba paduan bunyi SD Nusantara, lomba baca puisi SD Mutiara Hati, lomba baca puisi SD Nusantara, lomba menggambar poster SD Pancasila, dan lomba tari usaha kawasan SD Bina Bangsa. Rombongan yang nama sekolahnya disebutkan panitia tampak bersorak dan bertepuk tangan. Tak terkecuali rombongan SD Nusantara. Mereka sangat bersyukur sanggup meraih juara dalam dua kategori. Pak Bani dan guru-guru pendamping mengucapkan selamat kepada anak didik mereka.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.“Anak-anak, SD Nusantara terpilih mewakili Kecamatan Banyuwarna untuk mengikuti Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional di tingkat Kabupaten Siliwangi.”
“Horeee...,” jawab bawah umur gembira.
“Oleh alasannya itu, kita akan menyelenggarakan audisi untuk acara bazar tersebut. Audisi bertujuan menentukan siswa yang akan mewakili SD Nusantara mengikuti lomba tersebut.”
“Yee...,” terdengar bunyi kegembiraan anak-anak. Ada sebagian dari mereka yang bertepuk tangan.
“Siapa yang tahu perihal Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional?” tanya Pak Bani.
“Lomba seni, kan Pak?” jawab Mahesa.
“Iya. Betul. Jadi, Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional atau FLS2N yaitu semacam olimpiade, tetapi khusus di bidang seni. Kegiatan ini diselenggarakan di tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional.
“Wah.....” jawab bawah umur terkagum-kagum.
“Jika kelak kalian menang di tingkat kabupaten, kalian akan mewakili Kabupaten Siliwangi maju ke tingkat provinsi.”
“Wah.....” jawab anak-anak.
“Baiklah, anak-anakku. Jika kalian tertarik mengikuti audisi harap segera mendaftar di tempat Bu Rastini.
Semua siswa tampak besar hati mendengarkan isu tersebut. Semua siswa antusias mendaftar audisi. Audisi yang dilakukan pihak sekolah di antaranya membaca puisi, menyanyi, menari tradisional, dan menciptakan poster. Para siswa berharap sanggup mewakili SD Nusantara di ajang bergengsi tersebut.
Hari audisi pun tiba. Para siswa yang telah mendaftar, menjalani tes kemampuan yang ditetapkan sekolah. Mereka mengikuti audisi sesuai bidang yang telah dipilih. Bu Rastini dan beberapa guru melihat kemampuan para siswa SD Nusantara. Setelah melalui beberapa pertimbangan, pihak sekolah
menentukan sejumlah siswa untuk mengikuti bazar seni tersebut. Pak Bani menetapkan akan mengirim sejumlah siswa untuk mengikuti lomba paduan suara, membaca puisi, menari tradisonal, dan menciptakan poster.
Selaku guru pendamping, Bu Rastini membimbing siswa melaksanakan latihan. Bu Rastini dibantu beberapa guru lain melatih siswa terpilih sebagai persiapan lomba. Bu Rastini bertugas melatih kelompok paduan bunyi SD Nusantara. Bu Rini membimbing siswa berlatih menari tradisional. Bu Sapti bertugas melatih siswa membaca puisi dan Pak Rudi bertugas melatih siswa menggambar poster.
Kelompok paduan bunyi SD Nusantara terdiri atas 15 siswa. Anggota kelompok paduan bunyi dipilih dengan seleksi ketat. Setiap anggota mempunyai bunyi bagus. Anggota kelompok tersebut juga paham jenis tangga nada. Faktor tersebut memberi kemudahan bagi Bu Rastini melatih kelompok paduan suara.
“Anak-anak, kita setuju akan menyanyikan dua buah lagu, yaitu “Bangun Pemudi Pemuda” dan “Suwe Ora Jamu”.
“Iya, Buuu,” sahut anak-anak
“Kalian harus memperhatikan tinggi rendah nada, pembagian suara, dan kekompakan dalam bernyanyi. Ini akan menjadi kelebihan bagi kelompok kita. Semoga kita bisa menang dalam bazar seni tingkat kabupaten besok.”
“Aamiin. Mari kita latihan lagi teman-teman,” seru seorang anak.
Terdengar kelompok paduan bunyi SD Nusantara bernyanyi. Suara mereka terdengar di ruang sebelahnya. Di ruang sebelah tampak Pak Rudi membimbing tiga anak, Dindu, Rinta, dan Boni menggambar. Mereka akan mengikuti lomba pembuatan poster. Poster yang mereka buat mempunyai tema persatuan dan kesatuan antarsiswa. Pak Rudi memberi saran dan kritik terhadap pekerjaan mereka. Di ruang kelas V tampak seorang anak, Ifa, berlatih menari tarian tradisional. Sementara itu, di ruang perpustakaan sekolah tampak dua anak, Lisa dan Fiona sedang berlatih membaca puisi. Mereka didampingi oleh Bu Sapti. Bu Sapti memberi pola pengucapan setiap kata, pementingan setiap bunyi keras dan bunyi lembut, serta verbal dikala membaca puisi. Lisa dan Fiona mempunyai kemampuan membaca puisi lebih dibanding siswa-siswa lain. Mereka berdua sering mewakili SD Nusantara mengikuti lomba baca puisi dan meraih juara.
Pelaksanaan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional pun tiba. Bertempat di Pendapa Kabupaten Siliwangi, rombongan SD Nusantara berkumpul dengan penerima dari sekolah lain. Mereka menunggu Pak Bani yang sedang melaksanakan registrasi. Sambil menunggu program dimulai, Lisa dan Fiona berjalan-jalan melihat keadaan sekeliling. Mereka berkenalan dengan penerima dari sekolah lain.
