Saturday, December 7, 2019

Mari Hidup Sederhana Dan Ikhlas

Agama Islam menganjurkan semoga umatnya sentiasa hidup sederhana dalam semua tindakan, perilaku dan amal. Menurut al-Qur’an, hidup sederhana itu ialah di antara berlebihan dan kikir. Berlebihan artinya tidak masuk akal atau aneh-aneh, sedangkan kikir artinya terlampau irit atau disebut juga pelit. Dalam memakai uang jajan dianjurkan semoga tidak berlebihan dan tidak pula kikir.

Kesederhanaan ialah budaya yang telah diterapkan oleh Rasulullah saw.  Beliau hidup sederhana di segala urusannya sehari-hari baik itu dari segi makanan, berpakaian dan juga apa yang ada padanya. Beliau mencontohkan hidup yang baik pada umatnya dan bahkan penasehat mereka untuk hidup sederhana dan menahan diri dari hidup yang berfoya-foya.

Hidup sederhana bukan berarti harus miskin, atau tidak punya apa apa. Contoh sederhana contohnya makan bakso, antara makan dua mangkuk dengan seperempat mangkuk, maka yang dianggap sederhana dari itu ialah makan bakso satu mangkuk.

Q.S. al-Furqan/25: 67 mengajarkan ciri-ciri orang yang hidup sederhana.

وَالَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَٰلِكَ قَوَامًا

Artinya:
“Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih) orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, di antara keduanya secara wajar.” (Q.S. al- Furqan/25: 67).

Meskipun Nabi Muhammad saw. seorang rasul dan pemimpin yang mempunyai efek dan kekuasaan, namun ia selalu hidup sederhana dan menghindari hidup glamor dan boros. Menurut riwayat, Nabi Muhammad saw. selalu tidur beralaskan sehelai tikar, dan kalau ia terbangun dari tidurnya, terlihat ada bekas tikar di pipinya. Begitu sederhananya kehidupan nabi, tapi ia sangat mulia di hadapan Allah Swt.

A. Keuntungan Hidup Sederhana
Ketaatan dan kesederhanaan Nabi Muhammad saw. harus dicontoh dengan segenap kemampuan kita. Orang yang hidup sederhana bukan berarti orang miskin atau tidak punya. Keuntungan hidup sederhana antara lain menyerupai berikut.
  1. Orang yang hidup sederhana berarti telah mengamalkan aliran agama atau perintah Allah Swt., dan orang tersebut menerima pahala.
  2. Orang yang hidup sederhana berarti telah bisa melawan godaan setan yang mendorong hidup boros.
  3. Orang yang hidup sederhana biasanya rendah hati, dan disenangi banyak orang.
  4. Orang yang hidup sederhana tidak akan ditimpa penyakit resah-gelisah
  5. Orang yang hidup sederhana tidak akan pernah mengambil harta orang lain.

Perhatikan dan bacalah dengan sungguh-sungguh Q.S. al-Isrā/17: 27 berikut ini.

إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ ۖ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا
Artinya:
“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu ialah saudara-saudara setan dan setan itu ialah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (Q.S. al-Isra/17: 27)

Menurut ayat 27 surat al-Isra [17] di atas, pemboros ialah saudara setan, sedangkan setan sangat ingkar kepada Allah Swt. Berarti orang yang suka boros ialah orang yang ingkar kepada Allah Swt. Ingkar artinya tidak menuruti perintah Allah Swt.

Ciri-ciri Hidup Sederhana
Berikut ialah ciri-ciri hidup sederhana
  1. Bersikap apa adanya dan tidak memamerkan sesuatu yang tak pantas untuk dipamerkan.
  2. Membiasakan makan-minum sederhana tidak berlebihan.
  3. Menggunakan uang jajan secukupnya sesuai kebutuhan pokok saja
  4. Membeli pakaian tidak selalu mengikuti model namun sesuai kebutuhan.
  5. Hidup sederhana itu mensyukuri atas apa yang dimiliki. Dengan bersyukur atas apa yang dimiliki maka seseorang akan lebih mengedepankan rasa terimakasih kepada sang maha kuasa

B. Hidup Ikhlas
Ikhlas maknanya bersih. Bersih dari kotoran. Ikhlas ialah perbuatan hati, alasannya ialah tulus itu ada di dalam hati. Misalnya kalau dikatakan “ikhlas bersedekah” artinya menawarkan dengan hati bersih. Ikhlas merupakan buah dan intisari dari iman. Seseorang dianggap beragama dengan benar bila amal ibadahnya dilaksanakan dengan ikhlas. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda,

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص : اِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ اِلىَ اَجْسَامِكُمْ وَلاَ اِلىَ صُوَرِكُمْ وَ لٰكِنْ يَنْظُرُ اِلىَ قُلُوْبِكُمْ
“Sesungguhnya Allah Swt. tidak melihat (menilai) bentuk tubuhmu dan tidak pula menilai kebagusan wajahmu, tetapi Allah melihat (keikhlasan) hatimu”. (H.R. Muslim).

