A. Konsep Sudut
Sudut terbentuk sebab dua sinar garis bertemu pada satu titik. Misalnya pemanah, sudut terbentuk antara tangan dengan tubuh pemanah. Untuk gambar pemancing, garis bantu merah sengaja ditambah untuk memperlihatkan lebih terang sudut yang terbentuk antara pancingan dengan bidang datar.
Terminologi garis dalam hal ini merupakan sinar garis, sebab mempunyai awal dan tidak mempunyai titik ujung. Perhatikan garis lurus yang dibuat antara alat backstaff dengan matahari. Kedua garis lurus tersebut membentuk sebuah sudut tertentu yang akan memilih ketinggian matahari. Sedangkan yang terdapat pada dingklik dan meja billiard terdapat bentuk sudut pada kawasan duduk dengan sandarannya dan pada arah bola.
Secara matematis, korelasi sinar garis dan titik sudut diilustrasikan sebagai berikut.
Suatu sudut terbentuk dari perpotongan dua sinar garis yang berpotongan sempurna di satu titik, sehingga titik potongnya disebut dengan titik sudut. Nama suatu sudut sanggup berupa simbol α, β, dll, atau menurut titik titik yang melalui garis yang berpotongan tersebut. Biasanya, satuan sudut dinyatakan dalam dua jenis, yaitu derajat ("°") dan radian (rad). ∠APB sanggup juga disebut ∠P, dan besar sudut P dilambangkan dengan m∠P. Keterangan: Besar sudut satu putaran penuh yaitu 360°
B. Menentukan Besar Sudut yang Dibentuk oleh Jarum Jam
Jarum jam terdiri dari jarum detik (jarum panjang), jarum menit, dan jarum yang memperlihatkan jam. Dalam ukuran sudut dikenal juga istilah satuan derajat, menit, dan detik yang pengertiannya berbeda dengan satuan menit, detik pada satuan waktu .
Contoh 1 :
Tentukan ukuran sudut yang dibuat oleh jarum jam dan jarum menit ketika memperlihatkan pukul 02.00.
Pada pukul 02.00, jarum jam menunjuk ke arah bilangan 2 dan jarum menit menunjuk ke arah bilangan 12, sehingga sudut yang terbentuk yaitu 1/6 putaran penuh. 1/6 × 360 = 60°Jadi sudut yang terbentuk oleh jarum jam dan jarum menit ketika pukul 02.00 yaitu 60°.
Perputaran selama 12 jam jarum jam berputar sebesar 360°, balasannya pergeseran tiap satu jam yaitu 360°/12 = 30°.
Contoh 2 :
Tentukan besar sudut yang dibuat oleh jarum jam dan jarum menit ketika jarum memperlihatkan pukul 03.25.
Dengan hukum jarum jam dan jarum menit, kita sanggup memilih besar sudut yang terbentuk, ketika pukul 03.25. Perhatikan jarum jam (warna merah muda). Jarum tersebut memperlihatkan 3 jam lebih 25 menit , sanggup ditulis 3 25/60 jam. Karena tiap satu jam, jarum jam bergerak 30°, maka.
(3 x 30°) + ( | 25 | x 30°) = 90° + 12,5° = 102,5° |
60 |
Sudut terkecil =150 − 102,5 = 47,5°
Jadi, besar sudut yang terbentuk pada ketika pukul 03.25 yaitu 47,5°.
C. Penamaan Sudut
Secara matematis, penamaan sudut dibutuhkan untuk mempermudah penamaan sudut untuk kajian selanjutnya. Dari di bawah ini, BA dan BC disebut kaki sudut. Titik B yaitu titik sudut. Secara umum, ada dua penamaan sudut, yaitu:
- Titik B sanggup dikatakan sebagai titik sudut B menyerupai pada gambar. Ingat, penulisannya selalu memakai abjad kapital.
- Sudut yang terbentuk pada gambar di samping sanggup juga disimbolkan dengan ∠ABC atau ∠CBA atau ∠B.
Pada setiap sudut yang terbentuk, harus kita tahu berapa besar derajat sudutnya. Secara manual, kita sanggup memakai alat ukur sudut yaitu busur. Alat ini sanggup membantu kita mengukur suatu sudut yang sudah terbentuk dan membentuk besar sudut yang akan digambar. Perlu kita kenalkan bahwa, terdapat ukuran sudut standar yang perlu kita ketahui, menyerupai yang disajikan pada gambar di bawah ini.
- Sudut Siku-Siku: ukuran sudutnya 90°
- Sudut Lancip: ukuran sudutnya antara 0° dan 90°
- Sudut Tumpul: ukuran sudutnya antara 90° dan 180°
- Sudut Lurus: ukuran sudutnya 180°
- Sudut Reflek: ukuran sudutnya antara 180° dan 360°
Ayo Kita Menalar
Setelah kalian memahami sedikit informasi, kini coba perhatikan kedua gambar jam dinding berikut.
Jam dinding (b) selalu menghasilkan keterlambatan lima menit untuk setiap jamnya dengan jam dinding (a). Jika ketika kini kedua jam tersebut memperlihatkan waktu yang sama, yaitu sempurna pada jam 8 pagi, maka pada jam berapakah jam dinding (b) akan memperlihatkan waktu yang sama lagi dengan jam dinding (a)? Jelaskan.