Tepat pukul 08.00 program dimulai. Acara diawali dengan sambutan dari ketua panitia bazar seni. Ketua panitia menyampaikan bahwa acara lomba paduan bunyi diikuti 14 sekolah, lomba tari usaha kawasan diikuti 12 sekolah, lomba baca puisi diikuti oleh 15 sekolah, dan lomba menggambar poster diikuti 10 sekolah. Sambutan ketua panitia diakhiri dengan undangan biar semua pelajar dan guru menumbuhkan nilai-nilai budaya kawasan dalam rangka memperkukuh rasa kesatuan dan persatuan bangsa. Ketua panitia juga berharap biar semua penerima lomba menampilkan kemampuan dan kreasi terbaiknya untuk memenangkan kompetisi. Namun, persaingan harus tetap dilakukan secara sehat dan tidak perlu ada saling menjatuhkan antarpeserta. Sambutan dari ketua panitia disambut tepuk tangan meriah dari semua peserta.
Beberapa menit kemudian, lomba dimulai. Setiap penerima mempunyai ruangan yang berbeda menurut cabang lomba yang diikuti. Untuk paduan suara, penerima lomba tetap berada di pendapa kabupaten. Setiap kelompok paduan bunyi menyanyikan lagu wajib “Bangun Pemudi Pemuda” dan satu lagu daerah. Lagu ini dipilih panitia lantaran dinilai sanggup meningkatkan rasa cinta tanah air. Selain itu, lagu kawasan juga sanggup mempererat ikatan kesatuan dan persatuan bangsa.
Semua penerima lomba mengikuti jalannya perlombaan di ruang masing-masing sesuai bidang lomba yang diikuti. Setelah perlombaan selesai, semua penerima berkumpul kembali di pendapa kabupaten. Pak Bani memberi pemberian kepada penerima didiknya.
“Anak-anak, kalian telah berjuang dengan kemampuan yang kalian miliki. Kalian telah berjuang maksimal sesuai latihan yang telah kita lakukan. Menang atau kalah dalam perlombaan ini tidak usah kalian pikirkan. Kita serahkan semuanya kepada panitia,” kata Pak Bani.
“Iya, Pak,” jawab Lisa.
“Kita sanggup mengambil pesan tersirat dari acara ini. Kalian sanggup bertemu dengan siswa lain dari banyak sekali sekolah di Kabupaten Siliwangi. Kalian sanggup saling mengenal. Ini menawarkan bahwa kalian ingin bersatu dengan siswa dari sekolah lain.”
“Iya, Pak,” sahut Dindu. “Pak itu panitia sudah naik di mimbar.” Dindu menunjuk ke atas panggung.
Pak Bani dan teman-teman Dindu bergegas mengalihkan pandangan ke atas panggung. Mereka berdebar-debar mendengar pengumuman dari panitia. Panitia mengumumkan bahwa yang berhak mewakili Kabupaten Siliwangi di tingkat provinsi yaitu lomba paduan bunyi SD Nusantara, lomba baca puisi SD Mutiara Hati, lomba baca puisi SD Nusantara, lomba menggambar poster SD Pancasila, dan lomba tari usaha kawasan SD Bina Bangsa. Rombongan yang nama sekolahnya disebutkan panitia tampak bersorak dan bertepuk tangan. Tak terkecuali rombongan SD Nusantara. Mereka sangat bersyukur sanggup meraih juara dalam dua kategori. Pak Bani dan guru-guru pendamping mengucapkan selamat kepada anak didik mereka.
1. Apakah arti kata audisi dan pendaftaran yang terdapat pada bacaan tersebut?
Arti kata audisi dan pendaftaran yang terdapat pada bacaan tersebut yaitu : Audisi yaitu pengujian atau tes yang dilakukan terhadap penyanyi, penari, dan sebagainya, sedangkan pendaftaran : pencatatan; pendaftaran
2. Apa tujuan panitia bazar dan lomba seni menentukan lagu usaha sebagai lagu wajib?
Meningkatkan rasa cinta tanah air. Selain itu, lagu wajib juga sanggup mempererat ikatan kesatuan dan persatuan bangsa.
3. Sikap apa yang dilakukan siswa SD Nusantara yang menawarkan persatuan dan kesatuan?
- Siwa-siwai SDN Nusantara setuju akan menyanyikan dua buah lagu, yaitu “Bangun Pemudi Pemuda” dan “Suwe Ora Jamu”. Menyayikan lagu kawasan lain pertanda prsatuan dan kesatuan.
- Mereka kompak berlatih paduan suara, Dindu, Rinta, dan Boni menggambar, Ifa, berlatih menari tarian tradisional, Lisa dan Fiona sedang berlatih membaca puisi.
- Mereka bersaing secara sehat dalam lomba dan tidak saling menjatuhkan antarpeserta.
- Dalam Lomba eni merka bertemu dengan siswa lain dari banyak sekali sekolah di Kabupaten Siliwangi sehingga saling mengenal. Ini menawarkan bahwa mereka ingin bersatu dengan siswa dari sekolah lain.
4. Berasal dari mana lagu kawasan yang dinyanyikan kelompok paduan bunyi SD Nusantara?
Lagu Suwe Ora Jamu berasal dari Jawa Tengah
5. Apa pesan yang termuat dalam bacaan tersebut?
Kegiatan Lomba seni sanggup memperkukuh rasa kesatuan dan persatuan bangsa. Selain itu melalui Lomba Seni kita sanggup menghargai dan menghormati kesenian kawasan lain.
No comments:
Post a Comment