A. Pengertian Senam Lantai
Senam lantai ialah kegiatan senam yang gerakan-gerakan/bentuk pembelajarannya dilakukan di lantai. Senam lantai disebut juga dengan istilah pembelajaran bebas. Tujuan melaksanakan senam lantai selain untuk meningkatkan kemampuan melaksanakan bentuk-bentuk gerakan senam lantai sendiri juga sebagai pembelajaran pembentukan kemampuan untuk melaksanakan gerakan senam dengan alat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mempelajari senam lantai yaitu berikut ini.
- Selalu memakai matras atau daerah yang aman.
- Matras harus diletakkan di atas tanah atau lantai yang rata dan kondusif dari bahaya.
- Letakkan matras jauh dari dinding atau benda-benda lain yang akan menjadikan benturan.
- Periksa matras dan keamanan disekitarnya yang mungkin sanggup mengganggu penerima didik.
- Pembelajaran dilakukan dari gerakan yang gampang dahulu atau tahap demi tahap.
- Sebelum melaksanakan pembelajaran senam lantai hendaknya melaksanakan senam pemanasan yang cukup.
- Dilarang melaksanakan pembelajaran sendiri di luar pengawasan guru, kecuali ada teman yang dianggap sanggup membantu dan menguasai gerakan senam lantai dengan benar.
- Agar matras tidak cepat rusak, hendaknya matras dijaga sebaik mungkin dan jaga kesebersihannya serta disimpan di daerah yang aman.
B. Manfaat Latihan Senam Lantai
Senam lanti sangat bermanfaat bagi kesehatan maupun pengembangan fisik. Secara umum manfaat senam laintai debedakan menjadi manfaat fisik dan manfaat mental dan sosial. Manfaat fisik
Senam ialah kegiatan utama yang paling bermanfaat untuk membuatkan komponen fisik dan kemampuan gerak. Melalui banyak sekali kegiatan senam lantai akan berkembang daya tahan otot, kekuatan, power, kelentukan, koordinasi, kelincahan, dan keseimbangannya.
Sedangkan manfaat senam lantai secara mental dan sosial ialah ketika mengikuti senam, siswa dituntut untuk berpikir sendiri perihal pengembangan keterampilannya. Untuk itulah harus bisa memakai kemampuan berpikirnya secara kreatif melalui pemecahan masalah-masalah gerak. Dengan demikian maka akan berkembang kemampuan mentalnya.
C. Gerakan Senam Lantai
Untuk sanggup melaksanakan gerakan senam lantai dibutuhkan kelenturan, keseimbangan dan kekuatan. Gerakan senam lantai antara lain: roll depan, roll belakang, hands stand, head stand, lompatan harimau, lompat kangkang, kayang, meroda, round off, salto, dan perilaku lilin. Untuk lebih jelasnya, berikut ini ulasan macam-macam gerakan senam lantai.
1. Gerakan Guling Depan
Gerakan guling depan ialah gerakan mengguling atau menggelinding ke depan membulat. Makara dalam gerakan guling depan gerakan tubuh harus dibulatkan. Aktivitas pembelajaran guling depan sanggup terbagi atas dua serpihan yaitu : guling depan dengan perilaku awal jongkok dan guling depan dengan perilaku awal berdiri.
a. Guling Depan Dari Sikap Awal Jongkok
Guling depan sanggup dilakukan dengan perilaku awal jongkok. Amati dan peragakan gerakan guling depan dari perilaku awal jongkok berikut ini.
- Sikap awal jongkok, kedua kaki rapat, letakkan lutut ke dada.
- Kedua tangan menumpu di depan ujung kaki kira-kira 40 cm.
- Kemudian bengkokkan kedua tangan, letakkan pundak pada matras dengan menundukkan kepala, dan dagu hingga ke dada.
- Setelah itu dilanjutkan dengan melaksanakan gerakan berguling ke depan.
- Ketika panggul menyentuh matras, peganglah tulang kering dengan kedua tangan menuju posisi jongkok.
Guling depan dengan perilaku awal bangkit sanggup dilakukan hampir sama dengan guling depan dengan perilaku jongkok. Amati dan peragakan gerakan guling depan dari perilaku bangkit berikut ini.
- Sikap awal bangkit dengan kedua kaki rapat, kemudian letakkan kedua telapak tangan di atas matras selebar bahu, di depan ujung kaki sejauh ± 50 cm.
- Bengkokkan kedua tangan, kemudian letakkan pundak di atas matras dan kepala dilipat hingga dagu menempel serpihan dada.
