Saturday, December 7, 2019

Memahami Pesan-Pesan Mulia Q.S. Al-Māidah/5 : 90-91

Generasi muda yaitu generasi penerus bangsa yang memegang tongkat estafet usaha pahlawan-pahlawan terdahulu. Oleh lantaran itu, para generasi muda harus mempersiapkan diri semenjak dini lantaran mereka akan melanjutkan usaha para hero dan masa depan bangsa berada di tangan mereka.

Jangan biarkan diri kalian terjerumus dalam tindakan yang sanggup merugikan diri sendiri maupun orang lain. Ingatlah masa depan kalian masih sangat panjang. Jadilah perjaka yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt. Jauhilah segala bentuk tindakan atau kegiatanakan menciptakan kalian melupakan kiprah utama sebagai pelajar. Pada zaman modern menyerupai sekarang, banyak tantangan dan bahaya yang dihadapi oleh generasi muda.
Generasi muda yaitu generasi penerus bangsa yang memegang tongkat estafet usaha pahl Memahami Pesan-pesan Mulia Q.S. al-Māidah/5 : 90-91
A. Membaca QS. Al-Māidah /5 : 90-91 dan 32
Ayat-ayat berikut ini berisi pesan-pesan mulia ihwal perintah memakan masakan yang halal lagi baik. Bacalah dengan tartil ayat-ayat mulia berikut!

1. QS. Al-Māidah /5 : 90-91

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ﴿ ٩٠

إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَعَنِ الصَّلَاةِ ۖ فَهَلْ أَنْتُمْ مُنْتَهُونَ ﴿ ٩١

LafalArtiLafalArti
يَا أَيُّهَاwahai sekalian الشَّيْطَانُsetan
الَّذِينَorang-orang yang أَنْuntuk
آمَنُواmereka beriman يُوقِعَmenimbulkan
إِنَّمَاsungguh بَيْنَكُمُdi antara kalian
الْخَمْرُminuman keras الْعَدَاوَةَpermusuhan
وَالْمَيْسِرُdan perjudian وَالْبَغْضَاءَdan kebencian
وَالْأَنْصَابُdan berhala-berhala فِيdalam
وَالْأَزْلَامُdan mengundi nasib الْخَمْرِminuman keras
رِجْسٌadalah keji وَالْمَيْسِرِdan perjudian
مِنْdari وَيَصُدَّكُمْdan ia menghalangi kalian
عَمَلِperbuatan عَنْdari
الشَّيْطَانِsetan ذِكْرِmengingat
فَاجْتَنِبُوهُmaka jauhilah اللَّهِAllah
لَعَلَّكُمْsupaya kalian وَعَنِdan dari
تُفْلِحُونَkalian beruntung الصَّلَاةِSalat
إِنَّمَاsungguh hanyalah فَهَلْmaka apakah
يُرِيدُingin أَنْتُمْkalian

مُنْتَهُونَorang-orang yang berhenti

Terjemah :
“(90).Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan panah yaitu perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu semoga kau beruntung. (91). Dengan minuman keras dan judi itu, setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu, dan menghalang-halangi kau dari mengingat Allah dan melakukan śalat, maka tidakkah kau mau berhenti?” (QS Al-Māidah/5 : 90-91)

Memahami Pesan-pesan Mulia Q.S. al-Māidah/5 : 90-91
Setiap perintah dan larangan Allah dimaksudkan untuk mengatur kehidupan orang beriman supaya mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Di antara rujukan perintah tersebut yaitu perintah untuk mengonsumsi masakan dan minuman yang halal. Allah menghalalkan segala jenis masakan dan minuman yang mendatangkan manfaat. Sebaliknya, Allah mengharamkan segala jenis masakan dan minuman yang mendatangkan madharat.

Pada kedua ayat ini Allah menegaskan larangan-Nya terhadap minum khamr, berjudi, mempersembahkan kurban untuk patung-patung, dan mengundi nasib (meramal). Keharaman khamr ini juga ditegaskan dalam hadis Nabi berikut: Dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah saw. bersabda:

كُلُّ مُسْكِرٍ خَمْرٌ وَكُلُّ خَمْرٍ حَرَام
Artinya :
“Setiap yang memabukkan yaitu khamr dan setiap yang memabukkan yaitu haram.” (H.R. Muslim).

