A. Ciri-ciri Asam, Basa, Garam
Sifat larutan sanggup dikelompokan menjadi tiga, yaitu larutan asam, basa dan garam. Berikut ini ialah ciri-ciri dari ketiga sifat larutan tersebut
1. Ciri-ciri Asam
Kata asam (acid) berasal dari bahasa Latin acidus yang berarti mempunyai rasa asam. Salah satu definisi asam ialah zat yang kalau dilarutkan di dalam air akan menghasilkan ion hidrogen (H⁺). Secara umum asam mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- Rasa masam kalau dicicipi (jangan menguji asam besar lengan berkuasa dengan mencicipinya)
- Derajat keasaman lebih kecil dari 7 (pH < 7)
- Terasa menyengat kalau disentuh, terutama asam kuat
- Reaksi dengan logam bersifat korosif (menyebabkan karat, sanggup pula merusak jaringan kulit/iritasi dan melubangi benda yang terbuat dari kayu atau kertas kalau konsentrasinya tinggi)
- Merupakan larutan elektrolit sehingga sanggup menghantarkan arus listrik.
2. Ciri-ciri Basa
Basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Salah satu definisi basa ialah zat yang kalau dilarutkan di dalam air akan menghasilkan ion hidroksida (OH⁻). Secara umum basa mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- Rasa pahit kalau dicicipi
- Dalam keadaan murni umumnya berupa kristal padat
- Tingkat keasaman lebih besar dari 7 (pH > 7)
- Terasa licin di kulit (jangan menguji basa besar lengan berkuasa dengan menyentuhnya)
- Memiliki sifat kaustik yaitu merusak kulit kalau kadar basanya tinggi
- Dapat mengemulsi minyak
- Merupakan elektrolit, larutannya sanggup menghantarkan arus listrik
3. Ciri-ciri Garam
Apabila larutan asam dengan larutan basa direaksikan, maka ion H+ (dari asam) akan bereaksi dengan ion OH- (dari basa) membentuk air. Reaksi antara asam dan basa ini disebut reaksi penetralan (netralisasi) kalau jumlah zat asam sama dengan jumlah zat basa. Disebut demikian sebab selain air, dihasilkan pula suatu zat yang bersifat netral yaitu garam, kalau jumlah asam dan jumlah basanya mempunyai perbandingan yang sama. Reaksi ini juga di kenal dengan reaksi penggaraman sebab menghasilkan garam.
Garam terdapat dalam bentuk garam netral, garam basa dan garam asam. Umumnya garam gampang larut dalam air, merupakan padatan pada suhu kamar (25⁰C), merupakan elektrolit sehingga sanggup menghantarkan arus listrik, mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi.
B. Contoh Asam, Basa, Garam
1. Contoh Asam
Asam sanggup dengan gampang kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Dalam makanan, minuman, buah-buahan, air hujan bahkan di dalam badan kita. Berdasarkan asalnya, asam dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu asam organik dan asam mineral.
Asam organik berasal dari sumber alami (tumbuhan dan hewan), umumnya bersifat asam lemah. Contoh asam organik ialah asam sitrat terdapat dalam buah jeruk, asam format terdapat dalam gigitan/sengatan semut dan sengatan lebah dan asam asetat yang terdapat dalam cuka makan.
Asam mineral ialah senyawa asam menyerupai asam klorida (asam lambung) terdapat dalam sistem pencernaan insan dan hewan. Asam mineral banyak juga dimanfaatkan oleh insan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan umumnya bersifat asam kuat. Contoh asam mineral ialah asam klorida yang dipakai secara luas dalam industri, asam sulfat untuk aki kendaraan beroda empat dan asam fluorida yang biasanya dipakai pada pabrik kaca.
1. Contoh-contoh Asam
Berdasarkan kekuatannya asam dibagi menjadi dua jenis, yaitu asam besar lengan berkuasa dan asam lemah. Kekuatan suatu asam sanggup ditentukan dari kemampuannya melepaskan ion hidrogen yang bermuatan kasatmata (ion H⁺) saat dilarutkan dalam air. Semakin banyak ion H⁺ yang dilepaskan, semakin besar lengan berkuasa sifat asamnya. Berikut ini ialah tabel beberapa teladan asam besar lengan berkuasa dan asam lemah.
