Sunday, June 28, 2020

Penyusunan Laporan Hasil Penelitian

Laporan penelitian merupakan suatu media atau dokumen komunikasi antara peneliti dengan masyarakat umum terutama pembaca yang ditargetkan atau yang berkepentingan dengan penelitian yang telah dilakukan tersebut. Beberapa penulis mengemukan bahwa unsur-unsur dari laporan penelitian adalah: Judul tulisan, Abstrak, Pendahuluan, Bahan dan metode penelitian, Hasil, Pembahasan, Simpulan dan saran, dan Daftar pustaka

Namun secara lebih lengkap, laporan penelitian terdiri dari 3 bab pokok, yaitu: Bagian pembuka., Bagian inti, dan Bagian penutup. Bagian pembuka sebuah laporan penelitian lebih lengkap harus mengandung komponen-komponen berikut ini: Judul, Halaman judul, Halaman pengesahan, Halaman penerimaan, Kata pengantar, Abstrak, Daftar isi, Daftar tabel, Daftar grafik, bagan, atau skema, dan Daftar akronim dan lambang.

Pada bab inti seluruh komponen pendahuluan, kajian pusstaka dan kerangka teori, metodologi penelitian, hasil dan pembahasan, serta selesai dan saran disajikan secara lengkap. Bagian epilog tidak kalah penting dalam penulisan sebuah laporan penelitian lengkap yaitu bab penutup. Bagian epilog pada umumnya, terdiri dari: Daftar pustaka, Lapmpiran-lampiran, dan Daftar indeks atau glosarium.

Setelah garis besar laporan terbentuk, selanjutnya tinggal menyusun laporan penelitian. Bahan-bahan laporan penelitian yaitu data-data dan keterangan-keterangan yang disusun dalam catatan-catatan perihal apa yang dipikirkan sebelum mengadakan penelitian, catatan-catatan yang dibentuk selama penelitian hingga catatan-catatan sesudah penelitian itu berlangsung.
Laporan penelitian merupakan suatu media atau dokumen komunikasi antara peneliti dengan ma Penyusunan Laporan Hasil Penelitian
Pada ketika peneliti mempersiapkan rancangan penelitiannya, ia menyusun bab problem penelitian ibarat latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, tinjauan kepustakaan, dan batasan konsep. Peneliti pun menyusun objek dan subjek penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen, dan teknik pengolahan dan analisis data.

Tahap berikutnya yaitu penulisan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Perlu dikemukakan adanya perbedaan antara penyusunan laporan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif laporan sanggup disusun secara simultan dan interaktif di dalam kesatuan siklus
penelitian yang dilakukan. Pada penelitian kuantitatif, di mana bab laporan mengenai hasil penelitian beserta kesimpulan atas hasil penelitian, gres sanggup disusun sesudah tahap pengolahan dan analisis data selesai, alasannya yang dilaporkan yaitu hasil pengolahan dan analisis data itu sendiri.

Aturan Penulisan
Sebagai pegangan dalam penulisan laporan, semoga pembaca lebih gampang untuk mendalami dan mendapatkan hasil penelitian, berikut ini disampaikan beberapa pokok penting.
  1. Penulis sebaiknya menghindari penggunaan kata-kata serupa secara berulang-ulang.
  2. Arah dan tujuan penulisan harus sesuai dengan maksud penelitian.
  3. Ada pemisahan antara teori dengan hasil penelitian lapangan.
  4. Penulis sebaiknya menghindari penggunaan bahasa klise yang kurang bermakna.
  5. Penulis memakai bahasa yang sederhana dan tata bahasa yang baku.
  6. Penulis sebaiknya tidak berbelit-belit.

Penyusunan laporan penelitian harus mencerminkan nilai-nilai ilmiah. Berikut ini diuraikan aturan-aturan penulisan ilmiah sebagai pegangan bagi peneliti.
  1. Penulis laporan harus mengetahui kepada siapa laporan itu ditujukan. Pembaca laporan sanggup dikelompokkan antara lain: kalangan cendekiawan, masyarakat umum, pelajar, dan kalangan pembaca yang lain. Kalangan-kalangan ini menjadi konsumen hasil penelitian.
  2. Laporan penelitan bagi kalangan cendekiawan atau akademisi harus lebih ilmiah, mendalam, dan tata penulisannya sesuai dengan hukum yang berlaku di perguruan tinggi yang bersangkutan serta dilengkapi dengan diagram maupun bentuk statistik yang menunjang.
  3. Bila penelitian itu dipesan forum sponsor, tentu konsumennya telah ditentukan oleh sponsor yang bersangkutan. Bagi kalangan umum, laporan sanggup diuraikan secara ringkas dan dalam bahasa yang gampang di mengerti.
  4. Penulis laporan harus menyadari bahwa pembaca laporan tidak mengikuti aktivitas proses penelitian. Dengan demikian penulis harus sanggup mengajak orang lain untuk mencoba mengikuti apa yang telah ia lakukan. Oleh lantaran itu, langkah demi langkah harus dikemukakan secara terang termasuk alasan-alasan mengapa hal itu dilakukan.
  5. Penulis laporan harus menyadari bahwa tingkat pengetahuan, pengalaman, dan minat pembaca tidak sama. Oleh lantaran itu, hasil penelitian harus dikemukakan dengan terang sesuai konteks pengetahuan secara umum.
  6. Penulis harus menyusun laporan penelitian dengan terang dan meyakinkan lantaran laporan penelitian yaitu unsur pokok dalam proses kemajuan ilmu pengetahuan.

Dalam menyusun hasil penelitian harus mempersoalkan hal-hal sebagai berikut.
  1. Merumuskan suatu problem secara sempurna dalam penelitian. Merumuskan suatu problem teoretis dengan sendirinya juga memberi perspektif pada pengetahuan teoretis yang telah ada. Usaha peneliti untuk memperluas pengetahuan teoretis sesuai dengan tuntutan ilmiah, yaitu menambah pengetahuan secara kumulatif.
  2. Suatu rumusan yang menjelaskan kepada para pembaca bagi siapa hasil penelitian berlaku. Hal ini akan memberi pembatasan kedua (di samping pengoperasionalan masalah) pada selesai yang ditarik.
  3. Suatu uraian yang luas mengenai metode dan teknik yang dipakai. Dalam penelitian, uraian mengenai metode dan teknik sangat diharapkan alasannya keduanya menghipnotis selesai yang telah ditarik.
  4. Data yang telah dikumpulkan dan memiliki relevansi terhadap problem yang telah diteliti harus dipersoalkan dalam laporan ilmiah

No comments:

Post a Comment