Wednesday, May 20, 2020

Latihan Daya Tahan Jantung Dan Paru-Paru

Daya tahan jantung dan paru-paru yaitu kemampuan seseorang untuk melaksanakan kerja dalam waktu yang relatif lama. Istilah lainnya yang sering dipakai ialah respiratocardio-vaskulair endurance, yaitu daya tahan yang bertalian dengan pernafasan, jantung dan peredaran darah. Daya tahan jantung dan paru-paru tersebut sanggup diukur dari kemampuan melaksanakan kiprah yang berat secara terus menerus yang mengikutsertakan otot-otot besar dalam waktu lama. Jantung, paru-paru, dan sistem peredaran darah berfungsi secara efisien dalam tempo yang cukup tinggi selama periode waktu tertentu.

Latihan yang sanggup meningkatkan dan menyebarkan daya tahan jantung dan paru-paru antara lain: lari jarak jauh, renang jarak jauh, cross-country atau lari lintas alam, fartlek, interval pelatihan atau bentuk latihan apapun yang memaksa badan untuk bekerja dalam waktu yang lama. Pada goresan pena ini hanya memfokuskan pada pembahasan Interval pelatihan saja.

1. Fartlek
Fartlek diciptakan oleh Gosta Holmer dari Swedia merupakan sistem latihan endurance untuk membangun, mengembalikan, atau memelihara kondisi badan seseorang. Fartlek sangat baik untuk semua cabang olahraga yang memerlukan daya tahan. Fartlek (bahasa Swedia) jikalau diterjemahkan menjadi speedplay atau bermain-main dengan kecepatan.

Fartlek (speed play) yaitu latihan yang dilakukan di alam terbuka dengan suasana alam yang tidak membosankan. Kondisi alam yang dipilih yaitu kondisi alam yang berbukit-bukit, mempunyai semak belukar, atau berpasir. Ketika melaksanakan fartlek, pelaku sanggup melaksanakan latihan sambil menikmati suasana alam.

2. Lari Jarak Jauh
Lari jarak jauh (long running) sebaiknya dilakukan di daerah yang suasana  alamnya masih alami sehingga polusi udaranya masih sedikit. Walaupun demikian, lari jarak jauh sanggup dilakukan di jalan raya pada pagi hari saat udara masih segar.

3. Renang Jarak Jauh
Renang jarak jauh (long swimming), dilakukan dengan cara menetapkan sasaran waktu atau jarak tempuh sesuai dengan lebar atau panjang bak renang yang digunakan. Selain itu, latihan ini sanggup juga dilakukan di sebuah sungai yang luas dan panjang atau bahkan di laut.

3. Interval Training
Interval pelatihan yaitu suatu sistem latihan yang diselingi oleh intervalinterval yang berupa masa-masa istirahat. Interval pelatihan yaitu jadwal latihan yang penting dimasukan dalam jadwal latihan keseluruhan. Makara dalam suatu sesi latihan interval trainning seorang atlit melaksanakan latihan berulang-ulang dalam satu sesi latihan dan diselingi istirahat pada setiap periode latihannya. Bentuk latihan dalam interval pelatihan sanggup berupa lari (interval running) atau renang (interval swimming).

Beberapa faktor yang harus dipenuhi dalam menyusun jadwal interval pelatihan antara lain :
  1. Lamanya latihan
  2. Beban (intensitas) latihan
  3. Ulangan (repetition) melaksanakan latihan
  4. Masa istirahat (recovery interval) sehabis setiap repetisi latihan.

Secara fundamental ada dua bentuk latihan interval, yaitu :
a. Interval pelatihan lambat dengan jarak menengah
  • Lama latihan : 60 detik – 3 menit
  • Intensitas latihan : 60% -75% maksimum
  • Ulangan acara pembelajaran : 10 – 20 kali
  • Istirahat : 3 – 5 menit
paru yaitu kemampuan seseorang untuk melaksanakan kerja dalam waktu yang relatif usang Latihan Daya Tahan Jantung dan Paru-paru
Contoh Latihan : Waktu terbaik 800 m : 2 menit 20 detik
Repetisi Jarak WaktuIstirahat
3 800 meter 160 detik 5 menit
3 600 meter 120 detik 4 menit
5 400 meter 80 detik 3 menit
5 300 meter 80 detik 2 menit

b. Interval pelatihan cepat dengan jarak pendek
  • Lama acara pembelajaran : 5 – 30 detik
  • Intensitas acara pembelajaran : 85% -90% maksimum
  • Ulangan acara pembelajaran : 15 – 25 kali
  • Istirahat : 30 – 90 detik

Contoh Latihan : Waktu terbaik 100 m : 14 detik
Repetisi Jarak WaktuIstirahat
5 50 meter 8 detik 30 menit
5 100 meter 16 detik 90 menit
5 100 meter 16 detik 90 menit
5 50 meter 8 detik 30 menit

c. Kategori ketahanan tubuh
No. Katagori ketahanan fisik Oksigen yang diharapkan (mlkg/menit)
< 30 th 30-39 th 40-49 th> 50 th
1. Buruk Sekali < 25,0 < 25,0< 25,0 -
2. Buruk 25,0-33,7 25,0-30,125,0-26,4 < 25,0
3. Sedang 33,8-42,5 30,2-39,126,5-35,4 25,0-33,7
4. Baik 42,6-51,5 39,2-48,135,5-45,0 33,8-43,0
5. Baik Sekali > 51,6 > 48,1> 45,1 > 43,1
Manfaat yang sanggup diperoleh jikalau seseorang mempunyai daya tahan yang baik antara lain : meningkatkan kemampuan kerja jantung, meningkatkan semua komponen fisik lainnya, membuat acara gerak yang ekonomis, meningkatkan daya refleks, dan eningkatkan kemampuan kerja otot

No comments:

Post a Comment