Al-Qayyum mengandung arti Yang Maha Berdiri/Mandiri, Allah Swt. bangkit sendiri untuk selama-lamanya. Al-Ahad mengandung arti Yang Maha Esa. Allah Swt. Maha Esa atau Tunggal dan tidak ada sekutu bagi-Nya.
Semua umat Islam wajib mengenal kitab-kitab Allah Swt. yaitu Taurat, Zabur, Injil, dan al-Qur’an. Kitab-kitab Allah Swt. membawa aliran terpuji. Kita harus bersikap dan berperilaku menyerupai tuntunan Allah dalam al-Asma’u al-Husna.
A. Mari Mengenal Allah Swt.
1. Mengenal Allah Swt. melalui al-Asma’u al-Husna
Allah Swt. mewahyukan nama-Nya kepada insan melalui kitab suci al-Qur’an. Di sana disebutkan nama-nama Allah Swt. sebanyak 99 nama atau disebut dengan al-Asma’u al-Husna yaitu nama-nama yang baik dan indah. Pada goresan pena ini Asma’u al-¦usna hanya membahas 4 al-Asma’u al-Husna, yaitu al-Mum³t, al- Hayyu, al-Qayyum, dan al-Ahad. Uraiannya sebagai berikut.
- Al-Mumit mengandung arti Yang Maha Mematikan. Allah Swt. telah berfirman: “Setiap yang bernyawa niscaya mati”. Kematian bukanlah sesuatu yang ditakuti, akan tetapi final hidup ialah tangga menuju kebahagiaan abadi. dan Yang Memberi Hidup makhluk-Nya. Hidup atau mati ada di dalam kekuasaan Allah Swt.
- Al -Hayyu (Yang Mahahidup), mengandung arti bahwa Allah Swt. hidup kekal selamanya, dan Yang Memberi Hidup makhluk-Nya. Hidup atau mati ada di dalam kekuasaan Allah Swt.
- Al-Qayyum (Yang Maha Berdiri/Mandiri), mengandung arti Allah Swt. itu bangkit sendiri untuk selama-lamanya. Allah Swt. menunjukkan pendidikan kepada insan supaya hidup tidak selalu bergantung kepada orang lain.
- Al-Ahad (Yang Maha Esa), mengandung arti Allah Swt. itu Esa. Perhatikan al-Qur’an surat al-Ikhlas berikut ini: artinya: “katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa”. Disebut pula dengan “al-Wahid” artinya Yang Maha Tunggal atau Maha Esa, tak ada sekutu bagi-Nya.
2. Aku Ingin Terpuji di Hadapan Allah Swt.
Anak yang salih tentu akan bersikap dan berperilaku dengan cara mengamalkan al-Asma’u al-¦usna sebagai berikut.
- Al-Mumit mengandung arti Yang Maha Mematikan. Allah Swt. Bila kita ingin senang maka kita ikuti perintah Allah Swt. dan Rasul-Nya. Misalnya, rajin salat, rajin membaca al-Qur’an, rajin belajar, serta patuh dan hormat kepada orangtua dan guru. Kemudian jauhi yang tidak boleh oleh Allah Swt. dan Rasul-Nya.
- Al-Hayyu (Yang Maha Hidup), mengandung arti bahwa yang memberi hidup (nyawa) dan rezeki ialah Allah Swt. Kita sebaiknya memelihara diri sendiri, yaitu dengan cara makan dan minum secara teratur biar tetap sehat. Sedangkan sikap membantu kelangsungan hidup orang lain, contohnya berinfak dengan cara memberi makan, minum, dan membantu kesehatan orang lain yang membutuhkannya.
- Al-Qayyum (Yang Maha Berdiri/Mandiri), mengandung arti Allah Swt. itu bangkit sendiri untuk selama-lamanya. Kita sebaiknya merapikan tempat tidur, menyiapkan peralatan sekolah, mencari sendiri pakaian sekolah, mengambil sendiri sarapan/ makanan untuk berangkat sekolah, dan sebagainya.