Ikhlas Beramal alasannya ialah Allah Swt
Beramal yaitu melaksanakan perbuatan baik. Semua perbuatan baik yang dilakukan dengan tulus berdasarkan aliran Islam akan menerima pahala. Perhatikan dan bacalah firman Allah Swt. Q.S. al-Bayyinah/98: 5 berikut.

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ

Artinya:
“Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah Swt. dengan tulus menaati-Nya semata-mata alasannya ialah (menjalankan) agama, dan juga semoga melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus” (benar).

Di dalam ayat di atas dinyatakan: “Menyembah Allah Swt. dengan ikhlas”, berarti melaksanakan ibadah salat harus dengan tulus alasannya ialah Allah Swt. semata. Apabila beribadah salat dilakukan supaya menerima kebanggaan dari orang bau tanah atau guru, maka salatnya tidak termasuk berzakat ibadah yang ikhlas. Kaprikornus taat kepada Allah Swt. pun harus dengan ikhlas.

Ciri-ciri Ikhlas
Ciri –Ciri orang yang tulus antara lain sebagai berikut.
  1. Beramal dengan sungguh-sungguh tanpa mengharapkan kebanggaan dari manusia. Pujian bukan keinginan kita meskipun ada orang yang memuji.
  2. Beramal dengan tekun dan rajin semata-mata alasannya ialah tindakan itu ialah perintah Allah Swt. Tentu ada yang memuji, tetapi kebanggaan bukan tujuan.
  3. Tidak memamerkan dan menceritakan amalnya kepada orang lain.
  4. Tidak pernah mengeluh dalam melaksanakan tugas.

Ayo Berlatih
A. Bacalah secara cermat percakapan singkat di bawah ini! Apa pelajaran yang kau peroleh dari dongeng tersebut? Jelaskan.

Zaid dan Zaki ialah murid kelas V di suatu sekolah. Zaid tergolong anak yang berkecukupan, alasannya ialah orang bau tanah Zaid ialah pengusaha di suatu perusahaan, sedangkan Zaki ialah tergolong anak yang biasa-biasa saja hidupnya. Orang bau tanah Zaki bekerja sebagai buruh pabrik di kawasan tersebut. Zaid di sekolah terlihat selalu memakai perlengkapan mencar ilmu yang mahal. Berbeda dengan perlengkapan Zaki yang terkesan seadanya. Walaupun begitu Zaki selalu meraih prestasi dalam belajar. Lain halnya dengan Zaid yang prestasi belajarnya selalu rendah. Orang bau tanah Zaid selalu tiba ke sekolah guna menuntaskan dilema prestasi mencar ilmu anaknya.
Agama Islam menganjurkan semoga umatnya sentiasa hidup sederhana dalam semua tindakan Mari Hidup Sederhana dan Ikhlas
Ternyata prestasi mencar ilmu tidak hanya bergantung pada peralatan mencar ilmu mewah, tetapi perilaku kesederhanaan yang didukung dengan kesungguhan hati sanggup mengantarkan pada prestasi..
Prestasi mencar ilmu tidak hanya bergantung pada peralatan mencar ilmu mewah, tetapi perilaku kesederhanaan yang didukung dengan kesungguhan hati.

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar dan jelas.
  1. Jelaskanlah cara hidup sederhana yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw. (Nabi Muhammad saw. selalu tidur beralaskan sehelai tikar, dan kalau ia terbangun dari tidurnya, terlihat ada bekas tikar di pipinya)
  2. Apa laba orang yang hidup sederhana? Jelaskan.(Orang yang hidup sederhana berarti telah mengamalkan aliran agama atau perintah Allah Swt, bisa melawan godaan setan yang mendorong hidup boros, rendah hati, dan disenangi banyak orang, tidak akan ditimpa penyakit resah-gelisah, dan tidak akan pernah mengambil harta orang lain.)
  3. Mengapa Allah Swt. menyatakan bahwa orang pemboros ialah saudara setan? Jelaskan.(pemboros ialah saudara setan, sedangkan setan sangat ingkar kepada Allah Swt. Orang yang suka boros ialah orang yang ingkar kepada Allah Swt).
  4. Apa ciri-ciri orang yang hidup sederhana? Jelaskan.(Bersikap apa adanya dan tidak memamerkan, membiasakan makan-minum sederhana tidak berlebihan, memakai uang jajan secukupnya sesuai kebutuhan pokok saja, membeli pakaian tidak selalu mengikuti model, mensyukuri atas apa yang dimiliki.)
  5. Apa ciri-ciri orang yang tulus beramal? (Beramal dengan sungguh-sungguh tanpa mengharapkan kebanggaan dari manusia, Beramal dengan tekun dan rajin semata-mata alasannya ialah tindakan itu ialah perintah Allah Swt, Tidak memamerkan dan menceritakan amalnya kepada orang lain, dan Tidak pernah mengeluh dalam melaksanakan tugas.)

No comments:

Post a Comment