B. Membaca QS. Al-Māidah /5 : 32

مِنْ أَجْلِ ذَٰلِكَ كَتَبْنَا عَلَىٰ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنَّهُ مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعًا ۚ وَلَقَدْ جَاءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِالْبَيِّنَاتِ ثُمَّ إِنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ بَعْدَ ذَٰلِكَ فِي الْأَرْضِ لَمُسْرِفُونَ ﴿ ٣٢
Terjemah :
“Oleh lantaran itu Kami memutuskan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barang siapa membunuh seseorang, bukan lantaran orang itu membunuh orang lain, atau bukan lantaran berbuat kerusakan di bumi, maka seolah-olah beliau telah membunuh semua manusia. Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah beliau telah memelihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya Rasul Kami telah tiba kepada mereka dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas. Tetapi lalu banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi.” (Q.S. Al-Māidah /5 : 32)

LafalArtiLafalArti
مِنْdari وَمَنْdan siapa yang
أَجْلِsebab أَحْيَاهَاmembiarkannya hidup
ذَٰلِكَitu فَكَأَنَّمَاmaka seakan-akan
كَتَبْنَاKami tetapkan أَحْيَاdia membiarkan hidup
عَلَىٰatas النَّاسَmanusia
بَنِي إِسْرَائِيلَBani Israil جَمِيعًا(secara) keseluruhan
أَنَّهُbahwa وَلَقَدْdan sungguh
مَنْsiapa yang جَاءَتْهُمْtelah tiba kepada mereka
قَتَلَmembun*h رُسُلُنَاRasul-rasul Kami
نَفْسًاjiwa seseorang بِالْبَيِّنَاتِdengan bukti-bukti nyata
بِغَيْرِbukan karena ثُمَّkemudian
نَفْسٍmembun*h seseorang إِنَّsungguh
أَوْatau كَثِيرًاbanyak
فَسَادٍmembuat kerusakan مِنْهُمْdi antara mereka
فِيdi muka بَعْدَsesudah
الْأَرْضِbumi ذَٰلِكَitu
فَكَأَنَّمَاmaka seakan-akan فِيdi
قَتَلَdia membun*h الْأَرْضِbumi
النَّاسَmanusia لَمُسْرِفُونَbenar-benar orang-orang yang melampaui batas
جَمِيعًاkeseluruhan

Memahami Pesan-pesan Mulia Q.S. al-Māidah/5 Ayat 32
Dalam ayat ini Allah menegaskan bahwa tindakan kekerasan yang sanggup berakibat kepada pembun*han sangat dilarang. Meskipun dalam ayat ini disebut bahwa larangan membun*h itu ditujukan kepada Bani Israil, tetapi pada hakikatnya larangan ini berlaku untuk seluruh insan di dunia.

Tindakan menghilangkan nyawa orang lain sangat berat dosanya di mata Allah Swt. Bahkan di dalam ayat ini ditegaskan bahwa membun*h seseorang yaitu menyerupai membun*h semua manusia. Sebaliknya, pahala memelihara kehidupan seseorang menyerupai pahala memelihara kehidupan semua manusia.

Allah menghendaki kehidupan ini berjalan dengan hening dan segala permasalahan juga diselesaikan dengan cara-cara yang baik, menyerupai dengan musyawarah atau dialog. Hadis Rasulullah saw. :

عَنِ الْبَرَّاءِ بْنِ عَازِبٍ, أَنَّ رَسُوْلَ اللَّهِ قَالَ : لَزَوَالُ الدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ قَتْلِ مُؤْمِنٍ بِغَيْرِ حَقٍّ
Artinya :
Dari Al Bara bin Azib, bekerjsama Rasulullah saw. pernah bersabda: “Kehancuran dunia (nilainya) lebih ringan di sisi Allah dari pada seseorang membunuh seorang mukmin tanpa hak.” (H.R. Ibnu Majah)

No comments:

Post a Comment