- Al-Ahad (Yang Maha Esa), mengandung arti Allah Swt. itu Esa. Yang Maha Tunggal atau Esa, yang tetap menyendiri dan tak ada sekutu bagi-Nya. Sifat ini memberi pelajaran kepada kita biar selalu berdikari tidak selalu bergantung kepada orang lain. Misalnya mandi, makan, berpakaian, mengerjakan PR, menyusun dan merapikan buku pelajaran di rumah dan sekolah.
B. Mengenal Kitab-kitab Allah Swt.
1. Perintah Beriman kepada Kitab-Kitab Allah Swt.
Bacalah al-Qur’an surat an-Nisa’/4: 136 berikut dengan cermat:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۚ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا
(yaa ayyuhaa alladziina aamanuu aaminuu biallaahi warasuulihi waalkitaabi alladzii nazzala 'alaa rasuulihi waalkitaabi alladzii anzala min qablu waman yakfur biallaahi wamalaa-ikatihi wakutubihi warusulihi waalyawmi al-aakhiri faqad dhalla dhalaalan ba'iidaan)
Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (al-Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah Swt., malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh”.
Allah Swt. menyuruh insan beriman kepada kitab al-Qur’an dan kepada kitab-kitab yang diturunkan kepada para rasul sebelumnya. Cara beriman kepada kita-kitab Allah ialah dengan meyakini bahwa Allah Swt. telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada para Rasul-Nya melalui Malaikat Jibril. Kitab-kitab tersebut harus dijadikan pedoman hidup untuk menuntun dan mengatur cara kita bersikap dan berperilaku, guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
2. Nama-Nama Kitab Allah Swt.
Allah telah menurunkan empat kitab suci serta beberapa suhuf yang diberikan kepada nabi dan rasul yang berbeda jaman dan umatnya. Kitab suci tersebut ialah sebagaimana dijelaskan berikut ini.
- Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa a.s. kurang lebih pada masa 12 SM (sebelum masehi) di tempat Israil dan Mesir. Kitab Taurat memakai bahasa Ibrani.
- Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud a.s. Ketika ia menduduki tahta sebagai raja Bani Israil pada masa 10 SM di tanah Kanaan.
- Kitab Alkitab diturunkan kepada Nabi ³sa a.s. pada sekitar masa 1 Masehi di tempat Yerussalem. Dalam bahasa Yunani Alkitab berarti kabar selamat, pelajaran yang gres atau kabar gembira.
- Kitab al-Qur’an mulai diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. pada masa 6 Masehi di Mekah. Peristiwa turunnya ayat al-Qur’an atau dikenal dengan Nuzulul Quran, terjadi pertama kali ketika Nabi Muhammad menyendiri di Gua Hira, Mekah. Turunnya al- Qur’an menandai awal diangkatnya Muhammad saw. sebagai Rasulullah (utusan Allah Swt.). Usia ia dikala itu genap 40 tahun.
Al-Qur’an terdiri dari 114 surat, terbagi dalam 30 juz dan 6236 ayat. Al-Qur’an diwahyukan selama 22 tahun 2 bulan dan 22 hari. Al-Qur’an menyempurnakan seluruh hukum-hukum Allah Swt. yang terdapat dalam kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya. Ia diturunkan untuk seluruh umat insan sebagai rahmat bagi semesta alam atau disebut juga Rahmatan lil‘Ālamin.
C. Kitab Allah Swt. Membawa Ajaran Terpuji
Kitab Allah Swt. ialah petunjuk dalam kehidupan. Petunjuk kepada insan untuk berperilaku. Misalnya berperilaku kepada Allah Swt., berperilaku kepada sesama manusia, berperilaku kepada hewan, tumbuhan, dan alam semesta. Bahkan berperilaku untuk diri sendiri, contohnya selalu bersih, makan-minum dengan teratur, dan tidak boleh menyiksa diri.
- Ajaran terpuji kepada Sang Pencipta Allah Swt contohnya salat dan berdo'a.
- Ajaran terpuji kepada sesama insan contohnya berjabat tangan dikala bertemu dan menolong teman yang mengalami musibah.
- Ajaran terpuji kepada hewan, dan tumbuhan contohnya memberi makan binatang dan memelihara tumbuhan.
- Ajaran terpuji kepada diri sendiri contohnya merawat bab badan dan mengonsumsi makanan sehat.
No comments:
Post a Comment