- Selanjutnya dengan berguling ke depan, yaitu ketika panggul menyentuh matras lipat kedua kaki dan pegang tulang kering dengan kedua tangan menuju ke posisi jongkok.
Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan ketika melaksanakan gerakan guling depan ialah berikut ini:
- Kedua tangan yang bertumpu tidak tepat (dibuka terlalu lebar atau terlalu sempit, terlalu jauh atau terlalu dekat) dengan ujung kaki.
- Tumpuan salah satu atau kedua tangan kurang kuat, sehingga keseimbangan tubuh kurang tepat dan alhasil tubuh jatuh ke samping.
- Bahu tidak diletakkan di atas matras ketika tangan dibengkokkan.
- Saat gerakan berguling ke depan kedua tangan tidak ikut menolak.
2. Guling Belakang (Back Roll)
Guling ke belakang ialah menggelundung ke belakang, posisi tubuh tetap harus membulat yaitu kaki dilipat, lutut tetap menempel di dada, kepala ditundukkan hingga dagu menempel di dada. Gerakan guling ke belakang sanggup dilakukan dengan cara guling ke belakang dengan perilaku jongkok. Amati dan peragakan gerakan guling belakang berikut ini.
- Sikap awal dalam posisi jongkok, kedua tangan ditekuk dan telapak tangan di atas pundak menghadap ke atas dan kaki sedikit rapat.
- Kepala ditundukkan kemudian kaki menolak ke belakang.
- Pada ketika panggul mengenai matras, kedua tangan siap menolak.
- Kaki segera diayunkan ke belakang melewati kepala, dengan dibantu oleh kedua tangan menolak besar lengan berkuasa dan kedua kaki dilipat hingga ujung kaki sanggup mendarat di atas matras, ke perilaku jongkok
Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan ketika melaksanakan guling belakang ialah berikut ini:
- Sikap tubuh kurang bulat, sehingga keseimbangan tubuh kurang tepat ketika mengguling ke belakang.
- Salah satu tangan yang menumpu kurang besar lengan berkuasa atau bukan telapak tangan yang dipakai untuk menumpu di atas matras.
- Tangan yang dipakai untuk menolak kurang kuat, sehingga tidak bisa mengguling ke belakang.
- Kepala menoleh ke samping, alhasil posisi mengguling tidak tepat (menyamping).
- Mendarat dengan memakai lutut, sehingga mengganggu keseimbangan.
3. Gerakan Guling Lenting (neckspring)
Guling lenting ialah suatu gerakan lenting tubuh ke atas depan yang disebabkan oleh lemparan kedua kaki dan tolakan kedua tangan, dari perilaku setengah guling ke belakang atau setengah guling ke depan dengan kedua kaki rapat dan lutut lurus. Amati dan peragakan gerakan guling lenting berikut ini.
- Sikap awal. Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat dan kedua lengan diangkat lurus. Letakkan kedua tangan di lantai kira-kira satu langkah dari kaki. Kemudian letakkan tengkuk di antara kedua tangan sambil mengambil perilaku guling depan. Kedua kaki dijaga semoga tetap lurus.
- Sikap pelaksanaannya. Ketika posisi untuk guling depan telah tercapai, segera gulingkan tubuh ke depan. Saat tubuh sudah berada di atas kepala, kedua kaki dari belakang segera dilecutkan ke depan lurus dibantu oleh kedua tangan menolak pada lantai. Lecutan ini menjadikan tubuh melenting ke depan. untuk memperlihatkan dorongan sehingga tubuh terangkat
- Sikap akhir. Ketika layangan selesai, kedua kaki segera mendarat. Badan tetap melenting dan kedua lengan tetap terangkat lurus. Gerakan selesai ialah bangkit tegak
- Pada ketika kedua kaki dilemparkan, kedua lutut bengkok.
- Kedua kaki terbuka/tidak rapat.
- Badan kurang melenting, atau terlalu melenting (membusur).
- Kurang tolakan tangan.
D. Rangkaian Senam Lantai
Tujuan rangkaian gerakan senam lantai ialah untuk mengkombinasikan teknik senam lantai yang telah dipelajari. Dalam melaksanakan rangkaian gerakan senam lantai, diharapkan
sanggup memperlihatkan nilai-nilai perilaku seperti: sportivitas, kerja sama, tanggung jawab, dan disiplin.
Bentuk-bentuk rangkaian gerakan senam lantai antara lain berikut ini.
- Rangkaian gerakan guling depan dan guling
- Rangkaian gerakan guling belakang dan guling lenting
- Rangkaian gerakan guling depan dan guling lenting
No comments:
Post a Comment