Saturday, June 20, 2020

Kelompok Jamur Atau Fungi

Kelompok jamur (fungi), merupakan kelompok makhluk hidup yang memperoleh masakan dengan cara menguraikan materi organik makhluk hidup yang sudah mati. Jamur tidak berklorofil, berspora,
tidak mempunyai akar, batang, dan daun. Jamur hidupnya di kawasan yang lembap, bersifat saprofit (organisme yang hidup dan makan dari materi organik yang sudah mati atau yang sudah busuk) dan benalu (organisme yang hidup dan mengisap masakan dari organisme lain yang ditempelinya).

Sebelum dikenalkannya metode molekuler untuk analisis filogenetik, dulu fungi dimasukkan ke dalam kerajaan tumbuhan/plantae alasannya ialah fungi mempunyai beberapa kemiripan dengan tumbuhan yaitu tidak sanggup berpindah tempat, juga struktur morfologi dan kawasan hidupnya juga mirip.

Dalam perkembangannya, fungi dipisahkan dari kerajaan tumbuhan dan mempunyai kerajaan sendiri alasannya ialah banyak hal yang berbeda. Fungi bukan autotrof ibarat tumbuhan melainkan heterotrof sehingga lebih bersahabat ke hewan. Namun fungi mencerna makanannya di luar badan (eksternal), tidak ibarat binatang yang mencerna secara internal. Selain itu, sel-sel fungi berdinding sel yang tersusun dari kitin, tidak ibarat sel hewan.
 merupakan kelompok makhluk hidup yang memperoleh masakan dengan cara menguraikan materi or Kelompok Jamur atau Fungi
Tubuh jamur terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa. Hifa saling bersambungan membentuk miselium. Berdasarkan bentuk hifa jamur dibedakan menjadi dua, yaitu:
  1. Jamur Ganggang (Phycomycetes) Pada tempe terdapat benang-benang halus disebut miselium yaitu cabang hifa, apabila tempe membusuk maka permukan tempe akan membusuk.
  2. Jamur Benar (Eumycetes) Jamur ini mempunyai hifa yang bersekat-sekat. 

Pada umumnya, jamur berkembang biak dengan spora yang dihasilkan oleh sporangium. Berdasarkan kawasan pembentuk spora dibedakan menjadi tiga, yaitu:
  1. Ascomycetes, jamur ini membentuk spora pada sebuah alat ibarat kantong yang disebut askus. Misal : Penicillium sp.
  2. Basidomycetes, jamur ini membentuk spora pada sebuah alat ibarat botol, umumnya jamur ini berukuran besar. Misal: Volvariella volvaceae (jamur merang), Auricula volvaceae (jamur kuping).
  3. Jamur tidak tepat (Deuteromycetes). Jamur ini tumbuh pada roti, sisa makanan, tongkol jagung, kotoran ternak dan manusia. Biasanya termasuk kelompok jamur penyebab penyakit. Misal: Tinea versicolor penyebab panu dan Aspergilus fimugtus penyebab penyakit terusan pernafasan pada manusia.

Fungi hidup pada lingkungan yang bermacam-macam namun sebagian besar jamur hidup di kawasan yang lembap. Habitat fungi berada di darat (terestrial) dan di kawasan lembap. Meskipun demikian banyak pula fungi yang hidup pada organisme atau sisa-sisa organisme di bahari atau di air tawar. Jamur juga sanggup hidup di lingkungan yang asam. Contoh makhluk hidup yang termasuk kelompok jamur ialah jamur roti, ragi tapai, jamur tiram putih, dan jamur kayu.

Fungi melaksanakan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan kuncup atau tunas pada jamur uniselule serta pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium) dan pembentukan spora aseksual (spora vegetatif) pada fungi multiseluler. Reproduksi jamur secara seksual dilakukan oleh spora seksual. Spora seksual dihasilkan secara singami. Singgami terdiri dari dua tahap, yaitu tahap plasmogami dan tahap kariogami.

Klasifikasi Fungi
Pada penjabaran 5 kingdom, Myxomycota dan Oomycota termasuk kelompok Protista, yaitu Protista ibarat jamur. Jamur dibagi menjadi 6 Filum, yaitu :
 merupakan kelompok makhluk hidup yang memperoleh masakan dengan cara menguraikan materi or Kelompok Jamur atau Fungi
1. Chytridiomycota
Chytridiomycota ialah jamur yang bereproduksi dengan zoospora. Divisi ini sering disebut sebagai peralihan antara protista dan fungi. Chytridiomycota dinyatakan termasuk ke dalam kingdom fungi sehabis membandingkan susunan DNA pada divisi tersebut. Contoh chytridiomycota ialah Synchytrium endobioticum (patogen pada umbi kentang), Chytridium, dan  Physoderma maydis (noda pirang pada jagung). Berikut ialah ciri-ciri chytridiomycota:
  1. Sebagian besar hidup di air
  2. Beberapa bersifat saprofitik
  3. Bersifat benalu pada invertebrata di air
  4. Mendapatkan nutrisi dengan cara absorpsi
  5. Dinding sel tersusun atas senyawa chitin
  6. Memiliki hifa senositik
  7. Bereproduksi dengan membentuk zoospora berflagel

