Friday, December 6, 2019

Menerima Qada Dan Qadar

Rukun kepercayaan keenam atau terakhir ialah percaya kepada qada dan qadar. Iman kepada Qada dan Qadar berarti percaya dan yakin sepenuh hati bahwa Allah SWT memiliki kehendak, ketetapan, keputusan atas semua makhluk-Nya termasuk segala sesuatu yang mencakup semua peristiwa yang menimpa makhluk. Kejadian itu sanggup berupa hal baik atau buruk, hidup atau mati, kemunculan atau kemusnahan. Semua menjadi bukti dari kebesaran Allah SWT. Segala sesuatu telah ditetapkan oleh Allah. Berikut sedikit klarifikasi mengenai Qada dan Qadar.

A. Memahami Makna Qada
Qada ialah keputusan atau ketetapan terhadap suatu ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. bagi makhluk-Nya. Qada dan qadar tidak sanggup diubah dan tidak sanggup ditunda atau dimundurkan. Dalam Q.S. al-¦Hadid/57:22, Allah Swt. menjelaskan berikut ini.

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
(maa ashaaba min mushiibatin fii al-ardhi walaa fii anfusikum illaa fii kitaabin min qabli an nabra-ahaa inna dzaalika 'alaa allaahi yasiirun)
Artinya:
”Setiap peristiwa yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfμz) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu gampang bagi Allah.” (Q.S. al-Hadid/57:22)

Contoh Qada
Sesuatu peristiwa yang tidak sanggup diubah atau tidak sanggup ditunda merupakan referensi qada. Contoh-contoh qada antara lain sebagai berikut.
  1. Allah swt, Menetapkan  Bumi serta planet-planet lainnya berputar sesuai porosnya.
  2. Allah swt. Menetapkan matahari terbit pada siang hari serta bulan dan bintang tampak pada malam hari .
  3. Allah swt. Menetapkan kapan maritim harus pasang dan surut .
  4. Allah swt. Menetapkan setiap mahluk niscaya mati .
  5. Allah swt. Menetapkan mahluk-Nya untuk berjenis kelamin pria atau perempuan.
  6. Allah swt. Menetapkan seseorang lahir .

Hikmah Beriman kepada Qada
Seseorang yang beriman kepada qada akan bersikap dan berperilaku, antara lain sebagai berikut.
  1. Datang ke sekolah atau aktivitas lainnya sempurna waktu.
  2. Memanfaatkan waktu untuk berguru dan hal lain yang positif.
  3. Menerima berapa pun uang jajan yang diberikan orang tua.
  4. Tidak bersikap sombong di rumah, di sekolah atau di lingkungan masyarakat
  5. Berhati-hati kalau berada di daerah keramaian atau di jalan raya yang padat kendaraan.
  6. Bertanggung jawab atas kiprah yang diberikan kepadanya.
  7. Santun dan rendah hati dalam bersikap di mana pun ia berada.

B. Memahami Makna Qadar
Qadar atau takdir ialah segala ketentuan Allah Swt. yang telah berlaku terhadap semua makhluk-Nya. Namun, qadar sanggup diubah dengan perjuangan insan atau ikhtiar. Ikhtiar artinya perjuangan insan untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya. Sesuatu itu terjadi atau tidak terjadi niscaya ada sebabnya. Kita bekerja keras sehingga berhasil dan sukses. Keberhasilan perjuangan bergantung pada gigih atau tidaknya perjuangan kita.

Kesuksesan tidak tiba sendiri, tetapi diusahakan dengan sungguh-sungguh. Artinya, kita ingin menjadi anak pandai harus ikhtiar atau berguru dengan giat. Seperti firman Allah Swt. di dalam Q.S. ar-Ra’d/13:11 berikut.

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
(lahu mu'aqqibaatun min bayni yadayhi wamin khalfihi yahfazhuunahu min amri allaahi inna allaaha laa yughayyiru maa biqawmin hattaa yughayyiruu maa bi-anfusihim wa-idzaa araada allaahu biqawmin suu-an falaa maradda lahu wamaa lahum min duunihi min waalin)

Artinya:
”Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang sanggup menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia."

Setiap insan wajib berusaha semoga sanggup mengubah nasibnya. Kita dihentikan menyerah
pada kesulitan-kesulitan sebelum berusaha. Kita diwajibkan berusaha. Segala sesuatu yang kita peroleh tidak tiba dengan sendirinya, tetapi harus diusahakan.

Contoh-Contoh Qadar
Berikut contoh-contoh qadar.
  1. Menjadi pandai dan menjadi juara kelas lantaran berguru dan berdoa.
  2. Menjadi juara lomba pidato atau juara lomba cerdas cermat lantaran gigih berlatih.
  3. Menjadi anak yang disenangi dalam pergaulan lantaran ramah dan suka menyapa kepada siapa saja.
  4. Menjadi juara lomba tahsinul khat lantaran berlatih dengan ulet dan tekun.
  5. Menjadi anak yang cendekia membaca al-Qur'an dan menjadi qari/qariah terbaik di sekolah atau hingga ke tingkat provinsi harus perjuangan yang gigih.
Rukun kepercayaan keenam atau terakhir ialah percaya kepada qada dan qadar Menerima Qada dan Qadar
Hikmah Beriman kepada Qadar
Seseorang yang beriman kepada qadar akan bersikap dan berperilaku, antara lain sebagai berikut.
  1. Menyadari bahwa semua harapan yang diinginkan harus diusahakan.
  2. Memiliki rasa percaya diri dalam menghadapi tugas. Misalnya mengerjakan PR sendiri.
  3. Giat dan disiplin dalam belajar. Misalnya, sebelum berangkat tidur, harus berguru terlebih dahulu
  4. Melatih diri untuk banyak bersyukur, bersabar, dan selalu berusaha.
  5. Menjauhkan diri dari sifat sombong lantaran menganggap semua itu ialah karunia Allah Swt.

Materi Diskusi:
”Maryam menjadi juara pertama lomba pidato. Maryam membawa nama baik sekolahnya. Banyak mitra Maryam yang ingin sekali menjadi juara lomba pidato, kaligrafi, membaca puisi Islami dan keterampilan agama lainnya. Nah, anak-anak, bagaimana caranya semoga menjadi menjadi juara pidato, menulis kaligrafi, baca puisi Islami dan baca al-Qur’an? Silakan diskusikan!"
Untuk sanggup menjadi juara pidato, menulis kaligrafi, baca puisi Islami dan baca al-Qur’an diperlukan perjuangan yang keras dengan cara berlatih dengan tekun. Seperti yang dilakukan oleh Maryam yaitu melatih diri berpidato di muka beling di kamarnya dan merekam para ustad atau ustadzah yang berceramah di televisi. 

No comments:

Post a Comment