Oleh sebab itu, kita mencari pola untuk mengetahui jam yang sama antara jam (a) dengan ja (b), sebagai berikut:
1 jam berikutnya : jam (b) terlambat 1 × 5 = 2 menit dibandingkan jam (a)
2 jam berikutnya : jam (b) terlambat 2 × 5 = 10 menit dibandingkan jam (a)
3 jam berikutnya : jam (b) terlambat 3 × 5 = 15 menit dibandingkan jam (a)
4 jam berikutnya : jam (b) terlambat 4 × 5 = 20 menit dibandingkan jam (a)
12 jam berikutnya : jam (b) terlambat 12 × 5 = 60 menit dibandingkan jam (a)
Berdasarkan pola di atas, sanggup kita simpulkan bahwa setiap 12 jam (b) terlambat 60 menit atau 1 jam dibanding jam (a) Jadi, jam dinding (b) akan memperlihatkan waktu yang sama lagi dengan jam dinding (a) pada jam 08.00 WIB.
Ayo Kita Berlatih
1. Sudut didefinisikan sebagai . . .
a. dua sinar garis yang berpotongan
b. dua sinar garis yang bersekutu pada pangkalnya
c. dua garis yang berpotongan
d. dua garis berimpit
Sudut yaitu dua sinar garis yang bersekutu pada pangkalnya
2. Perhatikan gambar di bawah ini. Ukurlah besar sudut yang diberi tanda.
3. Tentukan banyak sudut dari gambar di bawah ini
4. Pada setiap gambar berikut, tampak sinar-sinar yang tidak segaris dan berpangkal pada titik yang sama.
- Tentukan banyak sudut yang terbentuk pada setiap gambar di atas dan tulislah jawabanmu pada titik-titik ( ... ) di atas!
- Apakah kau melihat adanya suatu pola dari bilangan yang menyatakan banyak sudut itu? Berapakah banyak sudut yang terbentuk kalau sinarnya 7 buah? 6 sudut.
- Tulislah suatu rumus yang menyatakan banyaknya sudut yang terbentuk kalau banyak sinar n buah. n - 1
5. Nyatakanlah setiap sudut di bawah ini, apakah termasuk sudut lancip, tumpul, atau siku-siku. Serta gambarkan setiap sudut tersebut!
a. 1/3 sudut lurus = 1/3 x 180° = 60° (lancip)
b. 2/5 putaran penuh = 2/5 x 360° = 144° (tumpul)
c. 180° − 5/6 sudut lurus. = 180° - 150° = 30° (lancip)
6. Hitung sudut terkecil dari jarum jam berikut ini!
a. Pukul 04.30
Jarum pendek = (4 x 30°) + ( | 30 | x 30°) = 120° + 15° = 135° |
60 |
Sudut terkecil = 180° - 135° = 45°
b. Pukul 07.20
Jarum pendek = (7 x 30°) + ( | 20 | x 30°) = 210° + 10° = 220° |
60 |
Sudut terkecil = 220° - 120° = 100°
c. Pukul 05.12
Jarum pendek = (5 x 30°) + ( | 12 | x 30°) = 150° + 6° = 135° |
60 |
Sudut terkecil = 135° - 72° = 45°
d. Pukul 09.01
Jarum pendek = (9 x 30°) + ( | 1 | x 30°) = 270° + 0.5° = 270.5° |
60 |
Sudut terkecil = 360° - (270,5° - 6°) = 360° - 264,5° = 95,5°
e. Pukul 10.40
Jarum pendek = (10 x 30°) + ( | 40 | x 30°) = 300° + 20° = 320° |
60 |
Sudut terkecil = 320° - 240° = 80°
7. Untuk satu hari satu malam (24 jam), ada berapa kali ukuran sudut sebesar:
a. 90° dalam keadaan normal ada 4 kali Jam 3.00, 9.00, 15.00, dan 21.00
b. 150° dalam keadaan normal ada 4 kali Jam 5.00, 7.00, 17.00, dan 19.00
c. 180° dalam keadaan normal ada 2 kali Jam 6.00 dan 18.00
8. a. Pada pukul berapa saja jarum panjang dan pendek membentuk sudut 90°? 3.00, 9.00, 15.00, 21.000.
b. Pada pukul berapa saja jarum panjang dan jarum pendek membentuk sudut 180° ? 06.00 dan 18.00
9. Tentukan jenis sudut pada gambar berikut tanpa mengukurnya
a) Sudut lancip
b) Sudut tumpul
c) Sudut lancip
d) Sudut tumpul
10. Jawablah pertanyaan berikut ini disertai dengan memperlihatkan contoh.
- a. Apakah dua sudut lancip ukurannya niscaya sama? Jelaskan alasan kalian. Tidak. sebab sudut lancip di bawah 90°.jadi banyak ukuran sudut yang lain.
- b. Apakah dua sudut siku-siku ukurannya niscaya sama? Jelaskan alasan kalian. Tidak sebab masih ada variasi sudut yang lain.
- c. Apakah dua sudut tumpul ukurannya niscaya sama? Jelaskan alasan kalian. Tidak sebab masih ada ukuran sudut yang lain
11. Gambar di samping yaitu model teralis suatu jendela.
Dengan memakai busur derajat, tentukanlah besar sudut:
a. m∠BAC = 50°
b. m∠DEF = 130°
No comments:
Post a Comment