No. | Nama Asam | Rumus Kimia | Kekuatan | Terkandung Dalam |
---|---|---|---|---|
1. | Asam Klorida | HCL | Kuat | Dalam sistem pencernaan binatang dan manusia |
2. | Asam Sulfat | H₂SO₄ | Kuat | Dalam aki mobil |
3. | Asam Nitrat | HNO₃ | Kuat | Sebagai salah satu materi pembuat pupuk |
4. | Asam Bromida | HBr | Kuat | Sebagai indikator terjadinya reaksi kimia |
5. | Asam Asetat | CH₃COOH | Lemah | Dalam cuka makanan |
6. | Asam Sitrat | C₆H₆O₇ | Lrmah | Dalam buah jeruk |
7. | Asam Format | HCOOH | Lemah | Dalam gigitan semut dan sengatan lebah |
8. | Asam Karbonat | H₂BO₂ | Lemah | Dalam air hujan dan air soda |
9. | Asam Sianida | HCN | Lemah | Dalam umbi-umbian contohnya gadung |
2. Contoh-contoh Basa
Sama halnya dengan zat asam, zat basa juga sanggup dengan gampang kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Sifat licin dan rasanya yang pahit merupakan cara gampang untuk mengenali zat basa. Beberapa teladan zat basa yang sering dipakai adalah:
- Natrium hidroksida / soda api / soda ash dan kalium hidroksida, sebagai materi baku pembersih dalam rumah tangga, contohnya sabun mandi, sabun cuci, detergen, pemutih dan pembersih lantai
- Magnesium hidroksida dan aluminium hidroksida, terkandung dalam obat nyeri lambung (antasid)
- Amoniak, untuk pelarut desinfektan (pencegah terjadinya infeksi) dan materi baku pupuk urea
Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka untuk memberi nama basa, cukup dengan menyebut nama logam dan diikuti kata hidroksida. Berikut ini tabel beberapa teladan basa besar lengan berkuasa dan basa lemah:
No. | Nama Basa | Rumus Kimia | Kekuatan |
---|---|---|---|
1. | Natrium Hidroksida | NaOH | Kuat |
2. | Kalium Hidroksida | KOH | Kuat |
3. | Magnesium Hidroksida | Mg(OH)₂ | Kuat |
4. | Kalium Hidroksida | Ca(OH)₂ | Kuat |
5. | Barium Hidroksida | Ba(OH)₂ | Kuat |
6. | Gas Amoniak | NH₃ | Lrmah |
7. | Amonium Hidroksida | NH₄OH | Lemah |
8. | Aluminium Hidroksida | Al(OH)₂ | Lemah |
9. | Besi (II) Hidroksida | Fe(OH)₂ | Lemah |
Perbedaan | Asam | Basa |
---|---|---|
Rasa | Masam | Pahit |
Kertas lakmus biru | Memerahkan kertas lakmus biru | Tidak merubah warna |
Kertas lakmus merah | Tidak merubah warna | Membirukan kertas lakmus merah |
Sifat | Korosif | Kaustik |
Reaksi dengan air | Menghasilkan ion H+ | Menghasilkan ion OH- |
Contoh | Asam cuka, asam askorbat, asam klorida, dan asam semut | Soda kue, pasta gigi, dan Natrium hidroksida |
3. Contoh-contoh Garam
Salah satu cara memperoleh senyawa garam ialah dengan cara mereaksikan zat asam dengan zat basa. Reaksi ini dikenal dengan reaksi penggaraman atau disebut juga reaksi netralisasi. Dalam kehidupan sehari-hari garam yang sering dipakai antara lain: garam dapur (NaCl), garam inggris (MgSO₄) sebagai obat pencahar, soda camilan anggun (NaHCO₃) sebagai pengembang roti, monosodium glutamat (MSG) sebagai penyedap rasa.
Sifat garam tergantung pada asam dan basa pembentuknya. Garam yang berasal dari reaksi antara asam dan basa sanggup bersifat asam, basa atau netral.
- Garam yang bersifat asam, mempunyai pH < 7, berasal dari reaksi antara asam besar lengan berkuasa dan basa lemah. Contoh: NH₄Cl (amonium klorida / salmoniak), dan NH₄NO₃ (amonium nitrat).
- Garam yang bersifat basa, mempunyai pH > 7, berasal dari reaksi antara asam lemah dan basa kuat. Contoh: KNO₂ (kalium nitrit), NaHCO₃ (natrium bikarbonat / soda kue), NaCH₃COO (natrium asetat), KCN (kalium sianida / potas), dan KF (kalium fosfat).
- Garam yang bersifat netral, mempunyai pH = 7, berasal dari asam besar lengan berkuasa dan basa kuat.
- Contoh: NaCl (natrium klorida), KI (kalium iodida), dan KNO₃ (kalium nitrat).
Reaksi penggaraman (netralisasi) sangat mempunyai kegunaan bagi kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai pemanfaatan reaksi netralisasi, misalnya:
- Untuk mengurangi rasa sakit dan iritasi akhir sengatan lebah yang mengandung asam dipakai soda camilan anggun (natrium bikarbonat)
- Nyeri lambung akhir kadar asam klorida dalam lambung yang berlebihan dinetralisir dengan obat yang mengandung basa magnesium hidroksida atau aluminium hidroksida
- Limbah cair hasil industri yang dibuang ke sungai mengandung zat asam yang sanggup mengakibatkan maut ikan oleh karenanya ditambahkan aluminium hidroksida untuk menetralkannya
- Mulut kita mengandung zat asam sisa masakan dan minuman yang sanggup merusak gigi dan mengakibatkan wangi mulut, untuk menetralisirnya kita memakai pasta gigi yang mengandung zat basa
- Tanah yang terlalu asam akhir hujan asam dan tanah gambut, sanggup mengakibatkan tumbuhan tidak sanggup tumbuh dengan baik. Untuk mengatasinya tanah diberi senyawa yang bersifat basa, contohnya kalsium oksida, kalsium hidroksida atau kalsium karbonat sebelum ditanami.
No comments:
Post a Comment