2. Zygomycotina 
Zygomycota ialah jamur yang memakai zigosporangium sebagai alat reproduksi seksual dan zigospora sebagai hasil reproduksi seksual. Selain itu, zygomycota juga sanggup melaksanakan reproduksi aseksual dengan fragmentasi miselium atau spora aseksual (spora vegetatif) yang dihasilkan oleh sporangium. Contoh zygomycota ialah Rizopus stolonifer, Rhizopus oligosporus (jamur tempe), dan Rhizopus oryzae (jamur tapai). Berikut ialah ciri-ciri zygomycota:
  1. Memiliki hifa soenositik (bersekat dan tidak bersekat)
  2. Alat reproduksi seksual berupa zigosporangium
  3. Membentuk zigospora
  4. Dinding sel tersusun dari zat kitin
  5. Hidup saprofit
  6. Miselium bercabang banyak
  7. Mempunyai haustoria
  8. Tidak mempunyai zoospora
  9. Spora berupa sel-sel berdinding

3. Glomeromycota
Glomeromycota merupakan kelompok jamur yang sebagian besar bersimbiosis dengan tumbuhan yaitu membentuk mikoriza arbuskuler. Mikoriza merupakan bentuk jamur yang hidup dan bersimbiosis pada akar tumbuhan tingkat tinggi. Mikoriza membentuk hifa khusus yang tumbuh membentuk miselium yang melingkupi ujung akar. Beberapa jenis tumbuhan pertanian bergantung pada mikoriza untuk sanggup tumbuh optimal.

Glomeromycota mula-mula termasuk dalam kingdom Zygomycota, tetapi Walker dan Schubler pada tahun 2002 memisahkannya menjadi kingdom tersendiri alasannya ialah terdapat perbedaan dengan Zygomycota. Ciri- ciri umum Glomeromycota :
  1. Kelompok jamur yang bersimbiosis dengan tumbuhan membentuk Mikoriza Arbuskular (Arbuskular : kawasan pertukaran masakan antara jamur dengan tumbuhan inang )
  2. Obligat biotrop (parasit pada tumbuhan hidup )
  3. Asexual(membentuk spora diluar inang) dan sexual (Gigaspora)
  4. Tidak bersepta (non-septa)
  5. Dinding hifa mengandung kitin, chitosan dan polyglucuronic asam.
  6. Menghasilkan spora multinukleat berukuran besar dan berdinding tebal / klamidospora
4. Ascomycotina
Ascomycota ialah jamur yang berkembang biak dengan membentuk spora di dalam selnya  yang disebut askus. Askus berbentuk ibarat kantung kecil. Alat reproduksi aseksual berupa hifa. Contoh ascomycota ialah Saccharomyces cerevisiae (fermentasi alkohol) dan Aspergillus flavus (penghasil racun aflatoksin). Berikut ialah ciri-ciri ascomycota:
  1. Hifa bersekat
  2. Alat reproduksi seksual berupa askus
  3. Umumnya hidup saprofit
  4. Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan pembentukan konidium, fragmentasi, dan pertunasan
  5. Memiliki banyak inti sel
  6. Sebagian besar multiseluler
  7. Spora tidak berflagela
  8. Bentuk badan ibarat mangkuk

5. Basidiomycotina
Basidiomycota ialah jamur yang bereproduksi aseksual dengan membentuk spora di atas sel yang disebut basidium. Reproduksi seksual dilakukan dengan membentuk spora konidia. Contoh basidiomycota ialah Volvariella volvacea (bahan makanan),  Puccinia graminis (penyakit pada tebu), dan Ustilago scitamanae (parasit pada Graminae). Berikut ialah ciri-ciri basidiomycota:
  1. Hifa bersekat
  2. Multiseluler
  3. Vegetatifnya mempunyai satu inti haploid
  4. Memiliki basidiokarp
  5. Badan buah berbentuk ibarat payung atau kuping
  6. Umumnya hidup saprofit
  7. Beberapa jenis sanggup dijadikan sumber makanan

6. Deuteromycotina
Deuteromycetes/deuteromycota/deuteromycotina ialah jamur yang belum diketahui proses reproduksi seksualnya. Reproduksi aseksual dilakukan dengan konidia. Contoh deuteromycetes ialah Aspergillus wenti, Tinea versicolor, dan Trichophyton. Berikut ialah ciri-ciri deuteromycota:
  1. Hifa bersekat
  2. Reproduksi aseksual dengan konidia
  3. Dinding sel terbuat dari zat kitin

No comments:

Post a Comment